Konten dari Pengguna

Rumus Menghitung Usia Kehamilan dalam Kebidanan, Bumil Bisa Hitung Sendiri!

2 September 2021 20:46 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rumus Menghitung Usia Kehamilan dalam Kebidanan. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rumus Menghitung Usia Kehamilan dalam Kebidanan. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Kemarin malam sebelum tidur, Mama menemukan salah satu video unggahan yang berisi penjelasan tentang rumus menghitung usia kehamilan dalam kebidanan di akun Instagram adik sepupu Mama yang tengah menempuh pendidikan Kebidanan.
ADVERTISEMENT
Video yang ditujukan untuk memenuhi tugas tengah semester itu dikemas dengan menarik karena ia membuat skenario seolah sedang dikunjungi oleh ibu hamil.
Mama jadi ingat, dulu juga sempat kepoin rumus-rumus untuk menghitung usia kehamilan di saat ada teman yang bertanya. Tapi, waktu itu Mama justru mencari jawabannya di video Youtube milik Bedah Edukasi dengan judul “Cara Cepat Menghitung Usia Kehamilan Materi Kebidanan”.
Nah, apa di sini ada juga para bumil yang sedang mencari informasi satu itu? Biar enggak bingung lagi, Mama akan uraikan rumusnya biar kamu bisa menghitung usia kandungan sendiri, ya. Yuk, kita berhitung sama-sama!

Rumus Menghitung Usia Kehamilan dalam Kebidanan

Ilustrasi Menghitung Siklus Menstruasi dengan Kalender. Foto: Freepik
Ketika seorang bidan menghitung usia kehamilan pasiennya, untuk rumus penghitungan dibutuhkan waktu kunjungan dan waktu Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
ADVERTISEMENT
Bila kita ingin menghitung usia kehamilan sendiri, kita bisa mengganti waktu kunjungan dengan waktu ketika kita mencoba untuk menghitungnya, ya.
Rumus yang diterapkan adalah dengan mengurangi waktu kunjungan dengan waktu HPHT yang lengkap memuat keterangan tanggal, bulan, dan tahun. Setelah itu, hasil pengurangan dari bulan kunjungan dan bulan HPHT dikalikan dengan angka "2" dan angka "4" untuk mendapatkan hitungan "minggu dan hari."
Sementara pengurangan dari tanggal kunjungan dan tanggal HPHT menunjukkan usia kehamilan yang dikonversi ke dalam satuan hari. Selain cara utama itu, ada 2 cara lain. Biar semakin jelas, kamu bisa mengikuti contoh berikut ini.

