Konten dari Pengguna

Kisah Nabi Yusuf Dibuang ke Sumur

29 Juni 2021 11:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sumur tanpa Air. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sumur tanpa Air. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Kali ini, kisah nabi yang akan Mama bagikan adalah kisah Nabi Yusuf AS. Sebagai ibu dari tiga orang anak, Mama merasa kisah ketika Nabi Yusuf dibuang ke sumur oleh saudara kandungannya menjadi peringatan bagi setiap orang tua.
ADVERTISEMENT
Dalam kisah itu, kita diajarkan untuk menjauhkan anak dari sifat iri dan dengki serta enggak lupa untuk selalu mencerminkan sikap adil dalam mengasuh dan meyanyangi anak.
Seperti yang tercantum dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 8 sampai ayat 22, ujian yang dihadapi oleh Nabi Yusuf bermula dari sifat iri dan dengki para saudaranya yang merasa sang ayah telah berperilaku enggak adil.
Ilustrasi Alquran. Foto: Freepik
Nah, untuk cerita lengkapnya, yuk langsung disimak di bawah ini ya, Ma.

Kisah Nabi Yusuf Dibuang ke Sumur oleh Saudara Kandungnya

Pada suatu waktu ketika berkumpul bersama, para saudara Nabi Yusuf, kecuali Bunyamin, membicarakan sikap tidak adil sang ayah.
Mereka kompak beranggapan bahwa Nabi Yakub telah berperilaku pilih kasih dengan menjadikan Nabi Yusuf sebagai anak kesayangan sebagaimana tercantum dalam surat Yusuf ayat 8.
ADVERTISEMENT
إِذْ قَالُوا لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Artinya: “(Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata.” (QS. Yusuf: 8)
Dari obrolan tersebut, mereka terpikirkan sebuah rencana untuk membunuh Yusuf.
اقْتُلُوا يُوسُفَ أَوِ اطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ وَتَكُونُوا مِنْ بَعْددِهِ قَوْمًا صَالِحِينَ
Artinya: "Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik." (QS. Yusuf: 9)
Ilustrasi Sumur. Foto: Freepik
Namun, rencana berakhir dengan kesepakatan membuang Yusuf ke sumur sehingga ia tidak lagi berada di rumah dan mendapatkan kasih sayang berlebihan dari ayah mereka.
ADVERTISEMENT
قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ لَا تَقْتُلُوا يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِي غَيَابَتِ الْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ السَّيَّارَةِ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ
Artinya: “Seorang di antara mereka berkata: ‘Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat.’” (QS. Yusuf: 10)
Setelahnya, mereka menghadap ke ayahnya untuk meminta izin membawa Yusuf bermain bersama. Nabi Yakub semulanya ragu untuk mempercayakan Yusuf kepada para saudaranya.
Beliau takut apabila nanti Nabi Yusuf dimakan serigala ketika para saudaranya lengah dalam menjaga. Namun, satu per satu dari mereka mencoba untuk meyakinkan.
Ilustrasi Membaca Alquran. Foto: Freepik
Hingga pada akhirnya, Nabi Yakub luluh dan memberikan izin. Cerita berlanjut ketika mereka membawa Yusuf menjauh dari rumah dengan tujuan untuk membuangnya ke dalam sumur.
ADVERTISEMENT
فَلَمَّا ذَهَبُوا بِهِ وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَتِ الْجُبِّ ۚ وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَٰذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
Artinya: “Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkannya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf: 'Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedang mereka tiada ingat lagi.'" (QS. Yusuf: 15)
Setelah berhasil mendorong Yusuf ke dalam sumur, mereka bergegas pulang ke rumah dan berpura-pura di depan ayahnya bahwa Yusuf dimakan oleh serigala.
قَالُوا يَا أَبَانَا إِنَّا ذَهَبْنَا نَسْتَبِقُ وَتَرَكْنَا يُوسُفَ عِنْدَ مَتَاعِنَا فَأَكَلَهُ الذِّئْبُ ۖ وَمَا أَنْتَ بِمُؤْمِنٍ لَنَا وَلَوْ كُنَّا صَادِقِينََ
Artinya: " Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar". (QS. Yusuf: 17)
Ilustrasi Pasar Mesir. Foto: Freepik
Mereka mencoba meyakinkan Nabi Yakub dengan membawa gamis berlumuran darah palsu.
ADVERTISEMENT
Di sekitar sumur tempat Nabi Yusuf dibuang oleh para saudaranya, datang beberapa musafir yang berniat untuk mengambil air.
Sumur yang ternyata tidak berair itu membuat mereka menemukan Yusuf, semuanya bersepakat untuk menjadikan Yusuf sebagai barang dagangan.
وَشَرَوْهُ بِثَمَنٍ بَخْسٍ دَرَاهِمَ مَعْدُودَةٍ وَكَانُوا فِيهِ مِنَ الزَّاهِدِينَ
Artinya: “Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.” (QS. Yusuf: 20)
Sepasang suami-istri dari Mesir menjadi pembeli yang tertarik kepada Yusuf. Sang suamipun memerintahkan istrinya untuk merawat Yusuf sebagai anak mereka.
Nabi Yusuf pun diselamatkan oleh Allah Swt melalui tangan sepasang suami-istri kaya raya itu. Allah juga menjadikan Nabi Yusuf tumbuh sebagai seorang pria dengan sikap terpuji dan kecerdasan yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
***
Itu dia Ma, kisah dari Nabi Yusuf ketika ia dibuang oleh para saudara kandungnya. Dari kisah itu, Allah Swt menunjukkan kebesarannya dengan menyelamatkan Yusuf melalui perantara Siti Zulaikha dan sang suami yang menyayangi Nabi Yusuf sebagaimana anaknya sendiri.
Ilustrasi Mengajarkan Anak Kisah di Alquran. Foto: Freepik
Semoga kisah di atas bermanfaat dalam menyadarkan kita tentang pentingnya menjauhi sifat iri dan dengki. Jangan sampai kita sebagai orang tua tampak pilih kasih di mata anak-anak ya, Ma.
(TMA)