Pandangan Baby Blues Menurut Islam yang Perlu Ibu Ketahui

Konten dari Pengguna
2 Januari 2023 9:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Baby Blues Menurut Islam. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Baby Blues Menurut Islam. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Baby blues adalah perubahan suasana hati yang dirasakan oleh ibu yang baru melahirkan. Sindrom baby blues adalah hal normal saat menjadi ibu baru. Bahkan, sekitar 80% perempuan pasca-persalinan mengalami kondisi baby blues ini.
ADVERTISEMENT
Baby blues merupakan kondisi yang menyebabkan Mama lebih emosional dan sensitif, seperti mudah sedih, cemas, lelah, cepat marah, kurang nafsu makan, sering menangis, sulit konsentrasi, dan sulit tidur.
Baby blues biasanya menyerang dalam beberapa hari setelah melahirkan, tetapi jika kamu mengalami persalinan yang sangat sulit, mungkin akan menyadarinya lebih cepat.
Namun, beberapa wanita punya gejala yang lebih buruk dan lebih lama, yang disebut "depresi pasca-persalinan" dan hal ini berbeda dengan sindrom baby blues.
Merujuk American Pregnancy, penyebab pasti dari baby blues sendiri tidak dapat dipastikan. Namun, beberapa ahli memaparkan baby blues terjadi karena adanya perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan.
Baby Blues dalam Islam sendiri ternyata tertulis dalam Al-Quran lho, Ma! Lantas, apa pandangan baby blues menurut Islam?
ADVERTISEMENT

Baby Blues Menurut Islam

Ilustrasi Baby Blues Menurut Islam. Foto: Pexels
Proses kehamilan, melahirkan dan menyusui bukan sebuah peristiwa ringan bahkan bisa membawa dampak psikologis yang berat bagi perempuan. Al-Qur’an sendiri mengakui beratnya beban yang dipikul perempuan saat hamil, melahirkan dan menyusui:
وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS.Luqman :14).
Beban yang dipikul perempuan sejak mengandung, melahirkan sampai proses menyusui pada sebagian perempuan memberi tekanan emosi yang dikenal dengan nama sindrom baby blues. Al-Qur'an menggambarkan proses ini sebagai wahnan ala wahnin.
ADVERTISEMENT
Mengutip al-Qurthubi dalam tafsirnya al-Jami' li Akan, istilah wahnan ala wahnin digunakan karena pada dasarnya perempuan adalah makhluk yang lemah secara fisik, kondisi kehamilan menyebabkan bertambahnya kelemahan tersebut.
Keadaan yang berat ini seringkali memberi dampak yang tidak ringan bagi emosi ibu pasca melahirkan. Dihimpun dari studi pada tahun 2019 berjudul Sindrom Baby Blues: Kesan dan Penanganan dalam Al-Qur'an, dalam kasus gangguan emosi pada Ibu dengan baby blues, emosi yang paling menonjol antara lain:

1. Takut

Kehidupan rumah tangga yang belum siap secara fisik atau psikis, misalnya usia dini, ekonomi yang sulit, dan belum siap mental, dapat menjadi jalan masuk timbulnya emosi takut tersebut, Ma.
Perasaan takut pasca melahirkan terjadi pada perempuan yang baru menyadari adanya rutinitas dan tanggung jawab baru sebagai seorang ibu, dan rasa takut itu timbul karena kekhawatiran tidak mampu atau tidak percaya diri pada tugas barunya tersebut.
ADVERTISEMENT

2. Sedih

Potret kesedihan seorang ibu pasca melahirkan pernah diisyaratkan Al-Qur’an dalam surat Al Qasas. Di mana ibunda Nabi Musa AS merasa sedih karena terpaksa menghanyutkan buah hati yang baru dilahirkannya ke sungai Nil untuk menghindar dari kekejaman Firaun.
فَرَدَدْنٰهُ اِلٰٓى اُمِّهٖ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ
Artinya: "Maka Kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya".
Allah SWT kemudian menghibur kesedihannya dengan mengembalikan Musa kecil yang tidak mau menyusu pada orang lain selain pada ibunya itu, hingga sang ibu dapat mengasuh dan menyusui sebagaimana layaknya.
ADVERTISEMENT

3. Marah

Kondisi ibu yang menjadi mudah tersinggung dan terpancing emosinya karena perubahan hormon dan peristiwa melahirkan yang traumatis. Apalagi bila Ibu juga mengalami kelelahan karena mengurus bayi.
Saat marah, bayi dapat merasakan emosi tersebut melalui sentuhan yang menegang maupun air susu ibu yang tersendat. Hal ini karena hormon oksitosin yang bertugas merangsang keluarnya ASI hanya dapat timbul saat ibu merasa tenang dan senang.
Karena bayi dapat merasakan emosi marah pada ibu, maka bayi yang diasuh oleh ibu yang tengah marah cenderung rewel hingga menyebabkan tekanan pada ibu semakin besar.
Al-Qur’an memberikan contoh emosi benci dari sebuah hubungan suami istri. Dalam surat An-Nisa ayat 19, Allah SWT berfirman:
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
ADVERTISEMENT
Artinya: “Dan bergaulah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya”.

Penanganan Baby Blues dalam Islam

Ilustrasi Baby Blues Menurut Islam. Foto: Pexels
Masih dari sumber yang sama, adapun penanganan baby blues dalam Islam yang dapat Mama-mama terapkan adalah sebagai berikut:

1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Mendekatkan diri dan banyak mengingat Allah akan membuat hati merasa tentram, mendekatkan diri kepada Allah juga dapat membuat manusia menjadi lebih sabar karena yakin bahwa segala kesulitan merupakan ujian dan kehendak-Nya.
Dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, manusia lebih mudah bersyukur dan menerima keadaan dan tidak mudah berputus asa dari rahmat dan ampunan-Nya.

2. Meminta Dukungan Suami

Selain mendekatkan diri pada Allah SWT, Mama juga memerlukan dukungan suami untuk melewati kondisi baby blues. Papa diharapkan bisa berlaku adil dan bisa membahagiakan Mama yang sedang mengalami baby blues.
ADVERTISEMENT

3. Dukungan Keluarga Terdekat

Dukungan dari orang tua, mertua, dan saudara bisa membantu pemulihan kondisi Mama yang sedang mengalami baby blues. Menjadi pendengar yang baik dan memberikan masukan positif, membangun jiwa dan semangat ibu pasca melahirkan atau sekadar memberikan bantuan dengan bergantian mengurus anak juga dapat memberikan energi positif kepada ibu.

4. Melakukan Relaksasi

Untuk menenangkan diri sendiri, Moms yang memiliki kondisi baby blues bisa melakukan relaksasi. Adapun relaksasi yang bisa dilakukan antara lain:
(ANS)