Proses Terjadinya Kehamilan dari Mulai Ovulasi

Konten dari Pengguna
20 Agustus 2021 15:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ibu Hamil. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu Hamil. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Kalau saat masih bersekolah, Mama tahunya proses terjadinya kehamilan itu ya ketika sel telur berhasil dibuahi oleh sel sperma. Tapi, semenjak sekarang suka banget mencari berbagai detail ilmu pengetahuan, ternyata enggak sesederhana itu lho suatu pembuahan berlangsung hingga bisa terjadi kehamilan.
ADVERTISEMENT
Apa kamu juga sama baru tahu kayak Mama? Atau justru masih belajar juga? Biar bisa sama-sama paham, yuk kita belajar secara lebih lanjut detail proses terjadinya kehamilan.

Apa Itu Sperma dan Sel Telur?

Karena pembuahan terjadi berkat keberadaan sel sperma dan sel telur, penting banget nih buat kamu tahu dulu apa sih itu sperma dan sel telur.
Yang Mama pernah baca dari Planned Parenthood, sperma merupakan sel mikroskopis yang diproduksi oleh tubuh seorang pria di bagian testis. Sperma bercampur dengan cairan lain untuk membuat air mani yang keluar dari penis saat ejakulasi.
Dalam setiap kali ejakulasi yang dilakukan pria, ada jutaan sel sperma yang dikeluarkan. Tapi ajaibnya, hanya dibutuhkan 1 sel sperma untuk bertemu dengan sel telur agar kehamilan dapat terjadi.
Ilustrasi Sel Telur dan Sel Sperma. Foto: Freepik
Sementara itu, sel telur merupakan sel yang hidup di dalam tubuh wanita pada bagian ovarium. Nah, dari keberadaan hormon di dalam tubuh mereka yang mengontrol siklus menstruasi, beberapa telur bisa menjadi matang pada setiap bulannya.
ADVERTISEMENT
Saat sel telur sudah matang, itu berarti ia siap dibuahi oleh sperma. Kumpulan hormon itu pula yang membuat lapisan rahim menjadi tebal sekaligus kenyal sehingga tubuh seorang wanita menjadi siap untuk kehamilan.
Setelah paham tentang sel sperma dan sel telur, yuk kita lanjutkan pada pembahasan terjadinya kehamilan.

