Konten dari Pengguna

Penyebab Leukosit Tinggi pada Bayi

12 Februari 2022 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab leukosit tinggi pada bayi (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab leukosit tinggi pada bayi (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mama-Mama tahu enggak penyebab leukosit tinggi pada bayi? Jumlah sel darah putih yang melebihi kadar normal ini tentunya hal ini sangat berbahaya untuk si kecil, ya!
ADVERTISEMENT
Sekadar informasi, leukosit sendiri adalah istilah medis untuk sel darah putih. Sebenarnya kondisi leukosit tinggi pada bayi bisa juga terjadi sebagai tanda tubuh sedang melawan infeksi.
Akan tetapi, kalau dibiarkan terus menerus, leukosit yang tinggi pada bayi ini bisa jadi indikasi kalau terdapat gangguan kesehatan. Salah satunya adalah leukemia.
Leukimia adalah jenis kanker yang menyerang sel darah putih yang ada di sumsum tulang belakang. Jumlah leukosit yang melebihi normal nantinya bakal mengganggu fungsi lainnya yang ada di dalam tubuh.
Lantas, apa sih penyebab leukosit tinggi pada bayi? Berapakah jumlah normalnya leukosit pada bayi ini? Simak penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini, ya!

Leukosit Tinggi pada Bayi

Ilustrasi penyebab leukosit tinggi pada bayi (Sumber: Pexels)
Tahukah kamu, Ma? Tubuh kita akan memproduksi sel darah putih atau leukosit untuk membantu melawan infeksi, bakteri, virus, dan jamur.
ADVERTISEMENT
Mama pernah baca nih dari laman resmi American Association of Family Physician atau AAFP, umumnya bayi yang baru lahir memiliki jumlah sel darah putih yang normal pada kisaran 13.000-38.000/mm3. Sementara itu untuk bayi serta anak-anak, kadar normal sel darah putih adalah 5.000-20.000/mm3. Apabila jumlahnya melebihi batas normal, bisa dikatakan si kecil mengalami leukositosis.
Kemudian dikutip dari laman Mayo Clinic, leukositosis ini dapat terjadi karena adanya infeksi, penyakit, atau beberapa kondisi berbeda yang menyebabkan jumlah sel darah tinggi melebihi normal dalam jangka panjang.
Begitu pula dengan jumlah leukosit yang tinggi pada bayi, umumnya bisa disebabkan oleh penyakit. Ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan sel darah putih melebihi jumlah normal pada bayi, di antaranya adalah tuberculosis (TBC), leukemia atau kanker darah, penyakit sumsum tulang, tumor, asma, batuk rejan, infeksi bakteri, hingga mengalami alergi yang berat.
ADVERTISEMENT
Bayi dengan gangguan kesehatan dan sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat mengalami leukositosis ini.
Dilansir WebMD, jumlah sel darah putih yang tinggi juga bisa disebabkan adanya kondisi genetik seperti bayi yang mengalami down syndrome. Faktor genetik lainnya yang dapat mengakibatkan leukositosis adalah penyakit yang diwariskan oleh orang tua, contoh ibu dengan riwayat diabetes bisa saja lebih berisiko melahirkan bayi dengan sel darah putih di atas kadar normal.
Sementara itu, pada orang dewasa, leukositosis bisa terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan minum alkohol. Seseorang dengan obesitas juga akan lebih rentan mengalami jumlah sel darah putih yang tinggi.
Secara umum ada beberapa gejala yang muncul ketika bayi mengalami leukositosis, seperti sering demam, berdarah atau memar tanpa sebab, lemas, pucat, sering berkeringat, sampai berat badan yang turun tanpa sebab.
Ilustrasi penyebab leukosit tinggi pada bayi (Sumber: Pexels)
Pada beberapa kasus, kadar sel darah putih yang melebihi jumlah normal ini dapat membuat darah menjadi terlalu kental, sehingga tak lagi bisa mengalir dengan baik dalam tubuh. Kondisi tersebut dikenal juga dengan istilah hyperviscosity.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasinya, mungkin dokter akan menyarankan pemberian infus dan obat-obatan tertentu agar jumlah sel darah putih dapat kembali normal.
Itulah dia penjelasan mengenai beberapa penyebab leukosit tinggi pada bayi. Dengan mendeteksi lebih dini gejala dan penyebabnya, kamu bisa segera melakukan penanganan dan pengobatan yang dibutuhkan oleh si kecil. Semoga informasi ini bisa membantumu, ya!
(AN)