Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kisah Nabi Sulaiman dan Keislaman Ratu Balqis
30 Juni 2021 13:09 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:46 WIB
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu kisah nabi yang enggak kalah menarik untuk dikisahkan kembali kepada anak adalah kisah Nabi Sulaiman .
ADVERTISEMENT
Berdasarkan garis keturunannya, Mama-Mama juga pasti tahu kan bahwa Nabi Sulaiman itu adalah anak dari Nabi Daud. Beliau diangkat menjadi raja pengganti ayahnya.
Nabi Sulaiman diutus menjadi rasul untuk kaum Bani Israil. Ia dianugerahi ilmu yang tinggi sebagaimana telah difirmankan oleh Allah Swt dalam surat An-Naml ayat 16—17. Nabi Sulaiman dapat mengerti bahasa binatang dan juga mampu menjadi pemimpin dari bangsa jin.
وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُودَ ۖ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ
Artinya:
“Dan Sulaiman telah mewarisi Daud, dan dia berkata: ‘Hai Manusia, kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) ini benar-benar suatu karunia yang nyata.’” (QS. An-Naml: 16)
ADVERTISEMENT
وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ
Artinya:
“Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia, dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).” (QS. An-Naml: 17)
Salah satu kisah tentang Nabi Sulaiman yang cukup populer adalah kisah pertemuannya dengan Ratu Balqis.
Ratu Balqis merupakan pemimpin dari suatu kerajaan besar yang menyembah matahari. Melalui Nabi Sulaiman, Ratu Balqis akhirnya menyakini kekuasaan Allah SWT.
Bagaimana kisah selengkapnya? Simak di bawah ini ya, Ma.
Kisah Nabi Sulaiman dan Keislaman Ratu Balqis
Pada suatu waktu, Nabi Sulaiman mendengar kabar dari burung hud-hud tentang kerajaan besar dan megah di negeri Saba. Namun sangat disayangkan, ratu dan rakyat di kerajaan itu menyembah matahari.
ADVERTISEMENT
Untuk membuktikan kebenaran kabar dari burung hud-hud tersebut, Nabi Sulaiman mengirim surat kepada sang ratu yang diketahui bernama Ratu Balqis. Di dalam suratnya, Nabi Sulaiman mengajak Ratu Balqis dan rakyatnya untuk mulai menyembah Allah Swt.
Ratu Balqis yang menemukan langsung surat itu memberitahukan isi pesannya kepada para pembesar kerajaan. Ia juga bertanya balasan apa yang paling tepat untuk diberikan kepada Nabi Sulaiman.
Setelah berdiskusi, mereka bersepakat untuk membalas surat itu dengan memberikan hadiah kepada sang pengirim.
Saat hadiah sampai ke tangannya, Nabi Sulaiman merasa marah.
Ia berdiri dari duduknya sambil berucap, "Apakah patut kamu menolong aku dengan harta? Apa yang diberikan Allah kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu. Tetapi, kamu merasa bangga dengan hadiahmu.”
ADVERTISEMENT
Nabi Sulaiman mengembalikan hadiah pemberian Ratu Balqis. Ia juga bermaksud untuk memperingatkan Ratu Balqis dan para pembesarnya agar tidak bersikap sombong.
Selanjutnya, Nabi Sulaiman bertanya kepada para bala tentaranya, siapa di antara mereka yang bisa membangun singgasana Ratu Balqis sebelum sang ratu datang kepada Nabi Sulaiman.
Para jin berkata, “Kami akan datangkan kepadamu singgasana itu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu.”
Lalu, seseorang ahli kitab Taurat dan Zabur berkata, “Aku akan membawa singgasana itu sebelum matamu berkedip.”
Ucapan para bala tentaranya terbukti. Ketika singgasana Ratu Balqis terbangun dengan megah, Nabi Sulaiman berkata:
“Ini termasuk karunia Tuhanku untuk tidak mengingkari nikmat-Nya. Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka sesunggguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.”
ADVERTISEMENT
Undangan kepada Ratu Balqis pun dikirim. Ketika Ratu Balqis datang, Nabi Sulaiman bertanya, “Seperti inikah istanamu?”
Dengan sedikit terkejut, Ratu Balqis menjawab, “Sepertinya, iya.” Mendengar jawaban takjub Ratu Balqis, Nabi Sulaiman segera membawanya berkeliling. Lantai istana terbuat dari kaca yang di bawahnya terdapat kolam.
Melihat pemandangan itu, Ratu Balqis hendak menyingkap sedikit pakaian yang menutupi betisnya karena ia mencegah air mengenai pakaian itu.
Namun, Nabi Sulaiman terlebih dahulu berkata, “Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca.”
Penjelasan Nabi Sulaiman membuat Ratu Balqis malu, lalu dengan sungguh-sungguh ia berkata, “Ya Tuhanku, sungguh aku telah berbuat zalim terhadap diriku, aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.”
Tepat setelah kejadian tersebut, Ratu Balqis memeluk agama Islam.
ADVERTISEMENT
***
Nah, bagaimana, Ma? Kisah tentang Nabi Sulaiman yang bertemu dengan Ratu Balqis sehingga sang ratu memeluk agama Islam merupakan cerminan kebesaran Allah yang enggak perlu diragukan lagi, kan?
Kisah itu selengkapnya tercantum dalam surat An-Naml ayat 20—24.
Tunggu apa lagi, Ma? Yuk, dibacakan juga kepada anak-anak agar mereka semakin paham bahwa kekuasaan Allah Swt itu enggak terbatas.
(TMA)