Konten Media Partner

Antisipasi Virus ASF, Ini yang Dilakukan Pemprov Sulawesi Utara

25 Oktober 2024 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyemprotan disinfektan ke ternak babi yang baru tiba dari Bali, untuk mencegah masuknya virus African Swine Fever (ASF).
zoom-in-whitePerbesar
Penyemprotan disinfektan ke ternak babi yang baru tiba dari Bali, untuk mencegah masuknya virus African Swine Fever (ASF).
ADVERTISEMENT
MANADO - Mengantisipasi masuknya Virus African Swine Fever (ASF) seperti yang terjadi pada akhir tahun 2023 yang lalu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Pertanian dan Peternakan, berupaya melakukan penguatan terhadap pelaku peternakan kecil yang ada di Sulut.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut, Hanna Tioho, menyebut pihaknya bersama dengan Food Agriculture Organization (FOA) telah melakukan penguatan terhadap peternak kecil di tiga kabupaten, yaitu Minahasa Utara (Minut), Minahasa Selatan (Minsel) dan Minahasa.
Melalui project Community ASF Biosecurity Intervention (CABI), para peternak kecil mendapatkan pelatihan tentang biosecurity sebagai langkah menjaga ternak dari bahaya virus ASF.
“Pelatihan dan pembentukan mindset peternak, kemudian ada bantuan berupa pagar keliling dan kebutuhan lainnya seperti ember hingga kebutuhan air,” ujar Hanna.
Strategi biosecurity kata Hanna, merupakan alternatif untuk mencegah hewan ternak terjangkit oleh virus ASF, apalagi saat ini vaksin untuk virus ASF juga belum tersedia.
Selain membangun kesiapan para peternak, Dinas Pertanian dan Peternakan Sulut juga menjalankan fungsi pengawasan di setiap pintu-pintu masuk seperti pelabuhan, untuk memastikan, ternak babi yang datang bebas dari penyakit.
ADVERTISEMENT
“Kami bersama Balai Karantina memastikan pengawasan, termasuk semua ternak yang datang harus lewat laut karena di darat itu banyak daerah yang masuk zona merah,” kata Hanna menambahkan.