Konten Media Partner

91 Galon Minyak Tanah Bersubsidi Diamankan Lanal Tahuna di Kapal Barcelona

25 Februari 2020 7:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
91 galon minyak tanah bersubsidi yang akan diselundupkan dan dijual ke Kota Manado, berhasil diamankan Pangkalan Angkatan Laut Tahuna, Sulawesi Utara
zoom-in-whitePerbesar
91 galon minyak tanah bersubsidi yang akan diselundupkan dan dijual ke Kota Manado, berhasil diamankan Pangkalan Angkatan Laut Tahuna, Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tahuna, di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sabtu (22/2) akhir pekan lalu, berhasil menggagalkan dugaan penyeludupan Minyak Tanah bersubsidi dari Pelabuhan Tahuna ke Manado.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 91 galon dengan masing-masing galon berisi 25 liter siap untuk dikirim ke Kota Manado, lewat kapal motor Barcelona.
Komandan Lanal Tahuna Kolonel Laut (P) Donny Aribowo menyebutkan, keberhasilan pengungkapan penyelundupan minyak tanah bersubsidi ini, dikarenakan informasi yang diberikan oleh masyarakat.
"Jadi informasinya itu dari masyarakat. Saat menerima informasi ini, Tim Second Pleet Quick Respon Lanal Tahuna langsung turun lapangan, cek kebenaran informasi tersebut. Dan ternyata benar. Ada 92 galon yang akan diselundupkan lewat Kapal Motor Barcelona yang akan berangkat ke Manado,” ujar Aribowo, Selasa (25/2).
Dikatakan Aribowo, galon-galon berisi minyak tanah bersubsidi ini, saat ditemukan langsung diamankan untuk menjadi barang sitaan, yang kemudian disimpan di markas Lanal Tahuna.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita akan serahkan ke kepolisian untuk proses lanjutnya," tutur Aribowo.
Sementara, Aribowo mengaku jika praktik penyelundupan minyak tanah bersubsidi ke Kota Manado, memang cukup menggiurkan. Pasalnya, harga jual minyak tanah di Kota Manado yang tak lagi bersubsidi mencapai Rp 11 ribu per liter. Sementara, untuk yang bersubsidi hanya dibeli dengan harga Rp 4 ribu per liter.
"Tentunya ini melanggar aturan. Kasihan, masyarakat yang benar-benar membutuhkan minyak tanah, tapi kehabisan stok karena ternyata diborong para pelaku penyelundupan ini. Untuk itu, saya berharap masyarakat dapat terus membantu dengan menginformasikan apabila menemui praktik seperti ini (penyelundupan),” ujar Aribowo kembali.
franky salindeho