Kalkulator Jenis Kelamin Bayi, Apakah Akurat?

Ilustrasi kalkulator jenis kelamin bayi (Sumber: Pexels)

Mama-mama pernah mendengar enggak mengenai kalkulator jenis kelamin bayi? Atau baru mengetahuinya?

Ketika Mama-mama dinyatakan positif hamil, tentunya hal ini merupakan kabar bahagia untuk kamu dan pasangan bukan? Pastinya sudah enggak sabar juga deh buat mengetahui apa jenis kelamin bayi.

Kalau yang Mama baca dari laman Healthline, sebenarnya jenis kelamin bayi sudah bisa diketahui dari usia kandungan 16 minggu. Tapi, biar hasilnya lebih akurat, kamu bisa melakukan pemeriksaan USG di usia kehamilan 18-20 minggu atau saat menginjak 4-5 bulan.

Buat mengetahui jenis kelamin bayi, tentu saja dilakukan pemeriksaan USG. Sekaligus buat mengetahui juga kondisi dan perkembangan janin dalam kandungan.

Meski orang tua bisa mengetahui jenis kelamin bayi dari hasil USG. Tapi, ada saja Mama-mama dan Papa-papa yang enggak sabar untuk menebak apa sih jenis kelamin bayi dalam kandungan. Sehingga memilih alternatif dengan menggunakan kalkulator jenis kelamin bayi.

Mungkin masih banyak dari kamu yang belum familiar dengan kalkulator jenis kelamin bayi. Padahal sebenarnya kalkulator jenis kelamin bayi sudah banyak digunakan masyarakat China sejak ratusan tahun yang lalu.

Kalkulator jenis kelamin bayi melibatkan sebuah kalender dan perhitungan khusus. Lantas, kalkulator jenis kelamin bayi ini apakah hasilnya bakal akurat?

Apabila kamu penasaran, yuk simak penjelasan lengkapnya di sini yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber!

Kalkulator Jenis Kelamin Bayi

Ilustrasi kalkulator jenis kelamin bayi (Sumber: Pexels)

Mengutip dari What to Expect, kalkulator jenis kelamin bayi pertama kali diperkenalkan di Tiongkok pada 700 tahun yang lalu. Kalkulator ini didasarkan pada konsep Yin-Yang, lima elemen, serta delapan pentagram.

Awalnya, benda tersebut dibuat untuk keluarga kekaisaran dinasti Qing. Pada saat itu, anggota kerajaan harus mengandung anak laki-laki, supaya bisa jadi penerus keluarga.

Ternyata, hingga sekarang kalkulator jenis kelamin bayi masih cukup banyak digunakan. Utamanya oleh masyarakat keturunan Tionghoa. Mereka percaya bahwa tingkat akurasi kalkulator jenis kelamin ini bisa mencapai 90 persen.

Kamu penasaran enggak dengan cara kerja kalkulator jenis kelamin? Jadi ternyata kalkulator ini menggabungkan usia ibu dengan bulan pembuahan yang diubah jadi tanggal pada kalender lunar Cina. Lalu dilakukan pemeriksaan silang data pada grafik yang sudah tersedia untuk memprediksi jenis kelamin bayi.

Perlu kamu ketahui, jenis kelamin bayi dapat diprediksi dengan menghitung Yin-Yang, lima elemen, serta delapan diagram. Terdapat bagan khusus yang menunjukkan jenis kelamin bayi sebagai berikut ini:

Ilustrasi kalkulator jenis kelamin bayi (Sumber: Pexels)

Sebagai informasi, bagan tersebut terdiri dari dua bagian, yakni absis dan ordinat. Absis merupakan bulan kehamilan dari Januari sampai Desember dan ordinatnya adalah usia ibu baru dari 18 hingga 45 tahun.

Sementara itu, bulan hamil adalah bulan terjadinya pembuahan dalam penanggalan lunar, bukan bulan terakhir haid. Maka, kalau tanggal konsepsi masih tidak jelas, perhitungan menstruasi terakhir bakal ditambah 14 hari. Apabila setelah tanggal 25 ditambahkan 14 hari, maka akan dihitung ke bulan berikutnya.

Kemudian usia ibu harus dihitung juga dengan usia lunar melalui cara tradisional China, yakni usia sebenarnya ditambah satu. Sebagai contoh, Mama-mama berusia 26 tahun, berarti usia lunarnya 27 tahun. Kamu mengandung di bulan Juli lunar, yang kalau dilihat dari grafik akan melahirkan bayi laki-laki.

Biarpun dianggap akurat, tapi sebenarnya belum penelitian atau studi ilmiah mengenai prediktor gender dari China ini bekerja. Jadi, ada baiknya untuk kamu tetap melakukan pemeriksaan USG buat mengetahui jenis kelamin bayi dengan lebih akurat.

Itulah dia penjelasan mengenai kalkulator jenis bayi. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu ya!

(AN)