Jam Tidur Bayi Baru Lahir, Seperti Apa?

Konten dari Pengguna
30 November 2021 16:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jam tidur bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jam tidur bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Teman Mama yang baru melahirkan sempat tanya soal jam tidur bayi baru lahir. Kita semua pasti sudah tahu kalau bayi baru lahir itu memang tidur terus ya, Ma. Sudah tahu belum, Ma, apa alasannya?
ADVERTISEMENT
Bayi baru lahir belum bisa menentukan siang dan malam, Ma. Mereka memang lebih sering tidur, tapi juga sering terbangun untuk menyusu-- tidak peduli jam berapa, siang atau malam.

Jam Tidur Bayi Baru Lahir

Yang Mama baca dari Kids Health, National Sleep Foundation menyebut bayi yang baru lahir memang biasanya tidur selama 14-17 jam sehari. Bahkan, beberapa bayi baru lahir dapat tidur hingga 18-19 jam sehari.
Bayi baru lahir juga akan bangun setiap beberapa jam untuk menyusu. Bayi yang disusui dengan ASI langsung dari payudara biasanya terbangun kira-kira setiap 2-3 jam. Bayi yang diberi susu di botol cenderung menyusu lebih jarang, kira-kira setiap 3-4 jam, Ma.
Bayi baru lahir yang tidur lebih lama juga harus dibangunkan untuk menyusu, loh. Bangunkan bayi setiap 3-4 jam untuk menyusu sampai ia menunjukkan kenaikan berat badan yang baik, yang biasanya terjadi dalam beberapa minggu pertama. Setelah itu, tidak apa-apa membiarkan bayi tidur lebih lama di malam hari.
ADVERTISEMENT
Bulan-bulan pertama bisa menjadi yang paling sulit bagi orang tua karena harus ikut begadang dan mungkin bangun berkali-kali di malam hari untuk menyusui bayi.
Terlebih setiap bayi memiliki pola tidur yang berbeda. Beberapa bayi mulai tidur selama 5-6 jam pada usia 2-3 bulan tetapi ada juga yang tidur lebih sebentar.
Ilustrasi jam tidur bayi baru lahir. Foto: Shutterstock
Jam tidur bayi baru lahir memang tergolong lama. Namun di sisi lain, Mama-Mama juga harus memastikan kalau anak disusui dengan baik. Untuk memudahkan pekerjaan Mama-Mama, selama minggu-minggu pertama, kamu bisa memilih untuk berbagi kamar.
Berbagi kamar adalah saat kamu menempatkan tempat tidur bayi atau keranjang bayi di kamar tidurmu sendiri, bukan di kamar bayi yang terpisah. Ini membuat bayi tetap dekat dan membantu menyusui, menghibur, dan memantau di malam hari.
ADVERTISEMENT
Meski tidur di kamar yang sama, bayi sebaiknya ditidurkan sendiri di boks bayi. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan kalau sebaiknya bayi tidak tidur di kasur orang tuanya. Berbagi tempat tidur meningkatkan risiko SIDS (sindrom kematian bayi mendadak) dan kematian terkait tidur lainnya.
Ilustrasi jam tidur bayi baru lahir. Foto: Shutterstock

Tips agar Bayi Tidur dengan Aman

Supaya lingkungan tidur aman untuk si kecil, kamu bisa mengikuti rekomendasi berikut ini.
1. Selalu tempatkan bayi telentang untuk tidur, bukan tengkurap atau menyamping. Tingkat SIDS telah turun jauh sejak AAP memperkenalkan rekomendasi ini pada tahun 1992.
2. Gunakan permukaan tidur yang kokoh. Tutupi kasur dengan sprei yang pas dan pastikan tempat tidur bayi, keranjang bayi, atau halaman bermain memenuhi standar keselamatan saat ini.
ADVERTISEMENT
3. Jangan meletakkan apa pun di keranjang bayi, terlebih mainan.
4. Hindari panas berlebih. Pakaian bayi dan suhu kamar jangan berlebihan. Perhatikan tanda-tanda kepanasan, seperti berkeringat atau merasa panas saat disentuh.
Mungkin perlu beberapa minggu bagi otak bayi untuk mengetahui perbedaan antara siang dan malam. Sayangnya, tidak ada trik untuk mempercepatnya, Ma.
Tetapi Mama bisa mencoba untuk mengenalkan jam tidur bayi baru lahir dengan menjaga lampu tetap redup dan tahan keinginan untuk bermain atau berbicara dengan bayi di malam hari. Ini akan mengirim pesan bahwa malam hari adalah untuk tidur. Jika memungkinkan, biarkan bayi tidur di box bayinya supaya dia tahu kalau itu adalah tempat tidur.
(RPR)