Konten dari Pengguna

Selapan Bayi Berapa Hari dalam Tradisi Jawa

21 Juli 2022 10:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi selapan bayi berapa hari (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi selapan bayi berapa hari (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bicara soal bayi, di masyarakat kita masih ada yang selalu dikaitkan dengan tradisi. Termasuk selapan bayi berapa hari dalam tradisi Jawa, apakah Mama-Mama sudah mengetahuinya?
ADVERTISEMENT
Setiap tradisi di Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masing dalam penyambutan kelahiran si kecil. Hal ini sudah turun temurun ada di masyarakat kita ya, Ma. Terlebih, Indonesia memang kaya akan adat dan budaya, bukan?
Adanya selamatan atau upacara kelahiran ini umumnya dilakukan sebagai rasa syukur. Bagaimana enggak, setelah Mama-Mama 9 bulan mengandung dan melewati perjuangan saat melahirkan, kini bisa melihat si kecil dengan sehat dan selamat.
Beberapa upacara atau selamatan ini pun ditujukan buat menghormati leluhur. Maka enggak heran, kalau tiap upacara ini mempunyai tata cara pelaksanaannya masing-masing. Setiap daerah pun pasti memiliki keunikannya tersendiri.
Keluarga Mama sendiri berasal dari Jawa yang juga memiliki beberapa tradisi dalam menyambut kelahiran anak, salah satunya adalah tradisi selapanan.
ADVERTISEMENT
Biarpun sudah dilakukan sejak zaman dulu, ternyata masih banyak yang belum memahami seutuhnya mengenai tradisi selapanan ini. Lantas, selapan bayi berapa hari sebenarnya dalam adat Jawa?
Dari pada penasaran, berikut adalah penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber. Simak di sini, ya!

Selapan Bayi Berapa Hari

Ilustrasi selapan bayi berapa hari (Sumber: Pexels)
Sebenarnya di adat istiadat Jawa, terdapat beberapa upacara atau selamatan menyambut kelahiran bayi, termasuk selapan ini.
Mengutip dari jurnal di Digilib UIN yang berjudul Tradisi Selapanan dalam Upacara Kelahiran pada Masyarakat Dusun Dabag Desa Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, tradisi Selapanan merupakan suatu upacara atau selamatan yang diadakan ketika bayi berusia 35 hari.
Jadi, bisa disimpulkan kalau acara ini bakal diadakan usai 35 hari kelahiran si kecil ya, Ma.
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih harus diadakannya setelah 35 hari? Perlu kamu ketahui, angka 35 ini merupakan hasil dari perkalian dari 5 hari kalender Jawa (Kliwon, Pahing, Wage, Pon, Legi) serta 7 hari Masehi (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu).
Nah, pada hari ke 35 ini akan didapatkan pertemuan angka kelipatan tujuh dan lima. Di hari ini pun, weton bayi akan berulang. Sebagai contoh, apabila si kecil lahir pada Sabtu Pon, maka selapanannya pun bakalan jatuh tepat pada Sabtu Pon lagi.
Tujuan dari tradisi Selapanan ini adalah sebagai pengingat bahwa bayi akan semakin bertambah lagi usianya. Di mana kehidupan si kecil akan terus berjalan. Dia pun bakal mengalami banyak perubahan, baik dari fisik, mental, serta spiritual.
ADVERTISEMENT
Balik lagi, upacara Selapanan ini pun sebenarnya sebagai bentuk rasa syukur dari orang tua atas kelahiran si buah hati, karena bayi telah lahir sehat, sempurna, dan tidak kurang suatu apa pun.
Pada momen ini, orang tua, saudara serta kerabat terdekat akan mendoakan segala sesuatunya yang baik untuk kehidupan si kecil kelak.
Umumnya, upacara Selapanan ini terdiri dari berbagai rangkaian acara, mulai dari aqiqah, mencukur rambut bayi, hingga memotong kukunya. Tujuan dari pemotongan rambut ini supaya rambut dan kuku bayi jadi benar-benar bersih.
Pasalnya, sebagian masyarakat Jawa masih percaya kalau rambut bayi baru lahir merupakan bawaan dari air ketuban. Maka dari itu, dulu kita sering mendengar anjuran buat orang tua mencukur habis rambut anaknya, setidaknya hingga 3 kali.
Ilustrasi selapan bayi berapa hari (Sumber: Pexels)
Dilanjutkan dengan acara bancakan, yakni makan bersama dengan lauk tumpeng, sayuran, lauk pauk, kacang-kacangan, dan yang lainnya. Selain itu, biasanya disediakan juga berbagai macam buah-buahan serta bubur 7 rupa.
ADVERTISEMENT
Nah, bancakan atau tumpeng ini nantinya akan dibagi-bagikan juga pada saudara, kerabat, maupun tetangga di lingkungan rumah. Bancakan tersebut dibuat juga sebagai harapan supaya si kecil nantinya bisa memberikan manfaat dan berguna bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.
Tak lupa juga acara doa bersama untuk bayi, agar si kecil selalu diberikan keselamatan, kesehatan, dan kebahagiaan di dalam hidupnya.
Itu dia penjelasan mengenai Selapan bayi berapa hari dan serba-serbi mengenai upacara Selapanan ini. Sebenarnya masih banyak sih tradisi-tradisi lainnya terkait dengan kelahiran bayi. Kalau di daerahmu bagaimana, Ma? Share jawabannya di kolom komentar, ya!
(AN)