Kisah Nabi Nuh Membuat Kapal Besar

Konten dari Pengguna
8 Juli 2021 15:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kisah Nabi Nuh. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kisah Nabi Nuh. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Kisah Nabi Nuh merupakan kisah yang memuat banyak pelajaran baik di dalamnya. Mama yakin banget nih, kamu pernah mendengar semasa bersekolah tentang kisah Nabi Nuh saat beliau diuji kesabarannya dalam berdakwah.
ADVERTISEMENT
Setelah wafatnya Nabi Idris, Allah SWT mengutus Nabi Nuh untuk menyebarkan agama Islam. Beliau didatangkan kepada umat yang menyembah patung, sering melakukan perbuatan tercela, dan berperilaku zalim.
Setiap kali Nabi Nuh mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT, mereka selalu saja menolak, bahkan berbalik menghina Nabi Nuh. Parah banget kan buruknya perilaku umat di zaman Nabi Nuh?
Ilustrasi Alquran. Foto: Freepik
Namun, karena Allah selalu menyertai orang-orang yang sabar sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 153, Allah pun menunjukkan kebesaran kuasa-Nya dengan mendatangkan banjir besar pada kaum Nabi Nuh yang enggan beriman.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
ADVERTISEMENT
Bagaimana kisah lengkap ujian dakwah yang dimiliki oleh Nabi Nuh? Sebelum jadi penasaran, yuk langsung saja dibaca kisahnya di bawah ini.

Kisah Nabi Nuh dan Kemunculan Banjir Besar

Ilustrasi Pemukiman di Padang Pasir. Foto: Freepik
Setelah berdakwah selama 950 tahun, hanya segelintir umat Nabi Nuh yang mengikuti ajakan dan ajaran kebenaran dalam menyembah Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang patut disembah.
Karena setelah perjuangan kerasnya itu, hati dan pikiran umatnya tetap tertutup, Nabi Nuh memasrahkan segalanya kepada Allah dalam doa yang ia panjatkan.
قَالَ رَبِّ إِنَّ قَوْمِي كَذَّبُونِ
Artinya: “Nuh berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku.” (QS. As-Syu’ara’: 117)
فَافْتَحْ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ فَتْحًا وَنَجِّنِي وَمَنْ مَعِيَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: "Maka itu, adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka, dan selamatkanlah aku dan orang-orang yang mukmin besertaku." (QS. As-Syu’ara’: 118)
ADVERTISEMENT
Setelah Nabi Nuh memanjatkan doanya, Allah SWT memerintahkan beliau untuk membuat sebuah kapal besar. Nabi Nuh segera memenuhi perintah Allah. Bersama para pengikutnya, mereka membangun sebuah kapal besar.
Ilustrasi Kapal Besar. Foto: Freepik
فَأَنْجَيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
Artinya: “Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan.” (QS. As-Syu’ara’: 119)
Selama pembuatan kapal itu, umat yang enggan beriman memperolok dan menganggap Nabi Nuh beserta pengikutnya telah kehilangan kewarasan. Namun, itu tidak menghentikan ketekunan Nabi Nuh dan para pengikutnya.
Kapal besar tersebut pun akhirnya selesai dibuat. Selanjutnya, Nabi Nuh diperintahkan Allah untuk bersiap-siap terhadap kedatangan banjir besar. Beliau diperintahkan untuk mengangkut beberapa hewan ke atas kapal.
Tidak lama setelah hewan-hewan dinaikkan, Allah mendatangkan banjir besar.
Ilustrasi Berdoa. Foto: Freepik
Sebelum banjir memusnahkan seluruh lingkungan di sekitarnya, Nabi Nuh masih mempersilakan umatnya untuk bergabung, namun mereka yang tetap tertutup hati dan pikirannya memilih melarikan diri ke gunung yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Karena kuasa Allah SWT tiada tertandingi, banjir itu mampu mencapai puncak bukit dan gunung.
ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ
Artinya: “Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal.” (QS. As-Syu’ara’: 120)
Nabi Nuh beserta umatnya yang beriman dan bertakwa selamat dari banjir besar tersebut.
***
Dari kisah di atas, kita dapat mengambil hikmah tentang kesabaran dan keteguhan Nabi Nuh dalam menyebarkan agama Islam. Selain itu, kita juga diingatkan bahwa siksa Allah SWT terhadap hamba-Nya yang mungkar itu benar-benar nyata.
Semoga dari kisah banjir besar yang menenggelamkan umat yang durhaka tersebut, kita semakin bersemangat untuk mempertebal keimanan dan memperbanyak ibadah. Semoga pula, kita selalu dalam lindungan Allah SWT, ya.
(TMA)