Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
AJI Manado Ajak Kolaborasi Berbagai Lembaga dan Organisasi Lawan Disinformasi
4 September 2023 8:55 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mendapat dukungan dari Google News Initiative serta Cek Fakta, AJI Manado mengundang 30 perwakilan organisasi keagamaan, mahasiswa dan masyarakat sipil di Sulawesi Utara (Sulut) untuk mengikuti FGD yang dilakukan dalam dua sesi tersebut.
Ketua AJI Manado, Fransiskus Marcelino Talokon, menjelaskan jika kegiatan ini memiliki tujuan utama agar tercipta kolaborasi antara semua pihak dalam melawan disinformasi atau informasi salah yang mengancam keberagaman di Indonesia, terutama jelang Pemilu 2024.
"AJI melihat dampak besar disinformasi sangat besar terutama kepada masyarakat. Jelang Pemilu 2024, penyebaran disinformasi akan kembali meningkat, sehingga langkah awal yang coba dilakukan adalah dengan bersama-sama atau berkolaborasi melawan hal itu," ujar Fransiskus.
Sementara, dalam FGD itu, Ketua Bidang Internet AJI Indonesia, Adi Marsiela, menyajikan beberapa data dan fakta tentang disinformasi atau hoax yang ada. Menurutnya, berdasarkan pengalaman Pemilu 2019, terjadi peningkatan disinformasi yang sangat tinggi, yang akhirnya berdampak hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Ada hoax yang evergreen atau selalu ada, maupun momentum atau mengikuti situasi yang sedang berkembang. Namun yang pasti, hoax itu mengancam banyak aspek, sehingga kita perlu membentuk kolaborasi untuk mencegah hal (hoax) itu dampaknya menjadi besar," ujar Adi.
Menurutnya, penyebaran hoax atau disinformasi tak mengenal usia, jabatan maupun pendidikan. Bahkan menurutnya, beberapa kasus, banyak hoax itu justru disebarkan oleh orang berpendidikan tinggi karena tak terlebih dahulu memeriksa fakta yang ada dalam informasi palsu itu.
"Untuk itu, kami melihat perlu adanya kolaborasi terkait melawan disinformasi ini," kata Adi.
Dalam diskusi ini, para peserta diajak berpartisipasi aktif dan menyampaikan pendapat mereka terkait dengan dampak buruk yang timbul akibat disinformasi atau hoax, langkah mengantisipasi, kemudian bagaimana langkah organisasi menghadapi beredarnya informasi keliru dan bohong yang beredar dan menyerang lembaga keagamaan, sipil maupun mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Di akhir diskusi, kemudian disepakati sejumlah hal menjadi rencana tindak lanjut, yakni melakukan pelatihan untuk meningkatkan literasi media dengan cek fakta, membentuk jaringan komunikasi, membuat nota kesepahaman, serta menggelar diskusi rutin.
manadobacirita