Konten dari Pengguna

VBAC Bolehkah Diinduksi? Begini Penjelasannya

21 November 2022 13:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi VBAC bolehkah diinduksi (Sumber: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi VBAC bolehkah diinduksi (Sumber: Pexels)
ADVERTISEMENT
Akhir-akhir ini metode persalinan vaginal birth after caesarean delivery (VBAC) sedang banyak diperbincangkan. Termasuk VBAC bolehkah diinduksi?
ADVERTISEMENT
Mengatur jarak kelahiran anak memang penting buat Mama-mama dan Papa-papa lakukan. Selain dari kesiapan orang tua, tentunya pertimbangan kesehatan ibu untuk hamil dan melahirkan kembali juga perlu diperhatikan.
Ternyata, cukup banyak juga Mama-mama yang pada melahirkan pertamanya melalui operasi caesar, punya keinginan untuk melakukan persalinan normal. Tapi, sebenarnya hal ini memungkinkan untuk terjadi enggak sih?
Menurut laman resmi Mayo Clinic, dalam dunia medis proses melahirkan normal usai caesar disebut juga dengan VBAC (vaginal birth after caesarean).
Mungkin beberapa Mama-mama bisa saja memilih VBAC sebagai metode persalinannya. Akan tetapi, ada beberapa kondisi yang enggak disarankan untuk melakukan ini. Pasalnya VBAC memang tidak bisa sembarangan dilaksanakan.
Lantas, gimana sih penjelasan detail mengenai VBAC? Lalu apakah pada proses VBAC bolehkah diinduksi? Apabila kamu penasaran, yuk simak penjelasan lengkapnya yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini!
ADVERTISEMENT

VBAC Bolehkah Diinduksi?

Ilustrasi VBAC bolehkah diinduksi (Sumber: Pexels)
VBAC merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan proses persalinan normal untuk ibu yang sebelumnya menjalani operasi caesar atau c-section.
Mungkin selama ini, Mama-mama mengira bahwa ibu yang pernah melakukan persalinan caesar. Mama di kehamilan selanjutnya lebih dianjurkan buat melahirkan secara caesar pula.
Padahal, menurut laman resmi American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sesungguhnya enggak masalah apabila seorang ibu ingin menjalani VBAC, asalkan kondisi kehamilan Mama-mama dalam keadaan sehat, tidak mengalami komplikasi baik pada ibu maupun janin, dan telah mendapatkan persetujuan dari dokter.
Perlu Mama-mama ketahui juga, setidaknya ibu memiliki jarak 18 bulan dari kehamilan pertama ke kehamilannya yang selanjutnya. Jika ingin melahirkan dengan VBAC. Hal ini untuk memastikan tubuh ibu hamil sudah sepenuhnya pulih sebelum kembali mengandung.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai kondisi di mana Mama-mama diperbolehkan menjalani VBAC, antara lain:
Ilustrasi VBAC bolehkah diinduksi (Sumber: Pexels)
Terlepas dari metode persalinan ini memang diperbolehkan, namun tetap saja ada risikonya yang perlu Mama-mama pertimbangkan. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, maka bisa membuka rahim robek dan bekas luka sayatan dari operasi caesar sebelumnya dapat terbuka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada beberapa hal yang perlu Mama-mama perhatikan dalam metode VBAC ini. Salah satunya adalah pasien VBAC tidak boleh menjalani induksi persalinan dengan misoprostol.
Mengutip dari Reviews in Obstetric and Ginecology misoprostol adalah prostaglandin buatan yang digunakan dalam proses induksi untuk mempercepat persalinan. Apabila induksi ini dilakukan, bisa merangsang otot-otot rahim bekerja dengan lebih kuat dan dikhawatirkan bisa berisiko buruk pada luka bekas sayatan pada perut karena operasi caesar.
Maka dari itu, apabila kamu ingin melakukan VBAC sebagai metode persalinanmu. Sebaiknya konsultasikan dulu kondisi kamu ya ke dokter. Apakah kamu aman untuk menjalani VBAC ini.
Itu dia penjelasan apakah VBAC boleh diinduksi. Semoga informasi ini bermanfaat bagimu ya!
(AN)
ADVERTISEMENT