Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Umur Berapa Bayi Bisa Duduk? Ini Penjelasan dan Cara Stimulasinya
27 Desember 2022 6:46 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dia juga akan terkoordinasi dengan lebih baik, jadi dia nggak akan jatuh dari tempatnya duduk, Ma.
Mengutip laman Parents, fase duduk menjadi jembatan ke tonggak utama lainnya, seperti memasuki fase MPASI, merangkak , berdiri, dan berjalan.
Keterampilan motorik kasar si kecil berperan penting saat mereka belajar duduk. Untuk mencapai pada tahap tersebut, bayi harus memiliki otot yang kuat di leher, bahu, perut, punggung, dan pinggul.
Saat bayi semakin ahli dalam menggunakan tangannya untuk berinteraksi sambil duduk, pengembangan keterampilan motorik halus juga akan muncul. Begitu dia bisa duduk sendiri, Mama tinggal menunggu waktu saja nih untuk si kecil beralih ke fase merangkak, berdiri, dan berjalan.
Lantas, umur berapa bayi bisa duduk? Simak lengkapnya berikut ini yuk, Ma!
ADVERTISEMENT
Umur Berapa Bayi Bisa Duduk
Mengutip laman Healthline, si kecil mungkin sudah bisa duduk sejak usia 6 bulan dengan sedikit bantuan untuk ke posisi duduk. Sementara untuk duduk secara mandiri biasanya mulai dikuasai bayi antara usia 7 hingga 9 bulan.
Bayi mungkin siap untuk duduk jika memiliki kontrol kepala yang lebih baik. Serta, gerakan tubuh lainnya akan lebih terkontrol dan terarah. Bayi yang siap duduk juga cenderung mendorong dirinya sendiri saat berbaring telungkup, dan mungkin jadi lebih sering berguling.
Si kecil mulai belajar duduk dalam waktu yang singkat, jika Mama memposisikannya secara tegak. Pada tahap awal, penting untuk menopang bayi agar tidak jatuh. Bayi yang mendekati tonggak duduk secara mandiri, kemungkinan besar dapat berguling ke dua arah.
ADVERTISEMENT
Beberapa bayi mungkin akan bereksperimen dengan mendorong diri mereka ke posisi seperti tripod. Dalam posisi ini, bayi duduk ditopang dengan satu atau kedua tangan di lantai. Kemungkinan bayi akan dapat menahan diri dalam posisi duduk sebelum dapat mendorong dirinya sendiri ke posisi tersebut.
Dengan latihan yang cukup, bayi akan mendapatkan kekuatan dan kepercayaan diri, dan akan segera duduk dengan lancar seperti orang dewasa.
Cara Stimulasi Bayi untuk Duduk
Memperbanyak latihan akan melancarkan duduk si kecil. Memberi kesempatan bayi untuk duduk tegak dapat membantunya mendapatkan kekuatan untuk duduk secara mandiri.
Mama-mama bisa membantu bayi untuk belajar duduk dengan cara seperti berikut ini:
1. Beri banyak latihan
Mama dapat membiarkan si kecil untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dengan berbagai pendekatan dan gerakan tubuh mereka. Tetap awasi dan jaga sekitarnya, agar bayi bisa duduk dengan aman.
ADVERTISEMENT
2. Perbanyak tummy time
Mama juga bisa loh, menaruh si kecil di lantai yang sudah dialasi playmat atau secara langsung. Memberikan banyak waktu di lantai dapat membantu menumbuhkan kemandirian bayi pada posisi duduk. Mama dapat melakukannya setidaknya 2 atau 3 kali sehari, bisa ditemani dengan mainan yang sesuai usianya.
3. Dudukkan bayi di pangkuan Mama
Mama bisa pula memposisikan si kecil dalam pangkuan atau di antara kaki Mama. Kamu bisa sambil membacakan buku, menyanyikan lagu, dan mencoba berbagai permainan agar ia tidak bosan.
4. Letakkan bantal atau pelindung
Setelah bayi sedikit lebih mandiri, letakkan bantal atau bantalan lain di sekelilingnya, saat Mama sedang mengawasi mereka berlatih di lantai.
Apakah Keterlambatan Perkembangan Membahayakan?
Semua bayi berkembang dengan kecepatan berbeda-beda. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), Mama tidak perlu khawatir jika bayi belum bisa duduk tanpa bantuan pada usia 6 bulan. Namun, bila Mama tidak yakin, dapat berkonsultasi dengan dokter untuk saran terbaik.
ADVERTISEMENT
AAP juga merekomendasikan untuk berbicara dengan dokter jika bayi terkulai atau kaku saat diletakkan dalam posisi duduk. Dokter akan melakukan penilaian fisik untuk memeriksa penyebab keterlambatan perkembangan pada si kecil.
Selain itu, Mama juga dapat berkonsultasi dengan dokter, jika bayi menunjukkan tanda-tanda keterlambatan motorik lainnya, seperti:
(ANS)