Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak, Apa Saja?
24 Januari 2022 11:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Orang tua perlu tahu apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Sebab, hal ini akan membantu kamu untuk memberikan pola asuh yang tepat pada anak-anakmu, Ma.
ADVERTISEMENT
Perkembangan kognitif merupakan salah satu perkembangan terpenting pada anak yang perlu diperhatikan. Dimulai sejak anak lahir dan berlangsung hingga mereka dewasa.
Namun, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak. Inilah alasan kenapa setiap anak berbeda, Ma. Kognitif pada setiap anak bisa bervariasi tergantung tergantung pada bagaimana mereka belajar dari lingkungan dan bagaimana proses berpikir mereka.
Kalau kamu bertanya-tanya tentang berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak-anak, yuk, pahami beberapa hal ini.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif Anak
Dua faktor utama yang mempengaruhi kognitif pada anak adalah faktor biologis dan faktor lingkungan. Supaya lebih jelas, Mama akan coba merinci penjelasannya seperti dikutip dari Raising My Child berikut ini.
ADVERTISEMENT
Faktor biologis perkembangan kognitif
Kamu dapat membagi lagi faktor biologis menjadi berikut ini:
1. Kecerdasan
Kecerdasan mempengaruhi kemampuan mental yang berbeda pada anak. Anak-anak yang menunjukkan kecerdasan lebih tinggi bisa mendapatkan rangsangan yang tepat dari lingkungan.
2. Organ indra dan perkembangan kognitif
Ketika organ indera pada anak berkembang dengan baik, anak mampu menerima konsep dan rangsangan yang benar.
Jika organ inderanya rusak, anak mungkin akhirnya mengumpulkan rangsangan yang rusak. Oleh karena itu, mereka akan membentuk konsep yang salah dalam pikiran mereka.
3. Pematangan
Ketika anak mulai dewasa, ia dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan lebih baik. Perkembangan kognitif yang baik membutuhkan interaksi yang tepat dengan lingkungan.
Anak mampu berinteraksi dengan lingkungan ini menggunakan keterampilan motorik dan pematangan mentalnya. Oleh karena itu, interaksi ini membantu dalam kognitif secara langsung.
ADVERTISEMENT
4. Keturunan
Sifat-sifat turun temurun yang diwarisi anak dari orang tuanya juga mempengaruhi perkembangan kognitif mereka.
Jika gen orang tua memiliki beberapa yang cacat, mungkin akan mempengaruhi kognitif anak.
Faktor lingkungan perkembangan kognitif
Nah untuk faktor lingkungan dibedakan menjadi tiga bagian. Berikut penjelasannya.
1. Keluarga
Keluarga anak dan masyarakat sekitar dapat membentuk diri anak dalam menciptakan berbagai peluang bagi anak dan mendorong suasana belajar.
Teman dan saudara kandung juga memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif anak. Anak-anak sering cenderung meniru orang-orang di sekitar mereka dan belajar dari mereka.
2. Berbagai jenis rangsangan
Anak-anak mendapatkan rangsangan yang berbeda dari lingkungan dan itu membantu mereka dalam memahami simbol dan konsep yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, kamu juga dapat membantu anak memahami berbagai hal. Terlebih, orang tua seharusnya memiliki lebih banyak waktu bersama anak. Oleh karena itu, kamu punya tanggung jawab yang besar dalam perkembangan kognitif anak.
3. Status sosial ekonomi
Anak-anak dari keluarga yang memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi dan lebih baik dapat memperoleh lebih banyak kesempatan dan pelatihan yang berbeda dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki latar belakang tersebut. Ini secara langsung mempengaruhi kognitif mereka.
Mengutip NCBI, faktor risiko yang mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak dengan status sosial ekonomi yang rendah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu nutrisi, lingkungan, dan interaksi ibu-anak. Risiko nutrisi menjadi faktor utama untuk perkembangan anak yang buruk termasuk IUGR, stunting, defisiensi yodium, dan anemia defisiensi besi.
ADVERTISEMENT
(RPR)