4 Kejanggalan Pasien di Manado Diduga Dicovidkan Rumah Sakit

Konten Media Partner
23 Juli 2021 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase video yang dibagikan oleh Wuland Marentek tentang dugaan ibunya yang 'dicovidkan' rumah sakit. (foto: capture video)
zoom-in-whitePerbesar
Kolase video yang dibagikan oleh Wuland Marentek tentang dugaan ibunya yang 'dicovidkan' rumah sakit. (foto: capture video)
ADVERTISEMENT
MANADO - Postingan akun facebook Wuland Marentek tentang ibunya yang diduga 'dicovidkan' rumah sakit, menjadi viral di media sosial. Belasan ribu orang telah membagikan cerita yang diunggahnya dengan disertai dua buah video yang membuat dirinya menduga jika ibunya telah 'dicovidkan' tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang membuat Wuland merasa janggal, adalah para tenaga kesehatan yang merawat ibunya tidak menggunakan APD, padahal ibunya telah divonis terpapar COVID-19, sesaat sebelum dirinya meninggal dunia.
"Video tim medis diambil ketika kami merasa kenapa sudah divonis positif (COVID-19), tapi para medis tidak memakai APD lengkap. Makanya kita (saya) beranikan ambil video, karena kalau cuma koar-koar, nanti tanpa bukti akan dibilang hoax," ujar Wuland, saat dihubungi manadobacirita, Jumat (23/7).
Berikut sejumlah kejanggalan Wuland yang mendasari dugaan jika ibunya 'dicovidkan' oleh rumah sakit.
1. Divonis positif COVID-19, tapi dokter yang menangani tidak memakai APD lengkap
Wuland Marentek, mengambil video bagaimana dokter yang menangani ibunya yang sudah divonis COVID-19, tidak menggunakan APD lengkap layaknya dokter-dokter yang menangani pasien COVID-19.
ADVERTISEMENT
2. Divonis positif COVID-19, tapi dibiarkan di ruang bersama pasien lainnya
Wuland Marentek, anak dari Pasien di Manado diduga Dicovidkan Rumah Sakit, mengaku jika walaupun sudah divonis positif COVID-19, ibunya tidak pernah dipindah ruangan ke ruang isolasi dan tetap berada di salah satu bangsal bersama pasien lainnya. Selain itu, keluarga juga tidak disuruh menjauh dan bisa tetap mendampingi walaupun tanpa menggunakan pakaian APD.
3. Kamar yang Ditempati Tidak Pernah Disterilkan
Ruangan yang digunakan oleh ibu dari Wuland Marentek, yang divonis COVID-19 sesaat sebelum meninggal, tidak pernah disterilkan oleh rumah sakit. Bahkan, ketika ibunya sudah dipindahkan ke ruang jenazah, tak ada aksi sterilisasi yang dilakukan, termasuk pasien lain yang sekamar dengan jenazah, tidak dipindahkan ke tempat lain.
ADVERTISEMENT
4. Rumah Sakit Berbohong Soal Jadwal Pasien Dirawat
Rumah sakit menginfokan ke Pemerintah Daerah dalam hal ini Puskesmas di tempat tinggal jenazah, jika tanggal masuk pasien adalah satu hari sebelum meninggal dan telah dinyatakan COVID-19. Padahal, almarhumah sudah masuk dan mendapatkan perawatan intensif sejak tanggal 16 Juli 2021, dan bukan berada di ruangan isolasi, melainkan di ruang bersama pasien lain dengan kategori penyakit kanker.
Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara, mengaku telah meneruskan persoalan ini ke pihak rumah sakit yang menjadi viral tersebut.
"Sudah diteruskan ke manajemen rumah sakit. Dan mereka sudah aware ada kasus ini dan sementara diinvestigasi. Nanti ada klarifikasi dari rumah sakit," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, dr Steaven Dandel, Jumat (23/7).
ADVERTISEMENT
tim manadobacirita