Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Proses Kuret Seperti Apa? Beginilah Penjelasannya!
30 Maret 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 15 Agustus 2022 12:46 WIB
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keguguran memang merupakan hal yang paling enggak diinginkan oleh ibu hamil , ya. Bagaimana tidak? Soalnya kita harus kehilangan janin yang ada di dalam kandungan dengan berbagai alasan tertentu. Mama paham kok, buat kamu yang pernah mengalaminya tentu ini bukanlah hal yang mudah.
Menurut yang Mama baca dari laman Healthline, keguguran memang rentan terjadi di usia kehamilan di bawah 20 minggu. Belum lagi kalau Mama-Mama mengalami gangguan kesehatan tertentu atau pernah memiliki riwayat keguguran pada kehamilan selanjutnya. Hal tersebut akan membuat ibu hamil lebih rentan mengalami keguguran.
Nah, kuret merupakan sebuah tindakan yang umumnya dilakukan pada ibu hamil yang mengalami keguguran. Kuret ini bisa dibilang juga sebuah tindakan untuk membersihkan rahim dari janin serta jaringan-jaringan yang tertinggal di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Biar kita lebih memahami lagi proses kuret seperti apa. Berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber. Cek info lengkapnya di sini, ya!
Proses Kuret Seperti Apa
Melansir laman resmi Cleveland Clinic, proses kuret atau yang dikenal juga dengan istilah dilatasi dan kuretase (D&C), merupakan prosedur bedah kecil yang dilakukan untuk mengangkat jaringan dari rahim wanita.
Proses kuret ini umumnya diawali dengan dilatasi, yakni tindakan guna melebarkan leher rahim (serviks). Kuret dilakukan dengan metode pengikisan menggunakan alat berbahan dasar logam maupun sebuah penyedotan dengan alat khusus.
Melalui metode inilah, nantinya jaringan pada rahim akan dikeluarkan. Jaringan yang telah dikeluarkan dari rahim lewat tindakan kuret ini merupakan tindakan endometrium. Bukan hanya mengeluarkan jaringan endometrium, kuret juga berfungsi guna mengeluarkan janin yang tertinggal akibat keguguran, sekaligus mengeluarkan plasenta yang masih menempel di rahim.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya proses kuret tidak memerlukan waktu yang lama. Hanya sekitar sekitar 15-30 menit. Namun, kamu harus menjalani perawatan untuk pemulihan selama beberapa jam. Atau ada juga yang selama sehari penuh, tergantung dari kondisi badan Mama-Mama.
Biasanya dokter akan memberikan suntikan anastesi, baik lokal maupun total. Ini pun sesuai dengan anjuran dokter mengenai kondisimu.
Selama kuret berlangsung, Mama-Mama akan berbaring. Lalu, dokter akan memasukkan alat ke dalam jalur kelahiran untuk mengeluarkan dan membersihkan jaringan yang tertinggal di dalam rahim.
Dikutip laman resmi Mayo Clinic, ada beberapa efek usai Mama-Mama menjalani proses kuret ini. Mulai dari mengalami pendarahan hebat, demam, nyeri atau kram pada perut, hingga bau tidak sedap pada vagina.
Kemudian biasanya Mama-Mama juga disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual dengan suami. Setidaknya selama dua minggu sampai sebulan atau menunggu sampai pendarahan yang dialami oleh Mama-Mama berhenti.
ADVERTISEMENT
Kamu juga dianjurkan buat lebih banyak beristirahat dan menghindari dulu aktivitas yang dirasa berat, seperti mengangkat beban.
Siklus menstruasi Mama-Mama juga mungkin akan bergeser. Bisa lebih cepat atau bisa jadi lebih lambat. Hal tersebut disebabkan oleh lapisan rahim yang terkikis akan membutuhkan waktu untuk memulihkannya seperti sedia kala.
Namun dalam kasus yang jarang terjadi, kadang kuret ini bisa berdampak serius. Seperti terbentuknya lagi jaringan parut yang ada di dalam rahim usai menjalani kuret. Buat menghilangkan ini biasanya diperlukan lagi tindakan operasi guna menghilangkan jaringan tersebut.
Itulah dia penjelasan mengenai proses kuret seperti apa. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu ya, Ma!
ADVERTISEMENT
(AN)