Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kesalahan Mendidik Anak Perempuan yang Perlu Dihindari
10 Maret 2022 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, pasti kita ingin menghindari kesalahan mendidik anak perempuan yang mungkin secara tidak sadar kita lakukan.
ADVERTISEMENT
Membesarkan anak-anak, apa pun jenis kelaminnya, adalah tugas yang menantang, ya Ma. Banyak dari kita menjadi korban stereotip tentang cara membesarkan anak perempuan dan cara membesarkan anak laki-laki.
Anak laki-laki dibesarkan untuk menjadi tangguh dan anak perempuan, di sisi lain, diharapkan menjadi lembut dan berbagi tanggung jawab rumah tangga.
Meskipun kamu mungkin sudah sadar kalau membeda-bedakan anak berdasarkan gender adalah hal yang salah, masih banyak orang tua di luar sana yang membesarkan anak-anak mereka secara berbeda, tergantung pada jenis kelamin mereka.
Sayangnya, anak perempuan ini lebih sering dituntut untuk menjadi 'sempurna' sesuai standar yang sudah ada di masyarakat. Misalnya anak perempuan harus lemah lembut, harus bisa membantu pekerjaan rumah, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Secara enggak sadar, kamu juga mungkin pernah melakukannya. Untuk itu, sekarang kita ketahui yuk Ma apa saja kesalahan parenting atau cara mendidik anak perempuan supaya kita bisa menghindarinya di kemudian hari.
Kesalahan Mendidik Anak Perempuan
1. Membeli mainan khusus gender
Bahkan ketika kita di toko mainan dan meminta mainan untuk anak perempuan, mereka pasti segera mengambil set perhiasan, boneka barbie, atau alat masak-masakan.
Mama-mama harus tahu kalau hal seperti ini adalah diskriminasi yang tidak kamu sadari. Biarkan anak memilih apa yang ingin dia mainkan. Enggak apa-apa kok bagi anak perempuan untuk bermain dengan mobil-mobilan atau senjata mainan.
2. Jangan perlakukan anak laki-laki secara berbeda di depan anak perempuan
Mama pernah dengar cerita teman Mama yang dibedakan dengan kakak laki-lakinya dari kecil. Katanya, waktu dia kecil, kakaknya itu enggak pernah disuruh-suruh. Bahkan untuk mengambil makan untuk dirinya saja harus dilayani.
ADVERTISEMENT
Sementara, teman Mama yang perempuan ini selalu diminta ibunya untuk rajin membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Katanya, anak perempuan itu harus bisa dan memang tugasnya beres-beres rumah.
Padahal, mau laki-laki atau perempuan, membantu membereskan rumah itu tugas bersama. Tinggal di rumah bersama-sama, maka tugas bersama juga untuk merawat rumah itu ya kan, Ma?
Nah, hal seperti ini bisa kamu hindari dengan mengajari anak sejak kecil. Berita tahu dan contohkan pada anak kalau anak perempuan dan anak laki-laki enggak ada bedanya.
3. Membandingkan perkembangannya dengan anak laki-laki
Sebagai contoh, anak perempuan dinilai mulai berbicara lebih cepat daripada anak laki-laki. Namun, dalam beberapa kasus, anak perempuan bisa saja terlambat bicara.
Saat mengalami hal tersebut, jangan panik atau langsung mengambil kesimpulan dan membanding-bandingkannya ya, Ma.
ADVERTISEMENT
4. Mengharapkan dia menjadi sepertimu
Mama-Mama pernah enggak berharap agar si kecil nantinya bisa menjadi sosok yang sepertimu? Misalnya nih, kamu sekarang adalah seorang dokter. Alhasil, kamu juga pengin anakmu jadi dokter juga.
Mama-Mama perlu paham kalau anak mungkin punya minat yang berbeda denganmu. Meskipun dia anak perempuanmu, dia enggak bisa 100 persen sama denganmu.
Selain minat, sifatnya juga enggak mungkin bisa 100 persen sama. Misalnya, kamu pribadi yang lemah lembut, feminin, makanya kamu berharap anak perempuanmu juga akan punya sifat yang sama.
Tetapi, kalau ternyata anakmu sifatnya berbeda denganmu, jangan pernah memarahinya ya, Ma. Selama sifatnya bukan sifat-sifat yang buruk, kamu harus menghargai keunikan yang ada dalam diri putrimu.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, kamu juga secara tidak langsung mengajarkan kepada anak untuk saling menghargai dengan keragaman sifat manusia.
Itu dia beberapa kesalahan dalam mendidik anak perempuan. Jika, sekarang kamu terlanjur menerapkan parenting yang salah, segera diubah agar tidak terlambat, ya, Ma.
(RPR)