Sudah KB tapi Bisa Hamil, Apa Penyebabnya?

Konten dari Pengguna
7 September 2022 7:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sudah KB tapi bisa hamil (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sudah KB tapi bisa hamil (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Teman Mama ada yang bertanya nih, sudah KB tapi bisa hamil kira-kira apa ya penyebabnya? Soalnya ternyata dia sedang mengalami hal yang seperti ini.
ADVERTISEMENT
Bagi pasangan yang sudah menikah, merencanakan kehamilan merupakan hal yang penting buat dilakukan. Salah satu contohnya seperti memberikan jarak dari anak pertama ke yang selanjutnya, dengan alasan ingin fokus dulu membesarkan si anak sulung atau menyesuaikan kemampuan finansial.
Alasan lainnya sengaja ingin menunda momongan dulu ya biar punya waktu lebih banyak berdua bersama suami. Ada juga kan pasti Mama-mama yang berpikiran seperti ini?
Nah, untuk merencanakan kehamilan, umumnya kita akan menggunakan KB. Sekarang sih sudah banyak alat KB yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu. Mulai dari pil KB, KB suntik, KB implan, IUD, hingga alat kontrasepsi yang praktis seperti kondom.
Biarpun kemungkinannya kecil terjadi, ternyata ada saja kejadian sudah KB tapi bisa hamil. Atau yang sering juga kita kenal dengan istilah "kebobolan".
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja sih penyebabnya bisa hamil padahal sudah KB? Yuk, simak penjelasannya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!

Penyebab Sudah KB tapi Bisa Hamil

Ilustrasi sudah KB tapi bisa hamil (Sumber: Pexels)
Sebelumnya perlu kamu ketahui dulu, ada alat KB yang bisa digunakan dalam jangka panjang seperti IUD yang bahkan bisa bertahan hingga sepuluh tahun atau KB implan yang dapat dipakai sampai lebih dari tiga tahun.
Tapi ada juga alat KB yang dipakainya dalam periode tertentu, seperti pil KB maupun KB suntik. Ketika kamu memilih alat KB ini, tentulah kamu perlu disiplin dalam pemakaiannya. Termasuk mengetahui kapan jadwal suntik KB dan meminum pil KB.
Pada KB suntik misalnya, ada tanggal tertentu yang perlu kamu patuhi dalam penggunaannya. Soalnya kalau tidak, akan terjadi perubahan hormon pada tubuh yang memungkinkan terjadinya kebobolan hamil. Terlebih, jika kamu dan suami termasuk yang aktif secara seksual.
ADVERTISEMENT
Melansir laman Claveland Clinic, umumnya wanita bisa melakukan suntik KB di hari pertama hingga kelima saat haid. Ini adalah periode yang ideal bagi Mama-mama.
Serupa dengan KB suntik, pemakaian pil KB juga biasanya mulai dikonsumsi dalam 5 hari setelah menstruasi dimulai. Pil KB ini dikonsumsi selama 1 pil setiap hari, selama waktu 28 hari.
Ilustrasi sudah KB tapi bisa hamil (Sumber: Pexels)
Ketika kamu tidak patuh dengan jadwal yang telah ditetapkan untuk KB suntik maupun pil KB ini, kemungkinan hamil bisa saja terjadi. Soalnya tingkat efektivitas KB otomatis menjadi menurun saat tidak melakukan KB tepat waktu.
Mengutip dari laman WebMD, kehamilan juga mungkin saja terjadi ketika perlindungan pada alat KB belum bekerja secara efektif di tubuh Mama-Mama.
Pasangan suami istri yang relatif masih muda juga mempunyai risiko lebih tinggi untuk "kebobolan", mengingat tingkat hormon mereka yang masih lebih baik. Sehingga kemungkinan keberhasilan usai pembuahan bisa saja terjadi.
ADVERTISEMENT
Jadi, biar enggak mengalami kebobolan, catatlah jadwal pemakaian KB secara teratur biar tidak terlewat. Kamu juga bisa mengantisipasinya dengan menggunakan alat kontrasepsi lain, sampai menunggu waktu perlindungan dari alat KB bisa berjalan dengan optimal. Sebagai contoh, bagi yang melakukan KB suntik di luar 5 hari pertama masa haid, kamu bisa berjaga-jaga dalam seminggu pertama usai disuntik KB buat memakai alat kontrasepsi lain, seperti kondom untuk mencegah kehamilan.
Itu dia penjelasan sudah KB tapi bisa hamil. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagimu ya, Ma!
(AN)