Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Seharusnya Pengganti Whatsapp Adalah Karya Anak Bangsa
23 Januari 2021 19:52 WIB
Tulisan dari Imam Sudrajat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Aplikasi telegram yang belakangan viral dan ramai diperbincangkan akan menjadi pengganti aplikasi jejaring online Whatsapp, merupakan perwujudan akan ketidakseriusan dan ketidaksinkronan sesama anak bangsa untuk menciptakan kemandirian. Lalu, kenapa aplikasi telegram yang diangkat sebagai pengganti Whatsapp, padahal ada aplikasi jejaring online buatan anak bangsa yang tidak kalah canggihnya, dan bisa menjadi pilihan untuk menggantikan whatsapp yang tidak lagi aman dan nyaman dalam pemakaiannya.
ADVERTISEMENT
Beberapa aplikasi buatan anak negeri, seperti Hi app buatan Tyovan Ari Widagdo, Callind yang rebranding menjadi Cakratalk karya Novi Wahyuningsih asal Kebumen, PeSankita Indonesia, LiteBiG Messenger yang dikembangkan oleh developer asal Jakarta, Catfiz Messenger yang dikembangkan oleh developer asal Surabaya. Aplikasi - aplikasi tersebut yang seharusnya diangkat dan diekspos menjadi alternatif pengganti Whatsapp.
Padahal, jika kita mengangkat dan menggunakan aplikasi buatan anak bangsa, maka multiplier effect dan spillover manfaat dari penggunaan aplikasi anak bangsa tersebut akan tercipta. Karena sudah barang tentu keuntungannya akan lebih banyak berputar di dalam negeri.
Sedangkan, jika kita mempromosikan dan menggunakan aplikasi buatan bangsa lain, tentunya keuntungannya akan lebih banyak mengalir ke luar negeri. Dan bangsa kita hanya akan gigit jari, bahkan bisa membahayakan negara karena data negara yang sifatnya rahasia bisa bocor kemana - mana. Jadi dari segi keamanan datanya akan lebih safe, jika kita menggunakan aplikasi yang dibuat bangsa sendiri daripada kita menggunakan telegram untuk menggantikan whatsapp.
ADVERTISEMENT
***
Jika kita masih ingat pelajaran Pendidikan Pancasila saat duduk di bangku sekolah dasar, saling mendukung dan mempromosikan karya sesama anak bangsa merupakan bentuk gotong royong yang menjadi nilai luhur bangsa kita. Gotong royong adalah istilah Indonesia untuk bekerja bersama-sama demi mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Sehubungan dengan itu, para pemangku kepentingan termasuk warganet, seyogianya bergotong royong mendukung aplikasi jejaring online buatan anak bangsa, yang bisa menjadi tonggak bangkitnya karya anak bangsa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri, karena dengan begitu akan menciptakan dampak positif pada ekonomi kerakyatan sekaligus menjadi penggerak roda perekonomian suatu bangsa.
Cukuplah, sikap acuh tak acuh para pemangku kepentingan kepada karya - karya anak bangsa yang brilian nan cerdas itu, menjadi masa lalu untuk dunia informasi dan teknologi di negeri ini.
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi pun seyogianya memberikan ruang yang seluas - luasnya untuk para startup jejaring online buatan anak bangsa, agar bisa menyasar pasar yang lebih besar, dengan cara mempromosikannya, kemudian melakukan riset pengembangan aplikasi, yang akhirnya membutuhkan kolaborasi dan elaborasi antar lembaga, seperti dengan Kementerian Riset dan Teknologi ataupun lembaga lainnya.
Yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan perlindungan kepada karya – karya anak bangsa tersebut, berupa pemberian Hak Atas Kekayaan Intelektual oleh Kementerian Hukum dan Ham. Disamping itu, influencer juga berperan memperkenalkan dan mempromosikan karya – karya anak bangsa tersebut kepada masyarakat luas, sehingga masyarakat bisa memilih startup aplikasi jejaring online karya anak bangsa mana yang akan digunakan.
ADVERTISEMENT
Bila perlu, pemerintah menerapkan kebijakan dan peraturan yang lebih mengikat masyarakat untuk menggunakan aplikasi jejaring online buatan anak bangsa, jika ingin kemandirian bangsa bisa segera terejawantahkan, bukan hanya retorika dan lip service belaka.
Demikian juga dengan karya –karya anak bangsa dibidang lainnya, yang semestinya diberikan ruang yang seluas - luasnya. “Karena jika bukan bangsanya sendiri, lalu siapa lagi yang akan menghargai karya anak bangsa tersebut?”, dengan demikian perwujudan nilai – nilai luhur dari gotong royong untuk membangun ekonomi kerakyatan menuju Indonesia Hebat pun akan tercapai.
Sudah sepertiga abad lamanya bangsa ini merdeka, semestinya bisa menjadi bangsa yang semakin produktif, bukan lagi menjadi bangsa yang konsumtif dan selalu membangga - banggakan karya bangsa lain. Padahal produk bangsa sendiri juga tidak kalah canggih dan bisa diandalkan.
ADVERTISEMENT
Contohnya, aplikasi PeSankita Indonesia, yang beberapa fiturnya bisa bersaing dengan telegram, misalnya pengaturan pesan otomatis terhapus, pencegahan screenshot pesan, hingga enkripsi pesan.
Selain itu, aplikasi liteBIG messenger yang dapat memuat sepuluh ribu orang dalam satu group. Ada juga fitur untuk dapat menghapus dan mengedit pesan yang terkirim. Tak cukup sampai disitu, aplikasi ini juga menyediakan fitur update berita dan pembayaran pulsa serta tagihan.
Selanjutnya, aplikasi Catfiz Messenger yang bisa melakukan panggilan suara dalam aplikasi, dan fitur berbagi file hingga 500MB, jika hendak lebih ada juga layanan cloud lewat fitur Fizzlink yang bisa digunakan
Sebenarnya aplikasi buatan anak bangsa tersebut, tidak kalah canggih dan malah lebih unggul dari buatan bangsa lain, tinggal bagaimana para pemangku kepentingan memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada karya anak bangsa untuk berkembang.
ADVERTISEMENT
Bayangkan jika aplikasi jejaring buatan anak bangsa itu digunakan oleh rakyat Indonesia yang populasi penduduknya terbesar keempat di dunia, dan dengan jumlah pengguna internet yang mencapai seratus sembilan puluh enam juta tujuh ratus ribu jiwa. Jika seratus sembilan puluh juta jiwa saja memakai apliasi jejaring online buatan anak bangsa, berapa banyak manfaat dan dampak ekonomi yang ditimbulkan untuk kemandirian dan kemajuan bangsa kita?
Oleh karena itu, mari mulai saat ini, jangan lagi mengangkat dan mempromosikan telegram, signal serta aplikasi apapun buatan bangsa lain untuk menggantikan whatsapp. Mari secara bersama-sama dan semarak, kita viralkan teknologi jejaring online karya anak bangsa, seperti Cakratalk, PeSankita Indonesia, LiteBiG Messenger, Catfiz Messenger dan karya anak bangsa lainnya, supaya bisa digunakan masyarakat luas sehingga tercipta kemandirian dan kedaulatan bangsa!.
ADVERTISEMENT