Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Seperti Apa Tekstur MPASI 10 Bulan?
31 Maret 2022 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mama-Mama sudah tahu belum, seperti apa sih tekstur MPASI 10 bulan? Saat bayi mulai makanan padat dan mendapatkan paparan tekstur dan ukuran makanan baru, mereka membangun keterampilan motorik baru untuk mengunyah dan menelan, Ma.
ADVERTISEMENT
Makanya penting banget untuk tahu bagaimana tekstur MPASI 10 bulan yang tepat. Saat mengenalkan tekstur baru, Mama-Mama juga harus lebih hati-hati ya, khawatir si kecil belum terbiasa dan tersedak.
Meskipun tidak ada cara untuk sepenuhnya menghilangkan risiko tersedak selama masa ini, ketahuilah tubuh manusia dirancang untuk melindungi dirinya sendiri, Ma.
Dari yang Mama baca di Solid Starts, bayi memiliki refleks dan perlindungan anatomi untuk mengurangi risiko tersedak saat mereka belajar makan berbagai tekstur, bentuk, dan ukuran makanan.
Selain itu, Mama-Mama bisa mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko tersedak saat memilih makanan untuk disajikan kepada bayi, menyiapkan makanan untuk bayi, dan saat bayi makan.
Tekstur MPASI 10 Bulan
Sekitar usia 10 bulan, bayi mulai bisa belajar menggenggam dan menjepit, yaitu keterampilan motorik halus di mana jari telunjuk dan ibu jari bersatu.
ADVERTISEMENT
Genggaman penjepit memberi bayi kemampuan untuk mengambil potongan makanan yang lebih kecil. Bayi juga mungkin lebih kuat dan lebih terkoordinasi dalam merobek makanan.
Dengan berkembangnya keterampilan ini menjadi momen untuk meningkatkan tekstur MPASInya, Ma. Sekitar usia 10 bulan, bayi sekarang mungkin memiliki keterampilan dan kemampuan untuk makan sendiri bentuk dan ukuran makanan termasuk:
Pada usia 10 bulan, sebagian besar bayi sudah bisa makan makanan yang lunak dan mudah dihaluskan oleh lidah, langit-langit mulut, dan gusi. Pilihan paling aman adalah makanan lunak atau makanan yang dimasak dengan konsistensi lunak, Ma.
Bayi pada usia ini biasanya senang memasukkan makanan ke mulut karena mereka lebih percaya diri untuk makan sendiri. Jika ini terjadi, terus tawarkan potongan makanan yang lebih besar (lebih besar daripada yang bisa dimasukkan ke dalam mulutnya sekaligus) untuk membantu bayi belajar cara menggigit dan mengunyah makanan.
ADVERTISEMENT
Pada usia ini bayi juga terkadang menelan potongan-potongan kecil makanan utuh. Jika ini terjadi, terus tawarkan potongan makanan yang lebih besar untuk membantu melatih dan membangun keterampilan mengunyah ya, Ma.
Memperluas Menu Makan
Selain meningkatkan tekstur, beri bayi kesempatan untuk makan berbagai macam makanan dan terus mengeksplorasi rasa yang berbeda ya, Ma.
Mama-Mama juga bisa mencoba memberi makan si kecil pasta gandum utuh seperti makaroni, pasta spiral, pasta berbentuk cangkang.
Pastikan ini matang dan lembut, ya Ma. Potongan atau untaian yang lebih panjang atau lebih besar harus dipotong sesuai ukuran untuk mencegahnya dari bahaya tersedak.
Mama-Mama mulai sekarang juga bisa menyiapkan makanan dari buah dan sayuran untuk si kecil dengan memotongnya menjadi potongan-potongan kecil. Pastikan sayurannya dimasak sampai empuk ya, Ma!
ADVERTISEMENT
Mama-Mama juga bisa menambahkan menu seperti daging untuk menambah protein ke makanan bayi. Protein bisa juga didapat dari keju lembut yang dipasteurisasi, misalnya keju cottage atau cheddar parut. Mama-Mama bisa menambahkan keju di menu MPASI si kecil atau mencampurkan keju menjadi pure buah untuk camilan manis-gurih yang lezat.
(RPR)