Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kejang pada Bayi Tanpa Demam, Apa Penyebabnya?
15 Januari 2022 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagi Mama-Mama yang memiliki bayi, bisa jadi kamu pernah mengalami si kecil terkena demam tinggi lalu mengalami kejang. Iya benar, kejang ini merupakan hal yang mungkin saja diderita bayi apabila dia terkena demam.
Meski begitu, ternyata sebagian bayi ternyata dapat mengalami kejang tanpa demam. Biarpun durasinya hanya sebentar, tetap saja bakal membuat Mama-Mama khawatir, bukan?
Kalau enggak salah hal seperti ini juga pernah dialami oleh seorang tetangga Mama. Dia sangat cemas ketika mendapati anaknya mengalami kejang tanpa demam ini.
Apa sih penyebab sebenarnya kejang pada bayi tanpa demam? Lalu, apa saja yang bisa kita lakukan sebagai orang tua buat menanganinya? Simak penjelasan selengkapnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini, ya!
ADVERTISEMENT
Kejang Pada Bayi Tanpa Demam
Kalau yang pernah Mama baca dari laman NCBI, kejang merupakan gerakan otot tubuh yang terjadi secara tiba-tiba atau terdapat gerakan otot yang abnormal serta tidak terkendali. Singkatnya, kejang ini membuat fungsi otot tak bisa dikendalikan oleh tubuh kita.
Pada saat kejang, terjadi gangguan atau kelainan pada neurotransmitter atau pengendalian sinyal listrik dari pusat saraf menuju ke otot-otot tubuh.
Bayi yang mengalami kejang umumnya memiliki ciri-ciri antara lain, tubuhnya tiba-tiba menghentak, badan menjadi kaku, leher menegang, bahkan sampai kehilangan kesadaran. Kejang biasanya bertahan tak lebih dari lima menit.
Sementara itu, dilansir laman resmi Tufts Medical Centre, kejang pada bayi tanpa demam bisa terjadi pada 1 dari setiap 250 anak. Kondisi kejang tanpa demam ini sama sekali tidak dipengaruhi oleh faktor genetik, namun ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kejang tanpa demam pada bayi, di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT
1. Adanya Kelainan Otak pada Bayi
Kelainan otak ini bisa jadi disebabkan adanya trauma, bayi pernah mengalami riwayat infeksi pada kepalanya, adanya pendarahan di otak, serta peradangan di otak yang terjadi karena virus.
2. Kelainan yang Bukan Berasal dari Otak
Beberapa kondisi medis lainnya yang tidak berasal dari otak juga dapat menjadi penyebab dari kejang tanpa demam pada bayi, contoh adanya kondisi gula darah rendah atau tidak stabil, kekurangan kalium, keracunan, serta gangguan kesehatan lainnya.
3. Epilepsi
Epilepsi merupakan gangguan pada sistem saraf pusat yang dikarenakan pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak. Ada beberapa kondisi yang diduga memengaruhi pola aktivitas listrik otak, yakni cedera kepala, meningitis, serta celebral palsy. Dikutip dari Medical News Today, seseorang yang riwayat keluarganya memiliki epilepsi, maka mempunyai kemungkinan terkena epilepsi tersebut.
ADVERTISEMENT
Cara Mengatasi Kejang Pada Bayi Tanpa Demam
Ketika bayi mengalami kejang pada bayi tanpa demam, apa yang harus Mama-Mama lakukan?
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan adalah membaringkan anak pada bidang yang mendatar, misalnya pada kasur atau apa pun yang permukaannya datar. Pastikan ketika si kecil dibaringkan tidak ada barang-barang yang dapat mengganggunya.
Usai kondisi kejangnya berangsur pulih, biarkan bayi tidur dan beristirahat. Seperti yang telah tadi Mama jelaskan, ketika kejang, fungsi otot, saraf, serta otak menjadi terganggu, sehingga langkah terbaik yang bisa Mama-Mama lakukan adalah membiarkan si kecil untuk beristirahat total.
Akan tetapi, jika bayi mengalami kejang kambuhan, jangan ragu untuk segera berkonsultasi pada dokter, ya. Guna mendapatkan langkah atau terapi jika dibutuhkan. Dokter anak juga mungkin akan meresepkan obat antikovulsan bagi anak yang memiliki riwayat kejang.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai kejang pada bayi tanpa demam. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untukmu, ya!
(AN)