news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Ada 8 Polisi di Tambang Ratatotok Saat Anggota Brimob Diduga Tembak Warga

11 Maret 2025 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polda Sulawesi Utara saat menggelar konferensi pers terkait kasus penembakan yang menewaskan warga di Tambang Alason Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Selasa (11/3).
zoom-in-whitePerbesar
Polda Sulawesi Utara saat menggelar konferensi pers terkait kasus penembakan yang menewaskan warga di Tambang Alason Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Selasa (11/3).
ADVERTISEMENT
MANADO - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) secara resmi mengumumkan hasil penyelidikan sementara terkait dengan kasus penembakan seorang warga bernama Fernando Tongkotow asal Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), yang diduga dilakukan anggota Brimob.
ADVERTISEMENT
Dalam jumpa pers yang dilaksanakan Selasa (11/3), Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Bahagia Dachi, menyebutkan jika ada delapan orang anggota Polda Sulut yang berada di tambang yang menjadi lokasi kejadian saat penembakan itu.
“Bidang Propam Polda Sulut melakukan pemeriksaan terhadap delapan personel kepolisian yang diduga berada di TKP di area lokasi tambang Alason Ratatotok di Kabupaten Minahasa Tenggara," ujar Bahagia.
Menurut Bahagia, setelah kejadian, pihak Direktorat Reskrimum dan Direktorat Reskrimsus Polda Sulut langsung menuju ke tempat kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), serta melakukan autopsi terhadap korban meninggal.
Dijelaskan Bahagia, selain korban meninggal, ada juga dua korban lain pada saat kejadian, yaitu Christian Suoth tertembak di kaki dan David Tontey yang luka-luka akibat terjatuh.
ADVERTISEMENT
“Dalam hal ini, kasus terus berproses di Bidang Propam. Dan pak Kapolda sudah perintahkan jika anggota kita melakukan pelanggaran, maka kita akan jatuhkan hukuman seberat-beratnya,” ujar Bahagia.
"Namun mohon juga buat masyarakat supaya bisa bersabar agar proses ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal," ujar Bahagia.
Sementara itu, kejadian ini berawal ketika gerombolan warga yang mencapai puluhan orang mendatangi lokasi tambang rakyat yang ada di Alason Ratatotok, sembari membawa berbagai senjata tajam seperti pedang samurai, parang dan senapan angin.
Mereka ini diduga akan melakukan pencurian hasil tambang dan juga peralatan pendukung di lokasi tambang.
Anggota kepolisian yang saat itu bertugas untuk mengamankan kericuhan, awalnya telah berupaya menyampaikan teguran, namun masyarakat enggan mengindahkan teguran tersebut dan terus merangsek naik sehingga keadaan menjadi tak terkendali.
ADVERTISEMENT
Karena situasi yang tak terkendali itu, akhirnya anggota kepolisian melepaskan tembakan peringatan hingga beberapa kali untuk mengingatkan warga agar tidak lagi melakukan kericuhan.
“Anggota kita berusaha menyampaikan secara baik kepada masyarakat, tetapi karena tidak diindahkan, maka anggota kita melepaskan tembakan peringatan beberapa kali. Dan saat itu masa tidak bisa dibendung, anggota kita terdesak maka terjadilah penembakan,” ujar Bahagia.