Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Ayub yang Sabar dalam Melalui Berbagai Cobaan

29 Juni 2021 11:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Berdoa di Masjid. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Berdoa di Masjid. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dari berbagai kisah nabi, kisah Nabi Ayub yang memiliki kesabaran luar biasa bisa menyentuh hati kita untuk berperilaku serupa, Ma.
ADVERTISEMENT
Kesabaran beliau tampak ketika Allah Swt memberikan beragam cobaan. Namun, enggak pernah satu kali pun cobaan tersebut membuat beliau mengeluh. Nabi Ayub justru merasa malu meminta Allah untuk mengangkat beragam cobaan yang menimpanya.
Kisah kesabaran yang luar biasa itu sudah sepatutnya juga kita sampaikan kepada anak-anak. Harapan paling utama tentu saja agar mereka meneladani kesabaran Nabi Ayub.
Meskipun awalnya beliau merupakan seseorang yang dilimpahkan berbagai rezeki, ketika kehilangan semua hartanya Nabi Ayub dengan mudah bersikap ikhlas.
Ilustrasi Hidangan Mewah di Arab. Foto: Freepik
Untuk cerita selengkapnya, yuk langsung saja disimak di bawah ini ya, Ma.

Kisah Nabi Ayub dalam Menghadapi Berbagai Cobaan

Pada masanya, Nabi Ayub dilimpahkan banyak nikmat oleh Allah Swt. Selama 20 tahun, ia memiliki kekayaan berlimpah.
ADVERTISEMENT
Ada tanah yang luas dengan berbagai sayuran dan buah yang tubuh subur. Ada berbagai hewan ternak yang sehat dan terus berkembang biak secara baik, seperti sapi, kuda, unta, kambing, dan keledai. Beliau dan istrinya juga dikaruniai 12 anak yang semuanya terlahir sehat.
Ilustrasi Unta Ternak. Foto: Freepik
Selama dilingkupi dengan berbagai harta berlebih dan kenikmatan lain dari Allah Swt itu, tidak pernah sekalipun Nabi Ayub berperilaku angkuh dan menyalahgunakan kekayaan.
Nabi Ayub adalah seorang dermawan yang bertakwa. Ia tidak pernah lupa bersedekah ataupun memberikan pekerjaan pada orang-orang yang membutuhkan. Nabi Ayub juga rutin bersujud kepada Allah sambil menuturkan syukur tiada henti.
Meskipun Nabi Ayub amanah dalam menerima segala titipan duniawi itu dari Allah Swt, beliau tetap tidak terlepas dari ujian.
ADVERTISEMENT
Pada suatu hari, Allah Swt mulai menguji Nabi Ayub. Pertama, Allah menurunkan hama penyakit yang melahap habis seluruh tanah luas berisi tanaman dan buah-buah segar serta mematikan seluruh hewan ternaknya.
Ilustrasi Hewan Ternak. Foto: Freepik
Tidak ada lagi harga yang tersisa di antaranya. Akan tetapi, cobaan itu nyatanya tidak membuat Nabi Ayub menjauhkan diri dari Allah. Dengan lapang dada, ia menerima takdirnya dan tetap menjadi seorang hamba yang beriman dan bertakwa.
Cobaan berikutnya kembali hadir. Kedua belas orang anaknya meninggal dunia. Meskipun merasa sedih, Nabi Ayub tetap bersyukur kepada Allah dan menenangkan istrinya.
Menurut Nabi Ayub, seluruh harta dan seluruh anaknya adalah semata-mata titipan dari Allah Swt. Oleh karena itu, Allah Swt juga bisa kapan pun mengambil kembali titipan tersebut.
ADVERTISEMENT
Cobaan kembali datang saat Nabi Ayub menderita penyakit kulit. Beliau tetap tabah dan ikhlas mendapatkan ujian itu.
Ilustrasi Muslim Berdoa. Foto: Freepik
Bahkan ketika ia diusir secara baik-baik oleh warga di sekitar rumahnya yang takut tertular penyakit kulit mengerikan itu, Nabi Ayub memilih diam, bersabar, dan mengasingkan dirinya bersama sang istri ke salah satu tempat yang jauh dari pemukiman warga.
Delapan belas tahun berlalu, cobaan Nabi Ayub ternyata belum diangkat oleh Allah Swt.
Ia mulai kesulitan untuk menggerakkan tubuhnya hingga membuat istrinya turut berpendapat bahwa sudah seharusnya Nabi Ayub meminta pertolongan Allah agar ia tetap bisa beribadah seperti sedia kala.
Nabi Ayub mengatakan kepada istrinya, bahwa 18 tahun cobaan yang mereka alami itu belum sebanding dengan 20 tahun penuh kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah Swt.
Ilustrasi Sepasang Suami-Istri Beribadah. Foto: Freepik
Namun hari ke hari, penyakit Nabi Ayub semakin parah dan ia semakin sulit beribadah, Nabi Ayub pun meminta pertolongan Allah Swt dan langsung mendapatkan jawaban sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran surat As-Shad ayat 42.
ADVERTISEMENT
Nabi Ayub diperintahkan untuk menghentakkan kakinya ke tanah hingga keluar air jernih yang harus digunakannya untuk mandi dan minum.
Ketika melaksanakan perintah Allah Swt, penyakit kulit itu hilang dalam sekejap. Nabi Ayub juga tampak muda seperti sedia kala, bahkan istrinya sempat tidak mengenalinya.
Sejak penyakitnya disembuhkan oleh Allah Swt, satu per satu kenikmatan kembali mendekat pada Nabi Ayub, bahkan Allah menggantinya hingga 2 kali lipat dari kekayaannya di masa lalu. Istrinya juga kembali mengandung beberapa anak kembar.
***
Ilustrasi Padang Pasir. Foto: Freepik
Itulah Ma, kisah Nabi Ayub yang sabar yang berakhir dengan indah. Kisah itu juga tercantum jelas dalam Al-Qur'an surat As-Shad ayat 41 sampai 44.
Sudah seharusnnya kita sebagai seorang muslim meneladani sikap terpuji Nabi Ayub.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jangan lupa untuk berdoa dan mengakui kelemahan kita kepada Allah Yang Maha Besar lagi Maha Penolong. Doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ayub tercantum dalam surat Al-Anbiya ayat 83.
Semoga tulisan kali ini bermanfaat ya, Ma. Jangan lupa untuk menceritakannya kepada anak agar mereka menjadi generasi penerus yang beriman, berakhlak terpuji, dan bertakwa sepanjang waktu.
(TMA)