Akibat Kasus Skimming, Layanan ATM Bank SulutGo Hingga Kini Tak Berjalan Normal

Konten Media Partner
28 Juli 2022 12:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku Skimming di Bank SulutGo yang berhasil ditangkap Polda Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku Skimming di Bank SulutGo yang berhasil ditangkap Polda Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Kasus Skimming di Bank SulutGo berhasil diungkap Polda Sulawesi Utara (Sulut) baru-baru ini. Alex Martin Ivanov dan Valentin Konstadinov, WNA asal Bulgaria berhasil ditangkap bersama dengan ALS alias Ari dan CW alias Carlie, Warga Negara Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hasil penyidikan polisi, para pelaku melakukan tarik tunai sebesar Rp. 450.900.000 dan transfer ke 18 rekening akun virtual Indodax Mandiri sebesar Rp 3.306.040.000, atau total Rp.3.756.940.000 dari 229 rekening nasabah Bank SulutGo.
Selain itu, pada bulan Maret 2022 para tersangka diketahui melakukan transaksi di beberapa mesin ATM bank lain di wilayah Bali dan Surabaya sejumlah Rp 1.789.563.000 dari 144 rekening nasabah Bank SulutGo.
Sementara itu, dampak akibat kasus Skimming di Bank SulutGo ini masih terasa oleh para nasabah bank daerah di Sulawesi Utara dan Gorontalo ini.
Salah satu yang paling terasa adalah transaksi di seluruh gerai ATM Bank SulutGo, di mana hingga saat ini belum kembali normal. Selain itu, masih banyak ATM yang belum berfungsi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah nasabah mengeluhkan untuk melakukan transaksi di ATM Bank SulutGo, kini hanya dibatasi Rp 5.000.000 per hari. Tak hanya itu, untuk melakukan penarikan, nominal terbesar hanya Rp 500 ribu sekali tarik.
"Jadi kalau mau ambil Rp 5.000.000 itu harus 10 kali tarik, karena tidak boleh ambil lebih dari Rp 500.000 sekali tarik. Cukup memakan waktu. Apalagi, kadang mesin ATM loadingnya lama sekali," kata Samuel, salah satu nasabah yang ditemui di ATM Freshmart Paniki.
Samuel berharap agar manajemen Bank SulutGo segera melakukan perbaikan dan menormalkan aktivitas perbankan mereka, agar para nasabah tidak dirugikan dengan kondisi tersebut.
"Padahal kasus skimming ini kan sudah dari awal bulan. Tapi sudah mau lepas bulan Juli operasionalnya masih begini. Kalau bank lain, memang pernah juga ada skimming tapi gak lama seperti ini pengentasannya," kata Samuel kembali.
ADVERTISEMENT
Lain halnya dengan Maria, nasabah yang berdomisili di Bahu. Menurutnya, dia terpaksa harus melakukan transfer dari rekening Bank SulutGo ke rekeningnya di bank lain jika ingin menarik uang. Tapi dirinya mengaku rugi, karena terkena biaya Rp 6.500 sekali transfer.
"Kalau tidak di transfer ke bank lain, susah ngambilnya. ATM Bank SulutGo tidak semua jadi, terus ada batasan. Semoga saja pihak bank mau mendengar keluhan kami untuk segera memperbaiki," ujar Maria kembali.
manadobacirita