Jadwal Imunisasi Bayi Lengkap Usia 0-24 Bulan

Konten dari Pengguna
19 November 2021 10:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi imunisasi bayi lengkap. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi imunisasi bayi lengkap. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Adakah Mama-Mama yang masih bingung soal jadwal imunisasi bayi lengkap? Mama juga sempat bingung karena rasanya banyak banget jadwal imunisasi yang harus dipenuhi. Tetapi Mama enggak bingung lagi setelah tahu jadwal yang tepat seperti yang dibuat oleh IDAI.
ADVERTISEMENT
Imunisasi ini sangat penting dilakukan, Ma. Kalau anak sudah mendapatkan imunisasi, maka antibodi di tubuhnya akan menjadi lebih kuat untuk menghadapi infeksi virus.
Saat melakukan imunisasi, vaksin yang disuntikkan biasanya berupa jenis virus tertentu yang telah dilemahkan. Jadi jika suatu saat anak terpapar virus tersebut maka antibodi di tubuhnya sudah kuat sehingga dapat meminimalisir keparahan yang mungkin bisa terjadi.
Mama-Mama sudah tahu belum kapan dan vaksin apa saja yang harus diberikan pada bayi? Untuk bayi, imunisasi dilakukan dari usia 0-24 bulan. Yuk cari tahu rinciannya!

Jadwal Imunisasi Bayi Lengkap

Jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI dibuat untuk anak usia 0-18 tahun. Tetapi kali ini Mama akan bahas dulu imunisasi bayi usia 0-24 bulan ya, Ma. Nah untuk jadwalnya, Mama-Mama bisa cek di sini.
Jadwal imunisasi lengkap anak umuur 0-18 tahun. Foto: IDAI
Kalau belum jelas, Mama akan coba rinci lagi jadwal imunisasi lengkap untuk bayi sesuai jenis vaksinnya ya, Ma.
ADVERTISEMENT
1. Hepatitis B (HB)
Imunisasi HB diberikan kepada bayi baru lahir sebelum mereka berusia 24 jam. Namun, didahului dengan penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelum imunisasi dilakukan.
Bagi bayi dengan berat lahir kurang dari 2000 gram, imunisasi hepatitis sebaiknya ditunda dulu sampai mereka berusia 1 bulan atau lebih, kecuali ada kondisi tertentu yang menimpa sang ibu.
Contohnya, bila ibu ternyata positif HBsAg atau telah terinfeksi hepatitis, bayi yang bugar harus diberikan imunisasi HB setelah lahir, namun enggak dihitung sebagai dosis primer. Mereka diberikan imunisasi HB dan HBIg pada dosis yang berbeda maksimal 7 hari setelah lahir.
2. Vaksin Polio 0 (nol)
Vaksin ini sebaiknya diberikan segera setelah lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan berikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya berikan bOPV atau IPV bersama DTwP atau DTaP. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berumur 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.
3. Vaksin BCG
Imunisasi BCG sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan. Bila berumur 3 bulan atau lebih, BCG diberikan bila uji tuberculin negatif.
Bila uji tuberculin tidak tersedia, BCG dapat diberikan. Bila timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama dilakukan, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis tuberkulosis.
4. Vaksin DPT
Vaksin ini dapat diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP. Vaksin DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan.
Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan. Lalu booster berikutnya diberikan pada umur 5-7 tahun atau pada program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) kelas 1 SD. Umur 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td atau Tdap.
ADVERTISEMENT
5. Vaksin Pneumokokus (PCV)
Diberikan pada umur 2, 4, dan 6 bulan dengan booster pada umur 12-15 bulan. Jika belum diberikan pada umur 7-12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak 1 bulan dan booster setelah umur 12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya.
Apabila belum diberikan pada umur 1-2 tahun, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal 2 bulan. Jika belum diberikan pada umur 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 diberikan 1 kali.
6. Vaksin Rotavirus
Vaksin rotavirus monovalen diberikan 2 kali, dosis pertama mulai umur 6 minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu harus selesai pada umur 24 minggu.
Vaksin rotavirus pentavalen diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu, harus selesai pada umur 32 minggu.
ADVERTISEMENT
7. Vaksin Influenza
Ilustrasi imunisasi bayi lengkap. Foto: Freepik
Vaksin ini diberikan mulai umur 6 bulan, diulang setiap tahun. Pada umur 6 bulan sampai 8 tahun imunisasi pertama sebanyak 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu. Umur di atas 9 tahun, imunisasi pertama hanya perlu 1 dosis.
9. Vaksin MR/MMR
Saat usia 9 bulan, vaksin MR diberikan. Bisa sampai umur 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan MMR. Apabila usianya 18 bulan, berikan MR atau MMR. Saar usia 5-7 tahun berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR.
10. Vaksin Japanese Encephalitis (JE)
Vaksin JE diberikan mulai umur 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun kemudian.
ADVERTISEMENT
11. Vaksin Varisela
Pemberian vaksin ini mulai umur 12-18 bulan. Pada umur 1-12 tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Umur 13 tahun atau lebih diberikan dengan interval 4 sampai 6 minggu.
12. Vaksin Hepatitis A
Vaksin hepatitis A diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun, dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.
13. Vaksin Tifoid Polisakarida
Selanjutnya vaksin tifoid polisakarida diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
Itu dia jadwal imunisasi bayi lengkap hingga usia 2 tahun. Jangan sampai ada yangg terlewat ya, Ma!
(RPR)