Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Rekomendasi Obat Demam Ibu Menyusui yang Aman Digunakan
11 Oktober 2022 9:07 WIB
·
waktu baca 5 menitDiperbarui 11 September 2023 17:52 WIB
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sedang mencari obat demam untuk ibu menyusui yang aman digunakan Ma? Tenang, Mama punya beberapa rekomendasinya, nih!
ADVERTISEMENT
Setelah memiliki si buah hati, tugas utama kamu kini adalah menyusui si buah hati. Sebagian besar Mama-Mama tentunya berharap bisa memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan secara optimal. Kalau bisa, malah dilanjutkan hingga si kecil berusia 2 tahun.
Namun, pada perjalanannya, proses menyusui kadang enggak lepas dari hambatan. Salah satunya adalah tubuh ibu menyusui yang lebih rentan terserang penyakit.
Penyakit yang mungkin paling sering dialami oleh ibu menyusui adalah demam. Demam ini kadang disertai juga dengan pilek maupun batuk. Lantas, apa saja obat demam untuk ibu menyusui?
Penyebab Demam pada Ibu Menyusui
Demam pada ibu menyusui merupakan kondisi umum yang sering terjadi setelah persalinan. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini. Dikutip dari VeryWell Family, berikut adalah beberapa faktor penyebab demam pada ibu menyusui.
ADVERTISEMENT
1. Mastitis
Mastitis adalah salah satu penyebab umum demam pada ibu menyusui. Kondisi ini terjadi ketika bakteri memasuki jaringan payudara melalui puting yang pecah atau saluran susu yang tersumbat. Selain demam, ibu menyusui juga akan merasakan payudaranya terasa nyeri, kemerahan, dan bengkak.
2. Engorgement (Pembengkakan Payudara)
Engorgement adalah pembengkakan payudara yang terjadi karena ada kelebihan ASI yang tidak dikeluarkan. Kondisi ini dapat menyebabkan payudara terasa nyeri dan bengkak. Pada beberapa kasus, ibu menyusui juga bisa mengalami demam.
Engorgement dapat diatasi dengan menyusui atau memompa ASI secara teratur untuk mengosongkan payudara, menggunakan kompres dingin untuk meredakan pembengkakan, serta memastikan posisi dan pelekatan bayi yang tepat saat menyusui.
3. Dehidrasi
Menyusui dapat menguras cairan tubuh, terutama pada periode awal pascapersalinan. Kondisi ini dapat menyebabkan ibu menyusui mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh.
ADVERTISEMENT
Dehidrasi ditandai dengan sejumlah gejala, seperti sakit kepala, pusing, dan bahkan demam. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu menyusui untuk tetap terhidrasi dengan minum banyak air putih.
4. Infeksi Lainnya
Selain mastitis, ada beberapa infeksi lainnya yang dapat menyebabkan ibu menyusui demam, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi saluran pernapasan. Infeksi ini harus ditangani oleh dokter dan memerlukan pengobatan yang sesuai.
Obat Demam Ibu Menyusui
Kalau dulu sebelum hamil atau menyusui, kamu bisa mengonsumsi obat demam yang dijual bebas di warung, sekarang mungkin kamu perlu lebih berhati-hati. Soalnya apa pun yang dikonsumsi oleh busui, termasuk obat-obatan, nantinya dapat mempengaruhi potensi ASI.
Jadi, dalam memilih obat-obatan pun kamu perlu lebih cermat sekarang, Ma! Kalau kebetulan kamu sedang mencari obat demam ibu menyusui yang aman digunakan. Berikut adalah daftar obat demam ibu menyusui yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber.
ADVERTISEMENT
1. Panadol
Salah satu kandungan obat yang aman dikonsumsi oleh ibu menyusui adalah paracetamol. Sehingga Panadol masih bisa Mama-mama gunakan buat mengatasi demam.
Paracetamol yang terdapat dalam Panadol masih dianggap aman, pasalnya hanya terserap ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Jadi, enggak akan berpengaruh pada produksi ASI.
Panadol juga bisa mengatasi sakit kepala, nyeri sendi, sakit gigi, dan lain sebagainya.
