Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Musa dengan Mukjizat Membelah Laut Merah
26 Juni 2021 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:11 WIB
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kekuasaan Allah Swt dapat dibuktikan melalui mukjizat yang diberikan kepada para nabi Ma, seperti kisah Nabi Musa yang dapat membelah Laut Merah menggunakan tongkat.
ADVERTISEMENT
Mama-Mama pastinya sudah pernah mendengar kisah tersebut semasa sekolah dan belajar Pendidikan Agama Islam. Kini, saatnya kita memperdengarkan kisah kebesaran Allah Swt yang satu itu kepada anak-anak.
Sejak dini, sudah seharusnya kita membiasakan anak untuk mengetahui berbagai kisah nabi dalam upaya menjelaskan kepada mereka betapa besar kuasa dan keagungan Allah Swt.
Metode bercerita menjadi efektif untuk dilakukan karena hal tersebut akan lebih menarik bagi anak-anak.
Untuk Mama-Mama yang ingin mencoba metode satu itu, Mama akan membantu dengan membagikan kisah mukjizat Nabi Musa di sini.
Siapa tahu, ada Mama-Mama yang ingin menceritakan kepada anak salah satu bentuk kekuasaan Allah Swt untuk melindungi hamba-Nya yang beriman. Yuk, kita simak cerita selengkapnya di bawah ini, Ma.
ADVERTISEMENT
Kisah Mukjizat Nabi Musa Membelah Laut Merah
Kisah Nabi Musa a.s tidak bisa dilepaskan dari kisah kekejaman Firaun.
Karena mimpi yang diartikan sebagai pertanda buruk bahwa akan terlahir seorang bayi laki-laki yang kelak menjadi musuh dan menghancurkan kerajaannya, Firaun membunuh seluruh bayi laki-laki yang lahir pada masa itu.
إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى ٱلْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَآئِفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَآءَهُمْ وَيَسْتَحْىِۦ نِسَآءَهُمْ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ
Artinya: “Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Qasas: 4)
Namun, atas kuasa Allah, Nabi Musa terselamatkan, bahkan ia diangkat menjadi anak oleh istri Firaun yang bernama Asiyah.
Lambat laun, Nabi Musa tumbuh menjadi seorang pemuda yang cerdas. Ia pun meninggalkan Mesir untuk menimba ilmu di Madyan. Di tempat itu, Nabi Musa bertemu dengan Nabi Syu’aib dan menikahi salah satu anaknya yang bernama Shafura.
ADVERTISEMENT
Bertahun-tahun tinggal di Madyan, Nabi Musa kembali ke Mesir. Sekembalinya Nabi Musa ke Mesir, kekejaman Firaun semakin menjadi-jadi. Hingga Allah Swt menjatuhkan berbagai hukuman, termasuk kemarau panjang yang menyebabkan kelaparan.
Firaun tetap tidak berubah, bahkan setelah meminta Nabi Musa memohon kepada Allah untuk menyudahi azab itu, Firaun tetap menentang Islam.
Pada suatu hari, Musa dan para pengikutnya menjadi incaran sang raja yang menganggap dirinya sebagai Tuhan itu.
Nabi Musa hendak ditangkap dan dibunuh bersama pengikutnya pula. Namun, kuasa Allah Swt menjadi penyelamat bagi mereka semua sebagaimana yang tertulis di dalam Al-Qur'an .
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلٰى مُوْسٰى أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِيْ فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيْقًا فِى الْبَحْرِ يَبَسًاۙ لَّا تَخٰفُ دَرَكًا وَّلَا تَخْشٰى
ADVERTISEMENT
Artinya: "Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takutakan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam)." (QS. Thaha: 77)
Berdasarkan firman itu, Nabi Musa beserta para pengikutnya pergi menuju ke arah Laut Merah. Seketika Laut Merah terbelah saat Nabi Musa memukulkan tongkatnya. Mereka semua pun berjalan di tengah laut dengan permukaan yang kering itu.
Di belakang, Firaun dan para prajuritnya ikut mengejar. Namun, takdir Allah membuat mereka semua tertinggal di saat lautan kembali menutup.
فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهٖ فَغَشِيَهُمْ مِّنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ ۗ
Artinya: "Kemudian Firaun dengan bala tentaranya mengejar mereka, tetapi mereka digulung ombak laut yang menenggelamkan mereka. (QS. Thaha: 78)"
ADVERTISEMENT
Kisah mukjizat Nabi Musa membuat para pengikutnya semakin mempercayai kebesaran Allah Swt.
***
Bagaimana, Ma? Kisah yang menakjubkan tersebut tentu saja harus diketahui oleh anak-anak kita agar mereka memahami betapa Allah memiliki kuasa yang melebihi batas kemampuan siapa pun.
Semoga dari kisah Nabi Musa dengan mukjizatnya yang dapat membelah lautan menggunakan tongkat itu, kita juga semakin bersemangat mendekatkan diri kepada Allah.
(TMA)