Konten dari Pengguna

Peran Ayah dalam Keluarga Menurut Psikologi, Apa Saja?

29 Oktober 2021 17:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi peran ayah dalam keluarga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peran ayah dalam keluarga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kamu perlu tahu Ma, kalau peran ayah dalam keluarga tak kalah pentingnya dari peran seorang ibu. Memang kalau dilihat-lihat, peran ibu sepertinya lebih banyak ya dibandingkan ayah jika menyangkut urusan anak. Padahal, peran ayah juga sama krusialnya apalagi kalau dilihat dari sisi psikologi.
ADVERTISEMENT
Suami Mama pernah bercerita kalau hari paling bahagia dalam hidupnya adalah hari-hari ketika anak-anak lahir. Dia memiliki kegembiraan yang murni dan tidak dapat dijelaskan pada saat-saat tersebut.
Ia juga masih ingat betapa kagum dan kewalahan dengan tugas yang ia jalani, setiap kali dia harus menggendong bayi yang baru lahir itu di tangannya.
Sementara pada saat itu dia juga akan memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi dan menyediakan kehidupan yang layak untuk keluarga. Dari situ, dia merasa bahwa akan banyak sekali peran yang harus dia pikul dalam keluarga.

Peran Ayah dalam Keluarga

Ilustrasi peran ayah dalam keluarga. Foto: Unsplash
Mengutip All Pro Dad, ayah tidak hanya bertanggung jawab atas kebutuhan materi dirinya sendiri dan ibu dari anak-anaknya, tetapi dia juga diberi tanggung jawab utama untuk memberikan dukungan emosional yang berpengaruh pada kondisi psikologi keluarganya.
ADVERTISEMENT
Baru mendengarnya saja rasanya sudah berat ya, Ma. Meski begitu, sebagai istri kamu harus tahu peran apa saja yang dipegang oleh suami sehingga kamu bisa memberikan pengertian dan dukungan agar suami mampu menjalankan perannya seperti berikut ini.
1. Motivator
Sebagai seorang ayah, pria terkadang menjadi penolong, pelatih, dan teman. Salah satu tugas ayah adalah memotivasi anak-anak agar terus produktif dan tumbuh dengan sehat.
Seorang ayah harus peka dengan kondisi anak-anak, apakah mereka memiliki motivasi diri untuk mencapai potensi penuh mereka dalam karakter, disiplin, dan pertumbuhan rohani atau tidak.
Jika ayah menemukan masalah pada anak maka di situlah peran ayah diperlukan. Menjadi motivator untuk anak bisa dilakukan dengan cara tegas maupun dengan cara kreatif lain sesuai karakter ayah.
ADVERTISEMENT
2. Pemimpin
Salah satu peran ayah di rumah adalah sebagai penegak hukum agar keluarga menjadi disiplin. Suka atau tidak suka, anak-anak secara alami merespons kepemimpinan pria secara berbeda, terutama dalam keluarga. Peran ayah sebagai penegak utama aturan dan batasan keluarga di rumah juga membuat pekerjaan ibu jadi lebih mudah.
3. Supporter
Ilustrasi peran ayah dalam keluarga. Foto: Unsplash
Salah satu cara terbaik untuk mendorong anak kepada hal positif adalah menjadi supporter dan penggemar terbesar mereka. Memberi mereka pujian dan kalimat positif bisa sangat membantu anak menekuni bidang yang dia sukai.
4. Pelatih
Ada pelajaran dan keterampilan hidup yang tidak akan pernah dipelajari anak selain di rumah. Bagian dari peran ayah adalah melatih anak-anak kita untuk menjadi baik dalam kehidupan.
ADVERTISEMENT
Dari mempelajari cara mengendarai sepeda hingga mengetahui cara mengelola hubungan yang baik dengan lawan jenis, anak-anak sangat butuh bimbingan dari ayahnya.
5. Konselor
Terkadang, sebagai orang dewasa kita menganggap remeh masalah yang dialami anak-anak. Tetapi perlu diingat, bahwa masalah yang disebut sepele oleh orang dewasa bisa jadi merupakan masalah besar untuk anak.
Anak-anak tidak secara alami mengetahui bagaimana harus menyikapi dan menyelesaikan sebuah masalah. Mereka membutuhkan arahan, jawaban, dan nasihat.
Sebisa mungkin, seorang ayah harus menjadi orang pertama yang akan dicari oleh anak ketika ia tertimpa masalah. Dengan begitu, anak akan merasa senang dinasihati karena merasa ayahnya sangat peduli dengan kebahagiaan anaknya.
(RPR)