Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gendongan Bayi Depan untuk Usia Berapa Bulan?
22 Januari 2022 12:42 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mama-Mama sudah tahu belum, gendongan bayi depan untuk usia berapa bulan? Gendongan bayi depan ini sering juga disebut sebagai hipseat, Ma.
ADVERTISEMENT
Menggendong bayi jadi salah satu hal yang perlu dipahami orang tua. Sebab, menggendong bisa jadi salah satu jurus jitu untuk menenangkan bayi yang rewel. Menggendong juga bisa meningkatkan bonding antara orang tua dengan bayi.
Memang zaman sekarang sudah banyak banget model gendongan bayi. Ada yang bisa menggendong bayi dengan posisi di samping, di depan, ataupun di belakang. Meski begitu, memilih gendongan bayi tetap enggak boleh sembarangan, Ma.
Nah, salah satu yang akan kita bahas adalah gendongan depan yang biasanya punya bantalan untuk menopang tubuh bayi. Salah satunya dikenal dengan nama hipseat, Ma.
Hipseat adalah jenis gendongan bayi yang dilengkapi dengan tempat dudukan atau bantalan pinggang yang berfungsi untuk menopang tubuh anak. Kehadiran bantalan pinggang tersebut akan membuat bayi duduk dengan nyaman, sekaligus membantu orang yang menggendong terhindar dari rasa lelah dan pegal saat menggendong bayi dalam waktu yang lama.
ADVERTISEMENT
Gendongan Bayi Depan untuk Usia Berapa Bulan
Tren produk memang selalu berganti, tetapi satu hal yang tetap sama adalah kebutuhan seorang anak untuk dekat dan aman dengan orang tuanya. Gendongan depan seperti hipseat adalah perlengkapan bayi yang berusaha untuk membuat hidup lebih mudah bagi orang tua dan anak, dengan cara yang aman untuk menggendong anak tanpa harus takut risiko displasia pinggul atau masalah punggung.
Gendongan bayi tradisional sangat membebani orang tua, terutama orang tua dengan anak usia balita yang belum bisa berjalan. Hipseat untuk bayi ini memungkinkan orang tua untuk menggendong anak-anak mereka dengan nyaman, sambil mengurangi tekanan pada punggung, bahu, dan pinggul mereka, serta memberikan bayi kenyamanan berada dekat dengan orang tua.
ADVERTISEMENT
Gendongan hipseat diperuntukkan bagi bayi sejak usia enam bulan. Sebab, di usia ini bayi biasanya sudah bisa duduk dan kepalanya sudah tegak.
Gendongan ini bisa digunakan dalam posisi kepala anak menghadap ke depan atau ke dada orang yang menggendong. Namun, jika ingin menggendong si kecil dengan kepala menghadap ke depan, sebaiknya hanya dilakukan maksimal 30 menit ya, Ma.
Hipseat sangat empuk dan dapat digunakan dalam posisi apa pun untuk menggendong bayi, seperti menghadap ke dalam, menghadap ke luar, posisi menyusui, gendongan punggung dan gendongan pinggul. Ini membantu kamu untuk membawa bayi di mana saja, kapan saja, dan kamu juga bisa menggendong sambil menyuapi anak dengan mudah.
Karena bantalan empuk dan posisi kursi pinggul yang sempurna, gendongan ini tidak menyebabkan rasa sakit di punggung dan bahu. Hipseat direkomendasikan untuk bayi lebih dari 6 bulan dan kurang dari 3 tahun.
Keunggulan hipseat dari gendongan tradisional adalah kenyamanan untuk orang yang menggendong bayi. Gendongan bayi tradisional biasanya menimbulkan ketegangan berlebihan pada punggung, bahu, dan pinggul.
ADVERTISEMENT
Alih-alih menopang berat bayi melalui tubuh, kamu dipaksa untuk menopang berat bayi menggunakan bahu. Namun dengan gendongan model hipseat, proses menggendong anak hingga 44 kilogram menjadi tugas yang lebih mudah.
Ketika menggunakan gendongan tradisional, kamu akan membutuhkan tali pengikat yang ditarik di bahu orang tua. Tetapi kalau menggunakan gendongan depan seperti hipseat, bayi bisa diletakkan dengan nyaman dan bebannya di pinggang orang tua. Simpel, praktis, dan yang terpenting nyaman untuk bayi dan orang tua.
Selain itu, hipseat membuat seluruh tekanan akan berada di kaki dan pinggul kamu, Ma. Gendongan hipseat akan melindungi punggung dan bahu kamu dari rasa sakit yang parah.
(RPR)