Posisi Pelekatan Menyusui yang Benar Seperti Apa, Sih?

Ilustrasi posisi pelekatan menyusui yang benar (Sumber: Pexels)

Mama sedang ngobrol dengan seorang sahabat Mama nih membahas mengenai posisi pelekatan menyusui yang benar. Kebetulan sahabat Mama yang ini baru saja melahirkan anak pertamanya.

Usai melahirkan, Mama-Mama akan memasuki fase berikutnya, apalagi kalau bukan menyusui. Menyusui adalah proses alami memberikan nutrisi berupa ASI kepada si kecil.

Untuk Mama-Mama yang baru saja memiliki anak, mungkin kamu membutuhkan adaptasi dan kesabaran ketika memasuki masa-masa menyusui. Enggak bisa Mama pungkiri, Mama juga pernah kok mengalami berbagai hambatan di kala proses menyusui ini.

Apalagi di saat-saat awal menyusui, ya. Mama juga banyak dapat cerita nih, enggak hanya dari sahabat Mama yang tadi curhat saja. Ternyata banyak kok Mama-Mama lainnya yang merasakan nyeri di puting atau payudara.

Nah, nyeri pada payudara ini membuat proses menyusui menjadi terhambat serta membuatmu menjadi enggak nyaman ya, Ma. Salah satu penyebab yang yang membuat payudara terasa sakit ketika menyusui adalah proses pelekatan bayi yang tidak tepat.

Bisa dibilang pelekatan dan posisi menyusui merupakan hal yang mendasar dalam keberhasilan proses menyusui. Maka dari itu, penting untuk Mama-Mama mengetahui posisi pelekatan menyusui yang benar.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak di sini ya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber!

Posisi Pelekatan Menyusui yang Benar

Ilustrasi posisi pelekatan menyusui yang benar (Sumber: Pexels)

Bisa dibilang, proses menyusui ini susah-susah gampang untuk dilalui. Terutama bagi Mama-Mama yang baru pertama kali mengalaminya.

Seperti yang telah Mama jelaskan sebelumnya, adanya pelekatan yang enggak sesuai antara Mama-Mama dan bayi bisa menjadi salah satu penghambat utama saat menyusui.

Oh iya, bagi yang belum paham apa yang dimaksud dengan pelekatan, kalau yang Mama baca dari laman NHS, pelekatan merupakan momen saat bayi memasukkan atau mengisap puting pada payudara Mama guna mendapatkan ASI.

Sesungguhnya sih, secara alami bayi bisa melakukan pelekatan dengan alami. Tapi terkadang, enggak selalu berjalan dengan lancar. Mungkin saja karena bayi sudah terlalu haus ingin ASI, lalu Mama-Mama salah posisi, maka terjadi kesalahan saat pelekatan.

Ilustrasi posisi pelekatan menyusui yang benar (Sumber: Pexels)

Enggak hanya membuat payudara Mama-Mama menjadi nyeri, akibat pelekatan yang salah juga bisa berisiko menghambat penyerapan nutrisi pada si kecil. ASI yang dihasilkan bisa jadi malah berkurang dan dalam jangka panjang dikhawatirkan dapat mengganggu tumbuh kembang si kecil.

Makanya, Mama-Mama perlu mengetahui bagaimana posisi pelekatan menyusui yang benar. Mengutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut adalah posisi menyusui yang benar dan memenuhi syarat:

Sedangkan, pelekatan sudah bisa dibilang benar atau tepat apabila tampak lebih banyak areola (bagian berwarna lebih gelap di sekitar puting) yang dihisap oleh bayi dibandingkan bagian yang di bawah areola.

Perhatikan juga apakah mulut bayi telah terbuka lebar, bibir bawahnya terputar ke arah luar, serta dagu bayi yang semakin menempel ke payudara. Jika sudah, artinya si kecil sudah melakukan pelekatan dengan tepat dan bisa menyusui dengan baik.

Guna mendapatkan pelekatan yang baik, Mama-Mama juga bisa membantu si kecil semakin mendekatkan mulutnya ke payudaramu. Letakan jempolmu di bagian areola, lalu tekan mulutnya agar semakin terbuka lebar. Kemudian segera tempelkan mulutnya ke bagian puting atau areola tersebut.

Kalau kamu masih mengalami nyeri pada payudara, bayi masih rewel ketika menyusui, atau bahkan puting bengkak, artinya pelekatan yang dilakukan masih tidak tepat. Enggak ada salahnya kok untukmu berkonsultasi ke dokter maupun ahli laktasi terkait hambatan saat menyusui ini.

Itulah dia posisi pelekatan menyusui yang benar. Semoga dengan informasi ini, bisa membuat proses menyusuimu menjadi lebih lancar, ya!

(AN)