Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Proses Kehamilan, Bagaimana Bisa Terjadi?
22 Mei 2021 14:38 WIB
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Proses kehamilan biasanya jadi hal yang membuat pasangan suami istri penasaran. Apalagi, jika kamu sedang menantikan kehadiran buah hati ya, Ma.
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, kita dapat memahami bahwa proses kehamilan adalah lanjutan dari proses pembuahan. Dengan kata lain, kita juga bisa mengatakan bahwa apabila proses pembuahan berhasil maka akan terbentuk embrio atau bakal janin yang menempel di dinding rahim. Keberhasilan itulah yang menjadi awal dari proses kehamilan.
Tapi, Mama-mama penasaran enggak sih dengan tahapan-tahapan dalam proses kehamilan, Ma? Kalau iya, Mama akan membagikan informasi seputar proses kehamilan dalam artikel kali ini.
Siap-siap menyimak, ya. Jika perlu, disertai catatan sehingga tidak hanya menambah pengetahuan kamu, tetapi juga bisa diinformasikan kepada orang lain.
Proses Kehamilan dalam Tubuh Wanita
Seperti yang telah dijelaskan di paragraf pembuka, membicarakan persoalan proses kehamilan tidak dapat dilepaskan dari pembahasan proses pembuahan. Maka yang akan Mama bahas pertama kali di sini adalah proses pembuahannya.
ADVERTISEMENT
Di dalam buku Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan karya Sunarsi dkk (2011) dijelaskan bahwa proses pembuahan adalah proses pertemuan antara sel telur dan sel sperma. Persetubuhan menjadi awal yang membuka jalan pertemuan antara sel telur dan sel sperma.
Proses pembuahan ini lebih tepatnya terjadi di bagian mengembang dari tuba fallopi. Untuk kamu yang masih asing dengan istilah ini, tuba fallopi merupakan lokasi keberadaan sel telur.
Di sekeliling sel telur, banyak sel sperma berkumpul dan mengeluarkan ragi. Ragi tersebut berguna untuk mencairkan zat yang melindungi sel telur. Nah, jika pada titik tertentu ragi dari sperma berhasilkan mencairkan pelindung sel telur, dari sanalah satu sperma yang menjadi pemenangnya dapat masuk dan bersatu dengan sel telur tersebut.
ADVERTISEMENT
Sel telur yang telah dibuahi kemudian membelah diri sembari digerakkan oleh rambut getar tuba untuk menuju ke arah rahim . Selanjutnya, ia akan melekat pada rahim dan bersarung di ruang rahim.
Peristiwa tersebut dinamakan nidasi. Dari proses pembuahan sampai nidasi diperkirakan memerlukan waktu mulai dari 6 sampai 7 hari. Tahapan ini sudah dapat disebut sebagai masa awal kehamilan. Dengan kata lain, dalam tahapan itulah proses kehamilan berlangsung.
Selama proses kehamilan, dalam rangka memberikan suplai darah dan zat-zat makanan untuk embrio dan janin, tugas tersebut akan dilakukan oleh uru atau plasenta.
Dari informasi yang Mama dapat melalui buku Keperawatan Maternitas karya Padila (2014), rentang waktu kehamilan secara normal berlangsung selama 280 hari atau 40 minggu. Bagaimana cara menghitungnya? Hitungan tersebut dimulai dari hari pertama haid terakhir hingga waktunya persalinan.
ADVERTISEMENT
Begitulah uraian singkat dari Mama terkait proses kehamilan. Jika kamu dan suami tengah merencanakan kehamilan, Mama sarankan untuk mencermati masa subur sebagai salah satu cara paling efektif untuk mendukung keberhasilan proses pembuahan. Mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan oleh kondisi sel telur yang menunjukkan kesiapan terbaik untuk dibuahi berada pada masa subur.
Semoga segala penjelasan yang ada di sini dapat menambah pengetahun kalian ya!
(TMA)