Proses Terjadinya Kehamilan

Ada beberapa tahapan yang terjadi dalam suatu proses kehamilan. Apa saja tahapan itu? Berikut penjelasan lengkapnya.
Ilustrasi Hasil Tes Kehamilan. Foto: Freepik
1. Tahapan Ovulasi
Dari yang Mama baca di laman Grow by WebMD, setiap bulannya di dalam ovarium seorang wanita, sekelompok sel telur mulai tumbuh dalam kantung kecil berisi cairan. Kantung itu dinamakan folikel.
Memasuki masa-masa ketika seorang wanita berada di setengah siklus menstruasinya atau sekitar 2 minggu sejak menstruasi terakhir, satu sel telur yang matang akan meninggalkan ovarium. Proses itulah yang dinamakan ovulasi.
ADVERTISEMENT
Setelah telur meninggalkan folikel, folikel berkembang menjadi sesuatu yang disebut korpus luteum. Korpus luteum melepaskan hormon yang membantu penebalan rahim dan mempersiapkannya untuk kembali memproduksi sel telur.
Sementara itu, sel telur yang matang akan melanjutkan perjalanannya menuju tuba fallopi (saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim). Ia berada di sana mulai dari 12—24 jam, lalu menunggu adanya sel sperma yang membuahinya.
Semua proses itu terjadi rata-rata dalam kisaran waktu 2 minggu sebelum menstruasi berikutnya. Jika sel telur tidak dibuahi, ia akan bergerak dari tuba fallopi menuju rahim untuk menghancurkan diri.
Di saat itu, kadar hormon dalam tubuh wanita kembali normal dan tubuh akan meluruhkan lapisan rahim yang sebelumnya telah menebal hingga masa menstruasi pun dimulai.
ADVERTISEMENT
2. Proses Pembuahan atau Fertilisasi
Ilustrasi Pasangan Suami dan Istri. Foto: Freepik
Akan tetapi, bila air mani masuk ke dalam vagina dan satu sel sperma berhasil masuk ke saluran tuba dan menggali ke dalam sel telur, di saat itulah proses pembuahan atau fertilisasi berlangsung. Sel telur tersebut berubah sehingga enggak ada sel sperma lain yang bisa masuk.
Perlu diketahui juga, sperma memiliki waktu hingga 6 hari untuk bergabung dengan sel telur, sebelum ia mati. Jadi, pembuahan bisa saja enggak terjadi begitu saja ya, Ma. Sebelum berhasil menemukan sel telur, sperma bisa bertahan di rahim dan tuba fallopi hingga 6 hari setelah berhubungan seks.
Pada saat pembuahan, gen dan jenis kelamin bayi kamu dan pasangan mulai ditetapkan. Jika sperma memiliki kromosom Y, bayi kalian akan berjenis kelamin laki-laki. Sebaliknya, jika memiliki kromosom X, bayinya perempuan.
ADVERTISEMENT
3. Implantasi (Perpindahan Hasil Pembuahan ke Rahim)
Ilustrasi Ibu Hamil beserta Pasangan. Foto: Freepik
Sel telur yang telah dibuahi akan tetap berada di tuba fallopi selama sekitar 3 hingga 4 hari. Tapi, dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, ia mulai membelah dengan cepat menjadi banyak sel.
Selanjutnya, membentuk buntalan yang bernama blastokista dan bergerak perlahan melalui tuba fallopi menuju ke rahim. Pekerjaan selanjutnya adalah menempel pada lapisan rahim atau yang disebut dengan implantasi.
Dengan kata lainnya, kamu bisa memahami implantasi sebagai proses menempelnya blastokista pada lapisan rahim (endometrium). Beberapa wanita dimungkinkan menemukan bercak atau flek (pendarahan ringan) selama 1 atau 2 hari sekitar waktu implantasi.
Lapisan rahim juga menjadi lebih tebal dan leher rahim tertutup oleh sumbatan lendir. Keadaan yang seperti itu akan tetap berlangsung sampai bayi siap untuk dilahirkan. Dalam 3 minggu berikutnya, sel-sel mulai tumbuh dalam bentuk gumpalan dan sel-sel saraf pertama bayi telah terbentuk.
ADVERTISEMENT

Bagaimana Kehamilan Terdeteksi?

Ilustrasi Ibu Hamil. Foto: Freepik
Hormon kehamilan yang dikenal sebagai human chorionic gonadotropin (hCG) akan mulai muncul di dalam darah wanita yang hamil sejak implantasi terjadi. hCG tersebutlah yang menjadi hormon yang terdeteksi dalam tes kehamilan.
Beberapa tes kehamilan di rumah dengan menggunakan test pack dapat mendeteksi hCG. Untuk hasil yang akurat, kamu disarankan mengecek kehamilan setelah terlambat haid selama 7 hari. Karena pada saat itu, hormon kemungkinan besar sudah lebih dominan berada di dalam darah.
Nah, itu dia penjelasan seputar proses terjadinya kehamilan yang penting untuk kamu ketahui. Selanjutnya, janin akan tumbuh dan berkembang. Maka jika dinyatakan hamil, kamu harus siap selalu menjaga kesehatan tubuh dan janin, ya.
Apalagi terkait asupan nutrisi, mulailah memilih makanan terbaik yang dapat mengoptimalkan tumbuh kembang janin. Semoga segala info yang Mama bagikan kali ini bermanfaat, ya.
ADVERTISEMENT
Bagi yang menanti kehadiran si kecil, semoga dalam waktu dekat kabar baik akan terdengar!
(TMA)