Konten dari Pengguna

Tahap Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun, Semakin Mandiri dan Lincah!

18 September 2021 12:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak usia 2 dan 3 taun bermain di kolam ikan. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak usia 2 dan 3 taun bermain di kolam ikan. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat memasuki tahun kedua kehidupannya, ada beragam tahap perkembangan anak usia 2—3 tahun yang menakjubkan lho, Ma.
ADVERTISEMENT
Kalau di usia 1 tahun si kecil memiliki kemampuan berjalan yang belum lancar atau masih melangkah dengan pelan, di usia 2 sampai 3 tahun ini, kemampuan satu itu berkembang pesat, bahkan sampai bisa meloncat dan aktif berlari ke sana-sini.
Bukan cuma itu, masih banyak lagi perkembangan pesat lain yang tentunya akan memperindah hari-hari kita dalam memantau tumbuh kembang anak. Mereka pun sudah mulai ingin melakukan banyak hal sendirian.
Apa saja tahap perkembangan anak usia 2—3 tahun itu? Berikut ini Mama rangkumkan dari Raising Children, hal-hal menakjubkan yang bisa kamu nantikan dari perkembangan mereka!

Tahap Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun

1. Keterampilan Komunikasi dan Bahasa
Ilustrasi anak usia 2 sampai 3 tahun bermain bersama. Foto: Freepik
Keterampilan komunikasi dan bahasa anak usia 2 sampai 3 tahun mengalami kemajuan dari segi jumlah kata yang digunakan dalam 1 kalimat.
ADVERTISEMENT
Di usia 2 tahun, umumnya, anak akan menggunakan 2—3 kata sekaligus menggunakan kata “aku” dan “kamu”, lalu memahami pula kalimat perintah dua langkah. Berlanjut memasuki usia 3 tahun, kemampuan penggunaan katanya meningkat menjadi 3 sampai 5 kata.
Enggak sampai di sana, anak usia 3 tahun juga mulai senang menceritakan banyak hal yang terjadi di sepanjang hari yang mereka lalui, Ma.
Berkat peningkatan jumlah kata dalam 1 kalimat yang bisa mereka gunakan, akan banyak laporan kegiatan menarik yang siap mereka bagikan kepada kita.
Untuk mengoptimalkan kemampuan berkomunikasi tersebut, jangan lupa untuk menanggapi dengan sungguh-sungguh ya, Ma. Buatlah si kecil merasa bahwa cerita yang mereka bagikan berharga bagi orang tuanya.
2. Gerakan dan Fisik
Ilustrasi anak 2 tahun menggambar. Foto: Pixabay
Di usia 2—3 tahun, seperti yang sempat Mama singgung di atas, anak kita semakin aktif bergerak, mulai dari berlari, melompat, hingga bisa pula berdiri dengan satu kaki dalam beberapa detik.
ADVERTISEMENT
Bila awalnya di tahun pertama si kecil menaiki tangga perlahan, di usia 2 tahun ia akan mulai lebih lancar menaiki tangga, bahkan tanpa perlu berpegangan. Tangan-tangan mereka pun semakin mahir menorehkan garis dan mewarnai.
Tambahan dari Kids Health, di usia 30 bulan atau 2,5 tahun, anak kita juga sudah semakin mandiri karena kemampuan motorik mereka yang semakin berkembang.
Di usia tersebut, anak akan lebih senang mencuci tangan sendiri, penasaran bagaimana rasanya menyikat gigi sendiri, ingin dibiarkan mandi sendiri, bahkan mencoba mengenakan pakaian.
Memasuki usia 3 tahun, mereka kemungkinan besar semakin aktif bergerak dengan kemampuan motorik yang semakin sempurna. Contohnya, si kecil dapat menaiki anak tangga lebih cepat, bahkan menyerupai orang dewasa.
Ilustrasi anak bermain sepeda. Foto: Freepik
Selain itu, mereka juga bisa berlatih bersepeda, diawali menggunakan sepeda roda tiga, lalu ditingkatkan dengan penggunaan sepeda roda dua.
ADVERTISEMENT
Menghadapi tahap perkembangan ini, pastikan anak-anak selalu berada di bawah pantauan Mama-Mama sekalian atau sediakanlah ruang gerak yang aman sehingga mereka enggak mudah terjatuh atau melukai dirinya sendiri.
3. Kemampuan Kognitif
Ma, kemampuan berpikir dan belajar anak memang akan meningkat dari tahun ke tahun, terlebih di tahapan usia dini.
Untuk anak antara usia 2 sampai 3 tahun, mereka mulai mengenali beberapa konsep, seperti konsep tentang tubuh, ukuran, dan waktu yang bahkan bisa dilengkapi dengan kebalikannya.
Contohnya, di usia 2 tahun anak mulai mahir menyebutkan satu per satu bagian tubuh mereka secara tepat. Mereka juga akan semakin mahir mengurutkan benda dan mencocokkan bentuk, beserta warna.
Memasuki usia 3 tahun, anak sudah mulai mengerti perbedaan antara besar dan kecil beserta siang dan malam.
ADVERTISEMENT
Menakjubkannya, dari semua wawasan yang mereka ketahui itu, anak usia 2—3 tahun juga akan mampu mengingatnya, seperti buah apel berwarna merah.
Ilustrasi anak usia 2 sampai 3 tahun memahami berbagai bentuk dan warna. Foto: Pixabay
Terkait kemampuan belajarnya, anak dalam rentang usia ini melalui proses belajar dengan cara bermain, Ma. Mereka akan menyenangi kegiatan bermain peran, mendongeng, menyanyi, dan membaca buku yang menarik.
Dari sana, Mama-Mama bisa menciptakan ide bermain yang menarik agar permainan tersebut dapat bermanfaat mengoptimalkan kecerdasannya.
4. Perkembangan Sosial dan Emosional
Perkembangan menakjubkan lainnya dari anak usia 2 tahun hingga 3 tahun juga ada pada kemampuan sosialisasi dan emosionalnya.
Pada awal usia 2 tahun, mereka akan semakin menikmati bermain peran dengan para teman. Berlanjut di usia 3 tahun, anak-anak juga memahami pentingnya melakukan sesuatu secara bergiliran saat bermain.
ADVERTISEMENT
Sementara dari sisi emosional, mereka akan merasakan lebih banyak jenis emosi, baik dalam dirinya ataupun yang ada pada orang lain.
Bahkan saking banyaknya, anak usia 2—3 tahun wajar mengalami temper tantrum Ma, entah itu marah berlebihan, merusak mainan, atau wujud luapan emosi lainnya.
Ilustrasi anak usia 2-3 tahun mengalami temper tantrum. Foto: Pixabay
Mengapa wajar terjadi? Karena dari sekian banyak ragam emosi yang mereka rasakan, ada kesulitan yang dialami untuk menjelaskannya melalui kata-kata sehingga ia beralih meluapkannya dengan berteriak, menangis, ataupun merusak benda-benda di sekitar.
Pada intinya, siapkan kesabaran yang maksimal ya, Ma.

Gejala Perkembangan yang Terlambat pada Anak Usia 2-3 Tahun

Dari seluruh tahap perkembangan di atas, Kids Health membagikan hal-hal yang harus diwaspadai terkait keterlambatan perkembangan anak. Mama-Mama bisa memperhatikan gejala, seperti:
ADVERTISEMENT
Bila ada yang ditemukan dalam diri anak, segera berkonsultasi kepada dokter untuk penanganan paling tepat.
Sekianlah yang bisa Mama bagikan kali ini. Semoga seluruh informasi tersebut dapat bermanfaat, ya.
(TMA)