Protes Guru Kesayangan Pindah Tugas, Siswa di Minut Pilih Botak

Tim Manado Bacirita
1001 Media Partner kumparan
Konten dari Pengguna
16 Februari 2019 22:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Manado Bacirita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
GURU KESAYANGAN: Anak-anak memilih untuk menggunduli rambut mereka, sebagai bentuk protes kepindahan guru kesayangan mereka Ferry Lengkong, yang diangkat menjadi Kepala Sekolah di Minahasa Utara. (foto: facebook ferry lengkong)
zoom-in-whitePerbesar
GURU KESAYANGAN: Anak-anak memilih untuk menggunduli rambut mereka, sebagai bentuk protes kepindahan guru kesayangan mereka Ferry Lengkong, yang diangkat menjadi Kepala Sekolah di Minahasa Utara. (foto: facebook ferry lengkong)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SAAT ini viral beredar aksi pemukulan terhadap guru yang dilakukan para siswa. Aksi ini mendapatkan kecaman, karena guru adalah pendidik dan tak layak diperlakukan semena-mena apalagi dengan cara kekerasan.
ADVERTISEMENT
Namun, berbeda dengan yang terjadi di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Ramai-ramai, belasan siswa dari SD Inpres Wusa, Kecamatan Talawaan, menggunduli rambut mereka. Aksi yang dilakukan, para siswa kelas V dan VI ini, merupakan bentuk protes, guru kesayangan mereka pindah tugas.
Aksi ini sendiri dilakukan pada tanggal 23 Januari 2019 lalu. Seluruh siswa laki-laki kelas V dan VI, menggunduli rambut karena mengaku jika begitu sayang dengan Ferry Lengkong, guru yang pindah tugas karena menjadi Kepala Sekolah di SD Negeri Talawaan.
"Memang pak guru itu orang yang tegas dan sering marah. Tapi, dia baik hati sekali kepada kami. Kami protes, karena kami merasa jika didampingi pak Ferry, kami siap mengikuti ujian yang tidak lama lagi dilaksanakan," tutur Jerry dan beberapa rekan lainnya, siswa yang ditemui, Sabtu (16/2).
ADVERTISEMENT
Sementara, Ferry Lengkong, guru yang dimaksud, menceritakan jika saat aksi tersebut, dirinya memang kaget. Menurutnya, dia baru sadar jika anak-anak melakukan protes dengan menggunduli rambut mereka, satu hari setelah dirinya dilantik menjadi Kepala Sekolah.
"Saya dilantik tanggal 23 Januari. Keeseokan hari saat ke sekolah, saya lihat anak-anak sudah gundul. Rupanya itu bentuk protes karena mereka tidak ingin saya pindah," ujar Ferry.
Ferry mengaku begitu terharu dengan sikap yang ditunjukan anak-anak tersebut. Namun menurut Ferry, dirinya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang harus siap ditempatkan di mana saja.
"Saya beri pengertian agar mereka bisa membuktikan jika mereka bisa menjadi yang terbaik," tutur Ferry kembali.
Fin (kontributor)/isa anshar jusuf