Konten dari Pengguna

Proses Terjadinya Kehamilan, Begini Tahapannya

22 Juni 2021 15:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi proses terjadinya kehamilan (Sumber : Freepik)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi proses terjadinya kehamilan (Sumber : Freepik)
ADVERTISEMENT
Untukmu yang kini pejuang dua garis biru, pasti bertanya-tanya deh bagaimana proses terjadinya kehamilan? Peluang terjadinya kehamilan akan lebih besar ketika hubungan intim dilakukan pada masa ovulasi. Tapi sesungguhnya proses kehamilan bisa terjadi kapan saja selama adanya pembuahan sel telur yang telah matang. Kalau pembuahan ini berhasil, artinya selamat kamu telah dinyatakan hamil!
ADVERTISEMENT
Buat yang masih penasaran, Mama akan jelaskan sedikit ya mengenai proses terjadinya kehamilan ini yang telah Mama rangkum dari beberapa sumber. Semoga bisa bermanfaat untukmu, khususnya yang tengah menanti datangnya momongan ya!

Proses Terjadinya Kehamilan

1. Masa Ovulasi
Sebagai informasi, masa ovulasi atau masa subur itu biasanya berlangsung sekitar 14 hari sebelum hari sebelum hari pertama periode haid berikutnya. Ketika masa ovulasi ini, indung telur atau ovarium akan mengeluarkan sel telur matang yang siap buat dibuahi.
Kehamilan bisa terjadi apabila sel telur matang dibuahi oleh sperma. Sel telur yang sudah matang sendiri memiliki masa hidup selama 24 jam. Apabila dalam waktu tersebut pembuahan tidak dilakukan, maka kadar hormon bakal menurun dan sel telur bisa meluruh. Hal inilah yang disebut dengan proses menstruasi.
ADVERTISEMENT
2. Waktu Pembuahan
Ilustrasi proses terjadinya kehamilan (Sumber : Unsplash)
Kapan sih waktunya pembuahan itu? Yang Mama baca, pembuahan sel telur bisa terjadi dalam beberapa hari atau bahkan beberapa jam saja usai hubungan intim. Ketika sudah berhubungan, kurang lebih 300 juta sel sperma akan dikeluarkan dan mulai memasuki jalur kelahiran. Tapi cuma sedikit sel sperma yang bisa mencapai tuba falopi, yakni tempat di mana sel telur berada menunggu untuk dibuahi.
Sel sperma yang berhasil masuk biasanya hanya berjumlah ratusan. Kemudian cuma satu sel sperma yang keluar sebagai “pemenang” yang bisa bertemu dengan sel telur. Jadi pertemuan antara sel sperma dan sel telur inilah yang menjadi awal pembuahan dan pembuka dimulainya proses kehamilan.
3. Usai Pembuahan
Usai 24 jam setelah terjadinya proses pembuahan, sel telur akan berubah menjadi zigot. Dari zigot nantinya akan berubah menjadi embrio atau yang biasa disebut dengan bakal janin yang menempel di dinding rahim dalam waktu 5-10 hari setelah pembuahan.
ADVERTISEMENT
Buat Mama-Mama yang sudah melewati tahap ini kemungkinan bakal mengalami flek kecokelatan atau yang biasa disebut juga dengan pendarahan implantasi, yang umumnya terjadi pada 1-2 hari.
Ketika implantasi sudah terjadi, biasanya kantung ketuban serta plasenta yang nantinya menjadi sumber nutrisi buat janin juga semakin terbentuk. Plasenta kemudian akan melepaskan hormon kehamilan hCG yang bisa dideteksi melalui tes kehamilan.
4. Kapan Tepatnya Melakukan Tes Kehamilan?
Ilustrasi proses terjadinya kehamilan (Sumber : Freepik)
Kalau kamu sudah mulai merasakan beberapa gejala seperti mual atau morning sickness, payudara terasa nyeri, lebih sering buang air kecil, kram perut, atau beberapa tanda-tanda lainnya, berarti sudah saatnya Mama-Mama melakukan tes kehamilan dengan menggunakan tes pack. Hal ini juga bisa kamu lakukan setelah 2 sampai 3 minggu usai kamu berhubungan intim di masa subur.
ADVERTISEMENT
Kamu dan pasangan juga bisa segera memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mengetahui hasil yang lebih akurat. Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, dianjurkan buat melakukan hubungan intim di masa ovulasi atau masa subur biar peluang terjadinya kehamilan semakin besar.
Tetap semangat ya untuk pejuang dua garis biru. Semoga segera mendapatkan kabar baik!
(AN)