Kamu bisa mendapatkannya dengan harga mulai Rp10.000 saja, Ma!
2. Biogesic
Selanjutnya ada Biogesic yang juga bisa menjadi obat demam untuk ibu menyusui. Sama seperti obat yang mengandung paracetamol lainnya, kandungan paracetamol pada Biogesic masih dalam level yang aman buat busui.
Akan tetapi, sebaiknya hentikan penggunaan obat Biogesic ini jika kamu memiliki riwayat alergi dengan paracetamol ya!
ADVERTISEMENT
Biogesic dijual tanpa resep dokter dan bisa kamu dapatkan mulai dari harga Rp2.500 per blister.
3. Sanmol
Sanmol memiliki kandungan paracetamol 500mg dan dapat mengatasi keluhan demam, sakit kepala, sakit gigi, serta nyeri sendi.
Biarpun dijual secara bebas, ada baiknya kamu berkonsultasi dulu pada dokter terkait dosis untuk mengonsumsi Sanmol ini sesuai dengan kondisi tubuhmu.
Mama-mama bisa mendapatkan Sanmol mulai dari harga Rp1.600.
4. Proris Ibuprofen
Selain paracetamol, kandungan ibuprofen juga masih aman dikonsumsi oleh busui, dengan dosis tidak melebihi 500mg.
Prosis ibuprofen ini bisa meredakan demam serta gejala flu lainnya, seperti sakit kepala, nyeri otot, dan nyeri sendi.
Meskipun terbilang aman buat dikonsumsi tanpa resep dokter, Prosis Ibuprofen ini tidak direkomendasikan bagi ibu penderita asma yang yang memiliki asam lambung.
ADVERTISEMENT
Harga Proris mulai dari Rp8.000 saja, Ma!
Itulah dia beberapa obat demam ibu menyusui yang aman untuk digunakan. Saran Mama sih, tetap konsultasikan dulu dengan dokter buat meminimalkan efek samping dari obat-obatan tersebut.
Obat Flu dan Meriang yang Tidak Aman untuk Ibu Menyusui
Sebelum menggunakan obat-obatan medis untuk mengatasi gejala flu, sebaiknya konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu. Dikutip dari National Health Service, ada beberapa obat flu dan meriang yang tidak aman dikonsumsi oleh ibu menyusui, yaitu:
1. Aspirin
Aspirin adalah obat pereda nyeri yang harus dihindari oleh ibu menyusui. Kandungan aspirin dapat terserap ke dalam ASI, sehingga berisiko menyebabkan masalah pada bayi.
ADVERTISEMENT
Penggunaan aspirin pada ibu menyusui dilaporkan dapat meningkatkan risiko terjadinya Sindrom Reye pada bayi, yakni suatu kondisi langka yang menyebabkan pembengkakan pada otak dan hati.
Sebagai alternatif, ibu menyusui dapat memilih obat pereda nyeri yang lebih aman, seperti paracetamol.
2. Kodein dan Dihidrokodein
Kodein dan dihidrokodein adalah obat opioid yang biasa digunakan dalam beberapa jenis obat batuk dan pereda nyeri. Sayangnya, kedua zat ini dapat terserap ke dalam ASI dan bisa memengaruhi perkembangan bayi.
Penggunaan kodein dan dihidrokodein pada ibu menyusui memiliki potensi risiko terhadap bayi yang disusui, misalnya gangguan napas yang ditandai dengan bayi mengalami kesulitan bernapas dan kantuk berlebihan.
3. Pseudoephedrine
Pseudoephedrine adalah obat dekongestan yang biasa terdapat dalam obat batuk dan flu. Obat ini tidak aman untuk ibu menyusui karena dapat masuk ke dalam ASI dengan jumlah yang cukup besar dan berpotensi memengaruhi bayi.
ADVERTISEMENT
4. Fenilefrin
Selain pseudoephedrine, fenilefrin adalah obat dekongestan lainnya yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi ibu hamil. Obat ini dapat terserap ke dalam ASI dengan jumlah yang signifikan.
Meskipun efek efenilefrin pada bayi masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, ibu menyusui sebaiknya memilih alternatif obat lain yang lebih aman.
(AN & SFR)