Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fungsi Air Ketuban yang Perlu Diketahui
4 Februari 2022 10:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kita sudah tahu kalau fungsi air ketuban yang utama adalah menjaga bayi selama di dalam kandungan. Tetapi kamu sudah tahu belum, Ma, kalau ternyata masih ada lagi lho fungsi air ketuban yang mungkin belum kamu ketahui.
ADVERTISEMENT
Air ketuban adalah cairan bening hingga agak kuning yang melindungi janin di dalam kantung ketuban. Bayi yang belum lahir mengapung dalam cairan ketuban selama kehamilan.
Pada sekitar 34 minggu kehamilan, sekitar 800 mililiter (mL) cairan ketuban mengelilingi bayi. Seiring bertambahnya usia kehamilan, maka cairan ketuban akan semakin berkurang. Pada kehamilan usia 40 minggu, terisisa cairan ketuban sebanyak 600 mL.
Cairan ketuban hadir pada pembentukan kantung ketuban. Ini adalah kantung berdinding tipis yang berisi janin selama kehamilan
Mengutip Verywell Family, perkembangan cairan ketuban dibagi menjadi dua tahap:
ADVERTISEMENT
Cairan ketuban terdiri dari 98% air dan elektrolit, bersama dengan peptida, karbohidrat, dan molekul pemberi sinyal. Sisanya 2% terdiri dari lipid dan hormon.
Fungsi Air Ketuban untuk Janin
Cairan ketuban punya sejumlah fungsi selama kehamilan , terutama untuk melindungi janin dari bahaya. Mengutip Verywell Family dan WebMD, ada beberapa fungsi cairan ketuban lainnya, seperti:
Nah, banyak banget kan Ma fungsi air ketuban? Kamu juga perlu tahu kalau cairan ketuban akan berfluktuasi selama masa kehamilanmu.
ADVERTISEMENT
Biasanya, tingkat cairan ketuban mencapai titik tertinggi sekitar 36 kehamilan, berukuran sekitar 1 liter. Tingkat ini menurun saat kelahiran semakin dekat.
Saat ketuban pecah, kantung ketuban robek. Cairan ketuban yang terkandung di dalam kantung kemudian mulai bocor melalui serviks dan vagina.
Ketuban biasanya pecah menjelang akhir kala satu persalinan. Menurut Today's Parent, hanya sekitar 15 persen ketuban pecah saat awal persalinan. Ketika ini terjadi, inilah saatnya untuk pergi ke rumah sakit karena persalinan mungkin sudah dekat.
(RPR)