Konten dari Pengguna

Warna Air Ketuban, Seperti Apa?

8 Februari 2022 20:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mama Rempong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi warna air ketuban (Sumber: iStock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warna air ketuban (Sumber: iStock)
ADVERTISEMENT
Menjelang kelahiran, ada beberapa hal penting yang perlu kamu pahami. Salah satunya adalah mengenai warna air ketuban.
ADVERTISEMENT
Mungkin kamu bakal bertanya-tanya, kenapa sih penting untuk mengetahui lebih detail soal air ketuban ini? Sebagaimana yang diketahui, air ketuban yang merembes menjadi salah satu pertanda bahwa waktu HPL atau hari perkiraan lahir Mama-Mama sudah semakin dekat.
Akan tetapi, masih banyak juga Mama-Mama yang tidak menyadari tengah mengalami kondisi ini. Mama juga pernah dapat cerita dari seorang teman Mama, yang tidak bisa membedakan antara keluar urine dengan merembesnya air ketuban. Waktu itu dia menganggap hanya keluar urine seperti biasa. Eh, ternyata malah sudah pecah air ketuban.
Nah, biar semakin memudahkanmu, berikut akan Mama jelaskan mengenai warna air ketuban serta beberapa informasi lainnya soal air ketuban ini. Cek informasi yang telah Mama rangkum dari berbagai sumber ini, ya!
ADVERTISEMENT

Warna Air Ketuban

Ilustrasi warna air ketuban (Sumber: iStock)
Sebenarnya apa sih cairan ketuban ini? Kalau yang pernah Mama baca dari laman Very Well Family, air ketuban adalah cairan yang mengelilingi janin dalam kandungan selama masa kehamilan. Cairan ketuban terdiri dari air, elektrolit, protein, karbohidrat, lipid, mineral, urea, serta sel-sel janin.
Selama kehamilan, janin akan dilindungi oleh cairan ketuban di dalam rahim. Cairan ketuban mempunyai fungsi yang penting buat janin selama Mama-Mama mengandung. Fungsi yang pertama adalah memberikan ruang bagi bayi untuk bergerak dan berkembang dalam kandungan. Kemudian air ketuban ini juga akan melindungi janin dari desakan atau benturan.
Cairan ketuban juga akan mengisi paru-paru selama organ pernapasannya ini berkembang. Lalu, cairan ketuban pun bisa memberikan suhu yang konsisten pada bayi, sehingga dia tetap merasa hangat.
ADVERTISEMENT
Ketika Mama-Mama sedang hamil, mungkin kamu bakal mengalami keluarnya cairan dari jalur kelahiran. Makanya kamu menjadi sulit membedakan antara keluar urine biasa, adanya cairan ketuban yang merembes, maupun keluar cairan yang lainnya.
Akan tetapi, keluarnya air ketuban umumnya tanpa bisa diprediksi dan bisa merembes kapan saja menjelang waktunya kelahiran. Beda halnya dengan urine yang sebenarnya masih bisa untuk Mama-Mama tahan untuk keluar.
Lantas, seperti apa sih warna air ketuban yang normal? Menurut laman March of Dimes, air ketuban umumnya berwarna bening atau kekuningan. Air ketuban yang normal juga biasanya tidak berbau.
Namun, Mama-Mama juga bisa mendapati air ketuban berwarna hijau yang menandakan adanya meconium atau kondisi di mana bayi telah buang air besar pertama kalinya saat berada di kandungan.
Ilustrasi warna air ketuban (Sumber: iStock)
Ketika bayi mengeluarkan meconium di dalam rahim ini, bisa saja kotorannya masuk ke paru-paru melalui ketuban. Kalau dibiarkan, hal ini bisa menyebabkan masalah pernapasan yang serius yang biasa disebut juga dengan sindrom aspirasi meconium.
ADVERTISEMENT
Beberapa bayi yang pada cairan ketubannya diketahui mengandung meconium ini mungkin memerlukan perawatan segera usai lahir guna mencegah adanya komplikasi lainnya.
Kemudian, apabila air ketuban ibu hamil berwarna cokelat atau bahkan kemerahan, bisa jadi air ketuban tersebut telah bercampur dengan darah. Kondisi ini bisa menandakan adanya pendarahan dalam rahim. Bisa dibilang, air ketuban yang berwarna cokelat atau kemerahan merupakan gejala yang berbahaya, karena sebagai salah satu tanda adanya kematian janin atau kelahiran prematur.
Dilansir laman Healthline, pada ibu hamil di atas usia 36 minggu, umumnya akan mempunyai tingkat cairan ketuban dari 400-1200 ml. Mama-Mama perlu waspada apabila air ketuban ini merembes di bawah usia kehamilan 36 minggu. Bisa jadi terdapat gangguan atau komplikasi pada janin.
ADVERTISEMENT
Pasalnya kebocoran air ketuban juga dapat berbahaya pada janin, mulai dari menyebabkan kelahiran prematur, cacat lahir, hingga kematian bayi.
Itulah dia penjelasan mengenai warna air ketuban serta informasi lainnya seputar air ketuban. Apabila terdapat kendala mengenai air ketuban atau masalah kesehatan lainnya menjelang waktunya melahirkan. Jangan tunda lagi untuk segera mendatangi dokter ya, Ma. Untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
(AN)