Konten dari Pengguna

Nelayan Dilarang Beraktifitas di Sekitaran Guguran Lava Karangetang

Tim Manado Bacirita
1001 Media Partner kumparan
11 Februari 2019 18:21 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Manado Bacirita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guguran Lava Gunung Karangetang di Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara telah mencapai pantai. Kondisi ini harus diwaspadai para nelayan, karena guguran lava ini memiliki suhu mencapai 400 derajat celcius
zoom-in-whitePerbesar
Guguran Lava Gunung Karangetang di Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara telah mencapai pantai. Kondisi ini harus diwaspadai para nelayan, karena guguran lava ini memiliki suhu mencapai 400 derajat celcius
ADVERTISEMENT
LUNCURAN Lava Panas Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, yang telah mencapai pantai, harus diwaspadai nelayan. Pasalnya, walaupun sudah berada jauh dari puncak erupsi, suhu lava yang sampai ke pantai masih ada di kisaran 400 derajat celcius.
ADVERTISEMENT
Selain itu, jarak radius paparan panas dari luncuran lava itu mencapai 100 hingga 200 meter, dengan kecepatan luncuran yang tak bisa diprediksikan.
“Sekarang luncuran lava sudah sampai ke pantai, makanya kami telah mengeluarkan rekomendasi agar beberapa ratus meter dari garis pantai untuk tidak di lewati para nelayan, karena mengantisipasi awan panas yang bisa terjadi secara tiba-tiba,” ungkap Kepala Sub Bidang Mitigas Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Devy Kamil Syahbana, Minggu (10/02) malam saat memimpin rapat tim tanggap darurat daerah.
Kata Syahbana, Pemerintah daerah harus terus mengimbau para nelayan untuk tidak berlayar lagi di radius 500 meter dari bibir pantai tempat luncuran lava tersebut.
ADVERTISEMENT
Sekadar diinformasikan, erupsi Gunung Karangetang yang terjadi pada 2 Februari 2019 lalu, masih menyisakan guguran-guguran lava dan juga lontaran material panas. Lava ini juga menutup satu-satunya akses jalan darat menuju Kampung Batubulan, Kecamatan Siau Barat Utara.
Ada 213 jiwa yang diungsikan dari rumah mereka, karena berada dekat dengan jalur leleran lava. Sementara, 400-an lebih orang di Kampung Batubulan terisolir karena akses jalan darat rusak.
Franky Salindeho