Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kenapa Tali Pusat Bayi Harus Dipotong?
11 November 2022 12:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa tali pusat bayi harus dipotong? Mama jadi makin penasaran, soalnya Mama sempat liat ada beberapa artis yang melahirkan dengan cara lotus birth.
ADVERTISEMENT
Salah satu artis yang sempat menjalani persalinan lotus birth ini adalah penyanyi Andien Aisyah. Saat itu, dia memadukan melahirkan dengan cara water birth serta lotus birth.
Nah, lotus birth merupakan metode persalinan dengan cara membiarkan tali pusat atau dikenal juga dengan tali pusar dengan plasenta mengering dan lepas dengan sendirinya tanpa ada proses pemotongan.
Padahal umumnya, dokter atau bidan yang membantu kelahiran Mama-mama bakal memotong tali pusat yang menghubungkan plasenta dengan janin, usai si kecil lahir. Akan tetapi, belakangan ini banyak juga ibu yang melahirkan dengan lotus birth yang membiarkan tali pusat anak tetap terhubung.
Makanya, lotus birth sendiri masih banyak pro dan kontranya di kalangan masyarakat. Sebab, banyak juga orang tua yang menilai bahwa tali pusat bayi perlu cepat dipotong.
ADVERTISEMENT
Lantas, kenapa tali pusat bayi harus dipotong setelah dilahirkan? Adakah bahayanya jika tali pusat terus dibiarkan terhubung dengan bayi?
Apabila kamu penasaran, yuk simak penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!
Kenapa Tali Pusat Bayi Harus Dipotong
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya Mama-mama mengetahui lebih jauh dulu yuk mengenai tali pusar. Tali pusat atau tali pusar bayi merupakan jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dengan janin.
Menurut yang Mama baca dari laman What to Expect, tali pusat memiliki banyak manfaat, terutama saat bayi dalam kandungan. Adanya tali pusat ini bisa menjaga kelangsungan hidup janin, memfasilitasi tumbuh kembang janin, sebagai pembawa asupan oksigen, nutrisi, hingga pembuangan senyawa sisa.
Usai bayi dilahirkan, umumnya tali pusat akan dijepit dan dipotong. Kemudian dibiarkan untuk mengering. Tali pusat ini tadinya berwarna putih. Namun dalam waktu kurang lebih 24 jam, warna putih kebiruan ini akan hilang dan berubah menjadi hitam.
ADVERTISEMENT
Jika pada umumnya, tali pusat akan langsung dipotong setelah bayi lahir. Tapi, kini sebagian Mama-mama justru membiarkan tali pusat bayi baru lahir tetap terhubung, yakni dengan melakukan metode lotus birth.
Seperti yang telah Mama jelaskan sebelumnya, lotus birth merupakan metode persalinan yang membiarkan tali pusar bayi mengering dan lepas dengan sendirinya.
Dengan metode seperti itu, makanya membuat lotus birth masih menjadi perdebatan di berbagai pihak. Sebagian masyarakat merasa enggak masalah dengan adanya lotus birth.
Akan tetapi, untuk beberapa pakar kesehatan, melekatnya tali pusat lebih lama ini justru dinilai dapat berisiko bagi bayi baru lahir.
Mengutip laman Live Science, tali pusat bayi yang tidak buru-buru dipotong ini bisa berisiko terhubung dengan organ mati dan membusuk. Sebab, setelah bayi dilahirkan ke dunia, otomatis ada beberapa organ atau jaringan yang menunjang tumbuh kembangnya di kandungan akan mati.
ADVERTISEMENT
Memang, saat berada di dalam kandungan, tali pusat maupun plasenta merupakan sumber perantara nutrisi bagi janin. Akan tetapi, saat bayi dilahirkan, kedua organ ini sudah tidak lagi dibutuhkan.
Selain itu, darah yang mengalir pada tali pusat juga rentan pertumbuhan bakteri, jika tidak cepat-cepat dipotong.
Ketika tali pusat bayi akan dipotong pun, perlu dilakukan secara berhati-hati. Sebab, untuk menjaga janin kehilangan darah yang berlebihan.
Itu dia penjelasan kenapa tali pusat bayi harus dipotong? Semoga hal ini bisa semakin memberikan informasi, terutama bagi Mama-mama yang sedang persalinannya sudah tinggal sebentar lagi ya!
(AN)