Contoh Penghitungan Usia Kehamilan

Ilustrasi Memeriksakan Kandungan ke Dokter. Foto: Freepik
1. Rumus Pertama untuk Menghitung Usia Kehamilan
Diketahui,
ADVERTISEMENT
(1) waktu kunjungan: 26 Maret 2021 atau 26-3-2021, dan
(2) HPHT: 11 Januari 2021 atau 11-1-2021.
(26-3-2021) – (11-1-2021)
Maka didapatkan hasil sebagai berikut.
3-1 = 2 (bulan kunjungan - bulan HPHT)
26-11 = 15 (tanggal kunjungan - tanggal HPHT)
2 x 4 = 8 untuk menunjukkan usia kehamilan dalam satuan minggu sehingga menjadi 8 minggu
2 x 2 = 4 untuk menunjukkan usia kehamilan dalam satuan hari sehingga menjadi 4 hari
Sementara pengurangan tanggal kunjungan 26 dengan tanggal HPHT 11 itu merupakan usia kehamilan dalam satuan hari sehingga menjadi 15 hari.
ADVERTISEMENT
Dari rumus itu, didapatkanlah usia kehamilan ibu hamil yang memasuki 8 minggu, 4 hari, dan 15 hari. Karena dalam satu minggu itu ada 7 hari, hitungan itu bisa kita sederhanakan lagi, ya.
15 + 4 hari = 19 hari= 2 minggu 5 hari
8 minggu + 2 minggu + 5 hari= 10 minggu 5 hari
Jadi, usia kehamilan yang didapatkan adalah 10 minggu 5 hari atau bila ingin dikonversikan menjadi bulan adalah 2 bulan, 2 minggu, 5 hari.
Ilustrasi Kalkulator. Foto: Freepik
2. Rumus Kedua untuk Menghitung Usia Kehamilan
Untuk cara kedua, ini terbilang lebih praktis karena hitungannya difokuskan pada jumlah hari ya, bumil. Pertama, masih ditentukan waktu kunjungan dan waktu HPHT. Setelah itu kurangi tanggal kunjungan dengan tanggal HPHT.
ADVERTISEMENT
Setelah didapat, hasil pengurangan dari bulannya dikalikan dengan angka 30. Sementara hitungan pengurangan tanggalnya, dibiarkan saja dalam satuan hari, ya.
Dari sana, kita akan mendapatkan jumlah hari yang bisa dikonversikan ke dalam hitungan bulan dan minggu. Untuk lebih jelasnya, yuk simak contoh berikut.
Hari Kunjungan: 26 Maret 2021 atau 26-3-2021
HPHT: 11 Januari 2021 atau 11-1-2021
Hari Kunjungan dikurangi HPHT
(26-3-2021) – (11-1-2020)
Maka, didapatkan hasil berikut.
3-1 = 2
26-11 = 15
2 x 30 = 60 hari
Bila sudah didapat hitungan harinya, kita bisa menambahkannya dengan hasil pengurangan tanggal yang sebelumnya sudah didapatkan.
ADVERTISEMENT
60 hari + 15 hari = 75 Hari
Bumil bisa mengonversikannya ke hitungan minggu dengan membagi hasil tersebut dengan angka "7".
75 : 7= 10 minggu 5 Hari
Jadi, diperoleh hitungan kehamilan adalah 10 minggu, 5 hari atau 2 bulan, 2 minggu, 5 hari.
Ilustrasi Ibu Hamil dan Hasil USG. Foto: Freepik
3. Cara Ketika Hasil Pengurangan Minus
Ketika hasil pengurangan menunjukkan angka minus, kita bisa menempuh cara yang ketiga ini ya, bumil. Caranya masih dengan mengurangi waktu kunjungan dengan waktu HPHT dan mengalikannya dengan angka 2 dan 4, seperti di cara yang pertama.
Namun, hasil yang negatif atau minus itu harus kita ubah menjadi positif dengan meminjam hitungan minggu. Biar lebih jelas, yuk simak contoh di bawah ini!
ADVERTISEMENT
Hari Kunjungan: 15-7-2021
HPHT: 25-3-2021
(15-7-2021) – (25-3-2021)
7-3 = 4
15-25 = -10
4 x 4 = 16 minggu
4 x 2 = 8 hari
Sementara itu, hitungan pengurangan tanggal dibiarkan dalam satuan hari, yaitu -10 hari
Dari hasil itu didapatkanlah hitungan usia kehamilan 16 minggu 8 hari dan -10 hari.
Ilustrasi Ibu Hamil dan Hasil USG. Foto: Freepik
Untuk menghilangkan tanda negatif, kita bisa mengonversikannya dengan bantuan meminjam satu minggu yang diubah ke dalam satuan hari.
16 minggu
8 hari + (-10 hari)= -2 hari
ADVERTISEMENT
16 minggu - 2 hari
= 15 minggu + 1 minggu - 2 hari
=15 minggu + 7 hari - 2 hari
= 15 minggu + 5 hari
Jadi, usia kehamilannya adalah 15 minggu 5 hari, ya.
Bagaimana, bumil? Bisa dipahami dengan baik, kan? Bila kamu enggak mengingat HPHT, menghitung usia kehamilan bisa menggunakan bantuan USG dari dokter ataupun pengukuran besar perut, kok.
Jadi, jangan khawatir usia kehamilan enggak bisa dihitung. Semoga semua yang Mama bagikan di sini bermanfaat, ya. Sehat-sehat selalu!
(TMA)