Konten dari Pengguna

Mengenal Aspek Perkembangan Anak Usia Dini, Apa Saja?

10 September 2021 15:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aspek perkembangan anak usia dini (Sumber: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aspek perkembangan anak usia dini (Sumber: Unsplash)
ADVERTISEMENT
Penting nih untuk Mama-Mama mengetahui aspek perkembangan anak usia dini. Pada setiap tahapan perkembangan anak usia dini, si kecil mungkin akan menujukkan keterampilan atau kebiasaan yang baru.
ADVERTISEMENT
Seperti kalau Mama sedang perhatiin anak Mama. Misalnya beberapa waktu yang lalu dia baru bisa memegang pensil atau krayon dengan benar. Kok sekarang enggak kerasa sudah makin jago aja menggambarnya.
Eh tapi kamu sudah tahu belum sih anak usia ini itu di rentang usia berapa? Kalau Mama enggak salah ingat, dilihat dari rentang usia menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang termasuk usia dini adalah anak baru lahir sampai usia enam tahun.
Nah bisa dibilang perkembangan anak usia dini ini menjadi dasar yang paling penting buat kehidupannya sampai dewasa kelak. Jadi sebagai orang tua, tak hanya aspek kebutuhan fisiknya saja nih yang perlu kita perhatikan, melainkan ada juga aspek-aspek lainnya, seperti sosial, mental, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Setiap aspek ini sangat berpengaruh satu dengan yang lainnya, demi mempersiapkan buah hatimu menjadi pribadi yang sehat secara jasmani, rohani, dan mentalnya. Jadi apa saja sih aspek perkembangan anak usia dini? Simak info selengkapnya di sini ya!

Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

1. Fisik dan Motorik
Ilustrasi aspek perkembangan anak usia dini (Sumber: Unsplash)
Aspek perkembangan motorik dan fisik merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan tubuh anak. Pertama yang bakal Mama bahas adalah pertumbuhan fisik dan perilaku keselamatan.
Pertumbuhan fisik ini meliputi tinggi badan, berat badan, serta lingkar kepala ideal sesuai dengan usianya. Lalu ada juga perilaku keselamatan yang lebih mengenai kemampuan hidup si kecil untuk menjaga kebersihan serta kesehatan untuk keselamatan dirinya sendiri.
Kemudian ada perkembangan motorik mencakup bagaimana si kecil menggunakan alat untuk ekspresi diri serta eksplorasi diri. Contohnya seperti menggunakan pensil untuk menulis, menggerakkan benda, bermain dengan puzzle, serta lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Selain itu si kecil juga perlu memiliki motorik kasar yang baik. Hal ini merupakan kemampuan tubuh dalam berkoordinasi antar anggota tubuh, mulai dari menjaga keseimbangan, kelincahan, serta keteraturan gerakan. Kamu bisa menstimulasi kemampuan motorik kasar ini dengan mengajaknya berolahraga atau bermain.
2. Kognitif
Aspek perkembangan kognitif berhubungan dengan akal dan pikiran. Fungsi kognitif ini berkaitan dengan bagaimana anak mampu memecahkan masalah, kemampuan belajar dan memahami sesuatu, mengidentifikasi suatu pola, mengingat dengan baik, hingga memahami konsep sebab dan akibat.
Dengan adanya kemampuan kognitif ini, si kecil akan terlatih memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Anak juga bisa menerapkan pengetahuan serta pengalaman yang mereka dapatkan baik di sekolah maupun di rumah.
3. Nilai Agama dan Moral
ADVERTISEMENT
Nilai agama dan moral perlu kamu kenalkan pada si kecil sejak dini Ma. Fungsinya agar mereka memahami arah tujuan dengan baik bahkan dari sejak kecil.
Belajar moral dan agama juga dapat menanamkan sikap-sikap baik pada buah hatimu, sebagai contoh bersikap jujur, sopan, menghormati orang lain, menolong sesama, hingga sikap toleransi. Dengan menanamkan nilai-nilai ini diharapkan si kecil juga dapat memiliki konsep yang baik mengenai dirinya.
4. Sosial dan Emosional
Aspek sosial dan emosional memiliki peranan penting dengan pengenalan diri sendiri serta lingkungannya.
Dalam aspek ini, salah satu yang nantinya akan dilalui oleh anak adalah bagaimana dia berinteraksi dengan teman-teman sebayanya. Kemudian memahami perasaan orang-orang di sekitarnya, mendengarkan ucapan orang lain, hingga memberikan respons yang tepat pada lawan bicaranya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, aspek ini juga mengajarkan si kecil arti dan tanggung jawab, hak, serta bagaimana kewajiban yang harus mereka jalani. Anak juga diajarkan untuk mengenali perasaan mereka, mengendalikan emosi, serta menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan orang lain.
5. Bahasa
Ilustrasi aspek perkembangan anak usia dini (Sumber: Unsplash)
Kemudian ada aspek perkembangan bahasa, yang bisa Mama-Mama bisa stimulasi sejak dini. Kalau sejak bayi Mama-Mama sudah sering mengajak ngobrol si kecil, tak heran nantinya anak akan lebih mudah menangkap pesan yang disampaikan oleh orang tuanya.
Selain itu, kemampuan berbahasa juga meliputi bagaimana si kecil bisa memahami isi sebuah percakapan atau cerita, dapat merespons tanya jawab, serta mengenali setiap bentuk atau bunyi dari masing-masing huruf maupun angka.
6. Seni
Setiap anak lahir dengan kemampuan imajinatif dan memiliki ketertarikan terhadap seni maupun keindahan. Seni memang penting dikenalkan pada anak usia ini, agar dia bisa mengekspresikan diri.
ADVERTISEMENT
Coba deh kamu mulai perhatikan, di mana kira-kira bakat seni si kecil. Apakah musik, lukisan, kerajinan, drama, atau yang lainnya? Pastikan untuk Mama-Mama buat selalu mendukung minat dan bakatnya ini ya.
Itulah beberapa aspek perkembangan anak usia dini yang perlu kamu ketahui. Kamu juga bisa memberikannya stimulasi agar setiap aspek perkembangan ini berjalan dengan maksimal Ma!
(AN)