800 Jemaat Padati Ibadah Pengucapan Syukur di Gereja GMIM Bumorik Manado

Konten Media Partner
25 September 2022 10:21 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ibadah pengucapan syukur di Gereja GMIM Bukit Moria Rike (Bumorik) Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (25/9).
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ibadah pengucapan syukur di Gereja GMIM Bukit Moria Rike (Bumorik) Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (25/9).
ADVERTISEMENT
MANADO - Sebanyak 800 jemaat memadati ibadah pengucapan syukur yang digelar di Gereja GMIM Bukit Moria Rike (Bumorik) Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Minggu (25/9) hari ini.
ADVERTISEMENT
Prosesi ibadah pengucapan syukur di salah satu Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) ini, diawali dengan para Pelayanan Khusus (Pelsus) membawa persembahan berupa bahan natura ke dalam gedung Gereja. Bahan natura ini nantinya dibagikan kepada jemaat.
Dalam ibadah tersebut, Pendeta Azer Esau yang menjadi khadim membawakan ayat dari kitab Ulangan 26 ayat 1 sampai 11, yang berisi tentang pengucapan syukur kepada Tuhan atas berkat yang diberikan oleh Tuhan dari bumi yang diciptakannya.
Pelayan khusus Gereja GMIM Bumorik Manado membawa bahan natura ke gereja.
"Maka haruslah engkau membawa hasil pertama dari bumi yang telah kau kumpulkan dari tanahmu yang diberikan kepadamu oleh Tuhan Allahmu, dan haruslah engkau menaruhnya dalam bakul, kemudian pergi ke tempat yang akan dipilih Tuhan Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana," khotbah Pendeta Azer mengutip kitab Ulangan 26 ayat 2.
ADVERTISEMENT
"Dan di sinilah kita. Mengucapkan syukur memberikan hasil pertama yang kita dapatkan dari berkat yang diberikan Tuhan," kata Pendeta Azer kembali.
Sementara itu, dalam ibadah ini, seluruh pelayan khusus (Pelsus) gereja tampak menggunakan pakaian adat khas daerah sebagai bentuk keterwakilan asal dari para Pelsus yang kini tinggal di Kota Manado.
Pelsus Gereja GMIM Bumorik Manado berpakaian adat saat mengikuti ibadah pengucapan syukur.
Pada ibadah kali ini, juga dirangkaikan dengan agenda baptisan kudus untuk anak-anak, serta ada tampilan paduan suara yang dibawakan oleh para jemaat.
Ibadah pengucapan syukur sendiri merupakan tradisi warga di Minahasa saat panen tiba sebagai bentuk syukur atas berkat yang diberikan Tuhan. Belakangan, kegiatan pengucapan syukur dilaksanakan di Gereja sebelum kemudian dilanjutkan di rumah masing-masing bersama dengan keluarga.
febry kodongan
ADVERTISEMENT