Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Luth Diutus pada Kaum yang Durhaka
6 Juli 2021 17:56 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:49 WIB
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meskipun terjadi pada bertahun-tahun silam, sebagian kisah nabi masih terbilang memiliki kaitan dengan masa sekarang, seperti kisah Nabi Luth.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, enggak asing kan bagi kita semua, kisah Nabi Luth yang paling sering dibagikan semasa SD adalah kisah tentang kaumnya yang mendurhakai Allah Swt dengan melakukan berbagai kerusakan, bahkan menyukai sesama jenis. Akibat perlakuan yang menentang kodrat itu, kaum Nabi Luth pun dijatuhi azab oleh Allah SWT.
Jika dikaitkan pada zaman sekarang, beragam kerusakan yang dilakukan oleh manusia, seperti mencuri, membunuh, dan menyiksa sesama manusia masih sering terjadi. Ada pula kaum penyuka sesama jenis yang kerap menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Untuk menilai baik dan buruknya, memang hanya Allah SWT yang menjadi hakim paling utama.
Namun, kita sebagai hamba yang beriman dan diberkahi akal sehat seharusnya bisa menemukan pandangan yang tepat terhadap keberadaan manusia yang sering berbuat kejahatan hingga penyuka sesama jenis melalui keberadaan kisah Nabi Luth ini.
ADVERTISEMENT
Apa kamu masih ingat kisah yang satu itu? Kalau merasa lupa, Mama akan kembali mengingatkan dengan kisah selengkapnya di bawah ini. Selamat membaca, ya.
Kisah Nabi Luth yang Diutus pada Kaum yang Durhaka
Atas perintah Allah SWT, Nabi Luth diutus ke negeri Sadum yang dihuni oleh para penduduk yang sangat mendurhakai Allah ST. Mereka merupakan bangsa yang tidak memiliki rasa malu, sering melakukan kejahatan, menganiaya sesama manusia, bermaksiat, dan menyukai sesama jenis.
Dari waktu ke waktu, Nabi Luth senantiasa sabar dan gigih dalam berdakwah memperluas ajaran Islam . Ia mendatangi satu tempat ke tempat lain di negeri Sadum dalam upaya membawa kaumnya menuju ke jalan Allah SWT.
Akan tetapi, setiap kali dinasihati dan diperingatkan, mereka akan selalu menyuruh Nabi Luth untuk mendatangkan segera siksaan Allah.
ADVERTISEMENT
Setelah berkali-kali mendengar ejekan dan tantangan itu, Nabi Luth pun memanjatkan doa yang telah dicantumkan dalam Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 30.
قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ
Artinya: “Luth berdoa: ‘Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu.’”
Allah yang mendengarkan doa tersebut, segera mengirimkan para Malaikat untuk membuktikan ancaman-Nya. Di Sadum, malaikat yang diutus menyamar sebagai tiga pemuda tampan. Dari penyamaran itu, mereka tahu bahwa kaum Nabi Luth memiliki perilaku buruk, yaitu penyuka sesama jenis.
Kedatangan ketiga malaikat yang menyamar menjadi pemuda tampan membuat mereka dibuai nafsu. Tidak tinggal diam, Allah SWT menurunkan azab dengan membutakan mata mereka.
Selanjutnya, Allah memerintahkan Nabi Luth untuk segera meninggalkan negeri Sadum. Namun sayangnya, sang istri menolak untuk ikut dan masuk ke dalam golongan kaum durhaka.
ADVERTISEMENT
Allah SWT membinasakan seluruh kaum yang durhaka itu dengan mendatangkan gempa dahsyat, hujan bebatuan, dan angin yang sangat kencang.
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا ۖ فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِينَ
Artinya: “Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu) maka amat jeleklah hujan yang menimpa orang-orang yang telah diberi peringatan itu.” (QS. As-Syu'ara': 173)
Pada saat azab itu diturunkan, seluruh kaum Sadum musnah tanpa tersisa. Itulah bagian gambaran dari azab yang diturunkan oleh Allah SWT kepada kaum yang ingkar dan durhaka.
***
Dari kisah Nabi Luth saat diutus kepada kaum yang enggan kembali ke jalan Allah SSWT setelah berperilaku ingkar dan durhaka, kita dapat mengetahui kegigihan Nabi Luth saat melalui beragam cobaan dan rintangan selama berdakwah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, azab yang diturunkan kepada kaumnya menunjukkan bahwa Allah SWT mengutuk kemungkaran dan enggak segan mendatangkan azab kepada mereka yang enggan bertobat.
Semoga dari kisah yang telah dibagikan di atas, kita dapat terus memperdalam keimanan dan enggak lupa memohon ampunan setiap kali berbuat dosa. Kisah ini juga bisa dibagikan kepada anak sebagai bentuk media pembelajaran agama yang menarik.
Semangat terus untuk kita dalam berubah menjadi pribadi yang lebih baik, ya.
(TMA)