Konten Media Partner

Anak Polisi yang Tantang Kapolsek Toulimambot Duel, Siswa Pindahan dari Ternate

4 November 2021 13:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 17 November 2021 8:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kolase tangkapan layar video, anak polisi dan seorang rekannya yang dalam kondisi mabuk, menantang Kapolsek Toulimambot untuk berduel di Terminal Tondano, Kabupaten Minahasa
zoom-in-whitePerbesar
Kolase tangkapan layar video, anak polisi dan seorang rekannya yang dalam kondisi mabuk, menantang Kapolsek Toulimambot untuk berduel di Terminal Tondano, Kabupaten Minahasa
ADVERTISEMENT
MINAHASA - SFS, anak polisi yang dalam kondisi mabuk menantang Kapolsek Toulimambot untuk berduel di Terminal Tondano, Kabupaten Minahasa, merupakan siswa pindahan dari sekolah di Ternate.
ADVERTISEMENT
Kepala SMK Negeri 2 Tondano, Fice Lompoliuw, menjelaskan walaupun anak pindahan, SFS dikenal berkelakuan baik selama bersekolah. Bahkan oleh Fice, dipastikan jika dirinya tidak pernah melakukan kasus apapun semenjak pindah ke sekolah yang dipimpinnya itu.
"Secara prestasi memang tidak ada, tapi selama ini selalu berkelakuan baik. Saya juga heran ketika melihat video perbuatannya yang mabuk dan kemudian menantang seorang polisi, karena memang tidak pernah berkasus di sekolah," kata Fice.
Sebagai seorang pendidik, Fice mengaku cukup sedih mendengar kasus yang menimpa anak tersebut. Namun demikian, Fice mengaku karena kejadian tersebut terjadi di luar sekolah, serta bukan lagi di jam pengawasan sekolah, pihaknya juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Kepala SMK Negeri 2 Tondano, Fice Lompoliuw
"Tapi tentunya ini mencoreng nama baik sekolah juga," katanya.
ADVERTISEMENT
Lanjut dikatakannya, dengan adanya kasus tersebut, pihak sekolah telah bersepakat untuk memberikan skors kepada anak tersebut, termasuk untuk siswa lainnya yang ikut terlibat dalam insiden di terminal Tondano. Menurutnya, skors diberikan selama sepekan untuk memberikan waktu dirinya introspeksi diri.
"Untuk mengeluarkannya dari sekolah itu tidak. Tapi kami beri sanksi skors. Apalagi, sudah ada dokumen kepada kami, ternyata kasus ini sudah dimediasi dan berakhir dimaafkannya kedua siswa ini. Jadi, kami hanya berikan skors saja," ujar Fice kembali.
febry kodongan