Konten dari Pengguna

Mengenal Kontrasepsi Darurat dan Fungsinya

28 Desember 2021 23:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kontrasepsi darurat. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kontrasepsi darurat. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mama-Mama sudah tahu belum apa itu kontrasepsi darurat? Adik Mama tadi baru aja nanya soal ini. Katanya, kontrasepsi darurat ini sama enggak, ya, dengan kontrasepsi yang biasa kita pakai?
ADVERTISEMENT
Nah, untuk tahu jawabannya, kita cari tahu dulu pengertian kontrasepsi darurat. Dari namanya saja, sebenarnya kita bisa tahu kalau kontrasepsi ini dipakai untuk kondisi darurat, Ma.
Kondisi darurat itu maksudnya bagaimana? Begini Ma, meskipun kita memakai alat kontrasepsi, tetap saja ada kemungkinan-kemungkinan di luar dugaan yang berpotensi membuat hamil.
Misalnya, saat berhubungan seksual, kondom yang dipakai bocor atau lupa minum pil KB sesuai jadwal yang berpotensi membuat kehamilan terjadi.
Ilustrasi alay kontrasepsi. Foto: Shutterstock
Menurut WHO, ada beberapa kondisi yang dikategorikan sebagai situasi darurat dan bisa mengonsumsi kontrasepsi darurat, seperti berikut ini.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran mengenai potensi kegagalan kontrasepsi yang dimaksud adalah:
ADVERTISEMENT

Perbedaan Kontrasepsi Darurat dan Kontrasepsi Biasa

Ilustrasi pil KB. Foto: Shutterstock
Kontrasepsi darurat atau yang lebih dikenal dengan sebutan “morning-after pill” atau “Postpil”, adalah kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual tanpa pelindung atau tanpa pemakaian kontrasepsi yang konsisten sebelumnya.
Postpil bekerja dengan mengeluarkan hormon progesteron untuk menunda pelepasan sel telur agar tidak terjadi pembuahan oleh sperma. Postpil dengan kandungan 0,75 mg Levonorgestrel (hormon progesteron), langsung diminum sebanyak dua butir sekaligus. Postpil harus dikonsumsi dalam kurun waktu maksimal 120 jam (5 hari) sejak berhubungan seks tanpa pengaman.
Jelas berbeda ya, Ma dengan pil KB yang biasa dikonsumsi. Kalau pil KB, diminum sebelum hubungan seksual terjadi. Pil KB atau pil kontrasepsi umumnya tersedia dalam dua jenis, yaitu pil kombinasi yang mengandung hormon progesteron dan estrogen, dan pil mini yang hanya mengandung progesteron.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan pil KB yang beredar di pasaran adalah ‘pil kombinasi’ yang mengandung gabungan dari hormon estrogen dan progesteron untuk mencegah terjadinya ovulasi. Sementara kontrasepsi darurat digunakan setelah berhubungan seksual yang bertujuan untuk mencegah sperma menjangkau sel telur.
Mama-Mama perlu tahu kalau sperma bisa bertahan hidup selama 5 hari. Makanya postpil paling efektif jika digunakan selama 5 hari berturut-turut, untuk memastikan semua sperma mati dan tidak terjadi pembuahan.
(RPR)