Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Ada Pelatihan Bahasa Isyarat di Peringatan Hari Tuli Nasional di Kota Manado
12 Januari 2025 0:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Peringatan Hari Tuli Nasional tahun 2025 di Kota Manado , Sulawesi Utara (Sulut), digelar oleh sejumlah organisasi gabungan di Taman Kesatuan Bangsa (TKB), Sabtu (11/1).
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan yang mengangkat tema 'Sulut Rumah Ramah Tuli' ini, diisi dengan sejumlah agenda seperti pelatihan bahasa isyarat untuk masyarakat, dan juga bazaar kelompok disabilitas di Sulut.
Jois Lolowang, Ketua Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Sulut, mengatakan jika kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memperjuangkan kesempatan pendidikan, pekerjaan dan aksesibilitas yang sama untuk para tunarungu.
Dikatakannya, saat ini sangat minim aksesibilitas tunarungu di sektor pendidikan maupun pekerjaan, padahal ini merupakan persoalan klasik yang belum tuntas diperhatikan pemerintah dan pemangku kebijakan.
“Dengan adanya kegiatan ini, kita kampanyekan soal kesempatan pendidikan, pekerjaan dan aksesibilitas itu. Kita juga sampaikan tentang kesetaraan bahasa isyarat agar dapat menciptakan rasa aman dan nyaman, terutama terbebas dari diskriminasi terhadap siapa pun, khususnya teman-teman tuli,” ujar Jois.
ADVERTISEMENT
Sementara, Dea Christy, Head Creative We Organizer Independent (WOI), sebagai pelaksana kegiatan, menyebutkan jika kampanye seperti ini penting dilakukan untuk mengedukasi masyarakat sehingga paham tentang bagaimana kondisi yang dialami tunarungu.
Dea menjelaskan, diskriminasi terhadap kelompok disabilitas masih kerap terjadi, apalagi di era digital saat ini, sehingga perlu langkah konkret untuk melawan stigma negatif itu.
“Harapannya banyak yang terpanggil dan ingin belajar lebih dalam (bahasa isyarat), sehingga Sulut Rumah Ramah Tuli dapat diwujudkan bersama, terlebih khusus untuk kawula-kawula muda,” ujar Dea kembali.