news-card-video
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Santri: Pilar Pembangunan Bangsa

Mambaul Khoiriyah
Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surabaya
16 Maret 2025 2:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Mambaul Khoiriyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar 1. https://www.pexels.com/id-id/foto/29343888/
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. https://www.pexels.com/id-id/foto/29343888/
ADVERTISEMENT
Santri adalah anak bangsa yang digembleng di pesantren hingga menjadi insan tangguh yang kini menjadi tulang punggung perubahan di berbagai lini kehidupan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pesantren bukan sekadar tempat belajar agama. Di balik dinding-dinding sederhana dan kehidupan yang jauh dari gemerlap modernitas, tersimpan kekuatan luar biasa yang telah melahirkan generasi tangguh pembawa perubahan. Ribuan santri dari Sabang hingga Merauke mengukir prestasi dan memberikan sumbangsih nyata bagi kemajuan Indonesia.
Tahukah Anda bahwa sebelum negeri ini merdeka, para santri telah berada di garis terdepan perjuangan? Ketika Resolusi Jihad dikumandangkan oleh KH. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945, ribuan santri bergerak dengan semangat membara mempertahankan kemerdekaan yang baru saja diproklamasikan. Bukan kebetulan jika tanggal 22 Oktober kini diabadikan sebagai Hari Santri Nasional, pengakuan negara atas peran vital mereka dalam sejarah bangsa.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan digitalisasi, pesantren tidak lagi identik dengan ketertinggalan. Kini, banyak pesantren telah bertransformasi menjadi lembaga pendidikan modern dengan fasilitas teknologi mutakhir, namun tetap mempertahankan nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi pendidikan karakter.
ADVERTISEMENT
Para santri masa kini dengan cerdas memadukan kearifan tradisional dengan kemajuan zaman. Mereka menguasai ilmu agama sekaligus terampil mengoperasikan teknologi. Mereka menjunjung tinggi tradisi sambil berinovasi menciptakan solusi-solusi kreatif bagi permasalahan kontemporer. Inilah keunggulan santri: kemampuan beradaptasi tanpa tercerabut dari akar budaya dan nilai spiritual yang menjadi pegangan hidup.
"Rahmatan lil 'alamin" — rahmat bagi seluruh alam — bukan sekadar slogan bagi para santri. Prinsip ini menjadi nafas kehidupan yang diterapkan dalam interaksi sosial sehari-hari. Melalui tradisi Bahtsul Masa'il (forum diskusi pemecahan masalah), santri dilatih untuk menghargai perbedaan pendapat dan mencari solusi melalui dialog yang konstruktif.
Di era di mana intoleransi dan radikalisme mengancam persatuan bangsa, santri tampil sebagai benteng kokoh penjaga nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Mereka mampu menjembatani perbedaan dan menjadi perekat sosial yang mengikat beragam kelompok masyarakat dalam bingkai persatuan.
ADVERTISEMENT
Santri bukan hanya mahir dalam urusan agama. Lihat saja bagaimana alumni pesantren kini bertebaran di berbagai bidang strategis: ekonomi, politik, pendidikan, dan teknologi. Kehadiran mereka membawa warna berbeda, menyuntikkan nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan, dan pengabdian dalam kepemimpinan mereka.
Sosok seperti Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, adalah bukti nyata bagaimana alumni pesantren mampu memimpin dengan integritas. Sebagai alumni pesantren yang didirikan KH. Hasyim Asy'ari, beliau menunjukkan bahwa kepemimpinan yang dilandasi nilai-nilai pesantren dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
Bayangkan jika ribuan santri yang saat ini menimba ilmu di pesantren mengambil peran aktif dalam pembangunan bangsa. Dengan karakter tangguh, kecerdasan spiritual dan intelektual, serta jiwa pengabdian yang kuat, mereka akan menjadi motor penggerak kemajuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan potensi besar ini, kita perlu mendukung peningkatan kualitas pendidikan pesantren, memperluas akses teknologi, dan memperkuat jaringan kolaborasi antara pesantren dan berbagai elemen masyarakat. Dengan semangat "cinta tanah air sebagian dari iman," santri akan terus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat.
Santri bukan sekadar produk pendidikan pesantren. Mereka adalah aset bangsa, pembawa keberkahan, dan penjaga nilai-nilai luhur yang menjadi fondasi kemajuan Indonesia. Mari kita berikan dukungan dan kepercayaan kepada mereka untuk memimpin perubahan demi masa depan yang lebih baik.
Mambaul Khoiriyah Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Surabaya