Kapan Anak Boleh Makan Es Krim?

Ilustrasi kapan anak boleh makan es krim (Sumber: Pexels)

Mama-Mama sudah tahu belum kapan anak boleh makan es krim? Apakah setelah memasuki fase MPASI, si kecil sudah boleh langsung diberikan es krim?

Siapa sih yang enggak suka dengan es krim? Orang dewasa seperti kita saja masih senang ya kalau dikasih es krim, apalagi anak-anak yang memang menyukai makanan yang manis.

Es krim punya cita rasa yang manis serta menyegarkan. Rasanya juga bermacam-macam, mulai dari cokelat, vanila, strawberry, matcha, dan yang lainnya. Makanya enggak heran deh banyak orang yang menjadikan es krim ini sebagai makanan selingan atau camilan.

Ketika bayimu sudah memasuki masa MPASI, rasanya kita ingin memperkenalkan berbagai jenis makanan kepadanya, ya. Tak jarang, si kecil jadi kelihatan lebih antusias saat kita memberikan jenis makanan yang sebelumnya enggak pernah dia coba.

Bukan cuma dari makanan utama saja, tapi juga berbagai camilan atau makanan selingan baginya. Salah satu camilan yang mudah kita temui adalah es krim.

Tapi, sebenarnya kapan anak boleh makan es krim sih? Ataukah ada panduan sebelum memperkenalkan es krim ini kepadanya?

Daripada bingung, berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber. Simak di sini, ya!

Kapan Anak Boleh Makan Es Krim

Ilustrasi kapan anak boleh makan es krim (Sumber: Pexels)

Lagi cuaca panas seperti ini, enak banget deh makan es krim! Selain rasanya yang segar dan manis, es krim kan terbuat dari bahan dasar susu yang sebenarnya baik buat pertumbuhan tulang dan gigi anak, bukan?

Akan tetapi, sesungguhnya usia berapa sih si kecil mulai diperbolehkan makan es krim?

Sampai saat ini sebenarnya enggak ada aturan pastinya kapan anak bisa diperkenalkan dengan es krim. Tapi, kalau yang Mama baca dari laman Mom Junction, berbagai dokter anak dan ahli laktasi menyarankan setidaknya menunggu anak berusia 12 bulan atau satu tahun untuk memberikannya es krim.

Di usia 1 tahun, sistem pencernaan bayi sudah lebih optimal dibandingkan usia-usia sebelumnya. Sehingga, dia sudah bisa mengonsumsi susu murni serta berbagai olahan susu lainnya, seperti es krim, yoghurt, dan bermacam jenis keju.

Ilustrasi kapan anak boleh makan es krim (Sumber: Pexels)

Ketika sistem pencernaannya sudah mulai baik, bayi pun bakal lebih mudah mencerna apa pun yang dia makan ke dalam ususnya.

Memang sih, es krim bahan utamanya terbuat dari susu yang mengandung kalsium dan magnesium. Seperti yang telah Mama singgung juga sebelumnya, kedua kandungan ini sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi anak yang kuat.

Hanya saja, kamu jangan lupakan juga kalau es krim pun kaya akan lemak dan gula. Nah, kandungan gula yang biasanya tinggi pada es krim ini bisa berpengaruh pada bayi kalau dia diperkenalkan dengan es krim terlalu dini.

Hal ini bisa saja membuat kecenderungan si kecil lebih menyukai makanan manis dan enggak mau saat diberikan makanan lain yang lebih sehat.

Mengutip dari laman American Heart Association, pemberian makanan yang tinggi gula pada anak di bawah 2 tahun memang sebaiknya dihindari. Pasalnya gula yang berlebihan dapat memicu penyakit jantung serta tekanan darah tinggi.

Sebelum memberikan es krim, Mama-Mama juga perlu memastikan apakah si kecil memiliki alergi pada susu atau tidak. Reaksi alergi ini dapat ditandai dengan berbagai gejala, contoh munculnya ruam kemerahan pada kulit, gatal-gatal, diare, muntah, pusing, sesak napas, atau pembengkakan di sekitar bibir atau mata.

Jadi, meskipun boleh diberikan ketika bayi sudah berusia 1 tahun atau lebih, jangan memberikan es krim setiap hari juga ya, Ma!

Untuk pilihan camilan yang lebih sehat, Mama-Mama dapat membuat smoothies atau es loli yang terbuat dari buah-buahan. Selain lebih segar, tentunya kandungan gizinya juga lebih baik dan aman dikonsumsi si kecil.

Itu dia penjelasan kapan anak boleh makan es krim. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, ya!

(AN)