Konten dari Pengguna

Keluar Cairan Kuning Setelah Masa Nifas, Normal Enggak Ya?

23 Desember 2021 0:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi keluar cairan kuning setelah masa nifas (Sumber: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi keluar cairan kuning setelah masa nifas (Sumber: Flickr)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keluar cairan kuning setelah masa nifas, ini kondisi normal enggak sih? Pertanyaan tersebut belum lama ini dibahas oleh salah seorang teman Mama yang baru saja melahirkan.
ADVERTISEMENT
Sesungguhnya usai melakukan persalinan, biasanya Mama-Mama bakal mengalami pendarahan kurang lebih seminggu, seperti ketika saat haid.
Lalu usai masa pendarahan ini berakhir, bakal muncul cairan yang keluar dari miss V. Cairan ini seperti keputihan yang berwarna kekuningan. Umumnya bakal berlangsung sampai berakhirnya masa nifas, yakni kurang lebih hingga 40 hari.
Apabila keluar cairan kuning setelah masa nifas ini, apakah kondisi normal? Mungkin beberapa di antara Mama-Mama juga masih penasaran. Buat selengkapnya, simak informasinya yang telah Mama himpun dari berbagai sumber ini, ya!

Keluar Cairan Kuning Setelah Masa Nifas

Ilustrasi keluar cairan kuning setelah masa nifas (Sumber: Flickr)
Minggu-minggu pertama usai melahirkan mungkin waktu yang sulit buat Mama-Mama, karena kamu harus beradaptasi dengan kehidupan sebagai seorang ibu. Mama-Mama juga akan merasakan beberapa perubahan pada tubuhmu, salah satunya adalah keluarnya cairan kuning atau keputihan usai melahirkan.
ADVERTISEMENT
Dari yang Mama baca di laman Good to Know, keputihan atau yang juga disebut dengan lochia merupakan kondisi yang ditandai oleh keluarnya cairan berwarna putih seperti susu, teksturnya agak cair, serta berbau ringan.
Lochia ini sebagai penanda adanya cairan dari sel vagina yang meluruh. Kondisi ini juga merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan kelebihan darah serta cairan dari rahim setelah kamu melahirkan.
Darah sebagian besar bakal keluar dari plasenta yang telah keluar dari dinding rahim. Lapisan endometrium yang menebal selama kehamilan juga akan mulai dilepaskan dengan cara yang sama seperti ketika kamu mengalami menstruasi.
Yang Mama baca dari Baby Centre, selama beberapa hari pertama setelah si kecil lahir, lochia ini masih mengandung banyak darah, sehingga umumnya berwarna merah cerah atau kecokelatan. Namun lama-lama kondisinya berubah menjadi kekuningan atau bahkan putih seperti susu.
ADVERTISEMENT
Mungkin saja kondisi keputihan ini keluar tak tentu, seperti semburan kecil atau bisa juga mengalir lebih deras seperti halnya saat siklus menstruasi. Semua ini tergantung dari kondisi tubuh Mama-Mama.
Sebenarnya kondisi keputihan atau lochia ini merupakan hal yang normal dan enggak perlu Mama-Mama khawatirkan. Malahan, keputihan memiliki manfaat untuk menjaga jarigan miss V tetap sehat, memberikan pelumas, serta melindunginya dari infeksi dan iritasi.
Kondisi lochia atau keputihan ini akan berhenti selama empat minggu atau berdekatan dengan berakhirnya masa nifas. Lalu kalau keluar cairan kuning setelah masa nifas, apakah kondisi tersebut masih normal?
Sesungguhnya kondisi tersebut bisa saja masih merupakan indikasi keputihan. Kamu perlu waspada apabila melihat keputihan ini mulai berwarna kuning atau kehijauan, mengeluarkan bau tak sedap, kemudian disertai dengan gejala lainnya seperti kram perut, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Bisa jadi hal ini justru menandakan adanya suatu penyakit atau komplikasi usai melahirkan. Kalau Mama-Mama mengalami kondisi seperti ini, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter ya, Ma!

Cara Menghindari Timbulnya Keputihan yang Berbahaya

Meski begitu, sebenarnya ada beberapa cara yang bisa Mama-Mama lakukan untuk menghindari timbulnya keputihan yang dianggap berbahaya bagi Kesehatan. Berikut adalah tipsnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber:
1. Menjaga Organ Intim
Menjaga organ intim penting dilakukan usai Mama-Mama melahirkan. Kondisi organ intim yang bersih dan higienis bisa mengurangi risiko terjadinya infeksi atau keputihan yang berbahaya usai melahirkan.
2. Mengonsumsi Makanan yang Tinggi Nutrisi
Selama masa pemulihan, Mama-Mama juga disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan yang tinggi nutrisi. Dikutip dari laman Mayo Clinic, makanan dengan tinggi asam folat seperti ikan salmon, jeruk, kacang-kacangan, kentang, serta lainnya baik dikonsumsi untuk ibu menyusui dan untuk pemulihan usai melahirkan.
ADVERTISEMENT
3. Kelola Stres dengan Baik
Ilustrasi keluar cairan kuning setelah masa nifas (Sumber: Flickr)
Nah, ini yang terpenting! Mama-Mama perlu menghindari stress yang berlebih usai melahirkan, salah satunya agar terhindar dari komplikasi pascapersalinan. Di sela-sela mengurus si kecil, usahakan untuk tetap melakukan hal yang kamu sukai, jangan lupa juga untuk berolahraga, serta istirahat yang cukup.
Oh iya, kalau mau berolahraga, tak usah dulu yang berat-berat, Ma, yang terpenting disesuaikan dulu dengan kemampuanmu ya.
Itulah dia penjelasan mengenai keluar cairan kuning setelah masa nifas serta informasi lainnya mengenai keputihan setelah persalinan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untukmu, ya.
(AN)