3 Narapidana Dirawat Usai Kerusuhan di Lapas Tuminting Manado

Konten Media Partner
12 April 2020 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil ambulance yang membawa seorang narapidana yang terkena lemparan batu di bagian kepala (foto: febry kodongan/manadobacirita)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil ambulance yang membawa seorang narapidana yang terkena lemparan batu di bagian kepala (foto: febry kodongan/manadobacirita)
ADVERTISEMENT
Sebanyak Tiga Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Manado yang mengalami luka-luka, saat ini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Manado. Satu diantara dua Napi tersebut mengalami luka tembak di bagian dada sebelah kanan.
ADVERTISEMENT
"Ada tiga yang sedang dirawat. Cuma tiga itu aja," ucap Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sulawesi Utara, Lumaksono SH.MH, Minggu (12/4).
Lumaksono menjelaskan, para narapidana yang dirawat saat ini mengalami luka karena benturan dan satu napi yang terluka karena kena tembak.
"Jadi yang kena tembak itu hanya satu, dan yang dua itu kena benturan," tutur Lumaksono.
Khusus untuk narapidana yang terkena tembakan, Lumaksono mengaku masih melakukan penyelidikan oleh tim dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Sementara dalan penyelidikan dari Divisi kenapa sampai ada luka tembak. Itu musti diklarifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara. Nanti setelah hasil visum, baru kita tanyakan. Saat ini datanya belum ada," tutur Lumaksono.
Sementara, Kabid Humas Polda Sulawesi Utara, Kombes Pol Julest Abast mengatakan, saat ini pihaknya akan melakukan pengecekan ulang terkait dengan jika ada warga binaan di Lapas tersebut yang terkena tembak. Pasalnya, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan jika ada yang terkena luka tembak.
ADVERTISEMENT
"Kami crosscheck lagi, karena belum ada laporan tentang luka tembak. Kami akan tanyakan lagi apakah benar kejadian tersebut akibat luka tembak," tutur Abast.
Menurut Abast, pihaknya juga perlu menggarisbawahi jika aksi back up yang dilakukan kepolisian saat kerusuhan di Lapas sudah sesuai dengan SOP yang berlaku.
"Saya perlu garis bawahi jika apa yang kami lakukan di Lapas pada kemarin malam itu sudah sesuai SOP dan tidak ada peluru tajam yang digunakan. Kami di Lapas hanya lakukan back up dan itu sudah sesuai prosedur," tutur Abast kembali.
febry kodongan
***